Virus Corona
Keluh Tiara Soal Wisma Atlet Kemayoran Jadi RS Darurat Covid 19, 'Paling Ditakutin Itu Limbahnya'
Tiara, Penduduk di Sunter takut keluar kostan setelah wisma atlet Kemayoran jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Wabah virus corona atau Covid-19 membuat sejumlah warga ketakutan untuk keluar dari kediamannya.
Salah satunya adalah Tiara, yang bermukim di kawasan Sunter Jaya, Jakarta Utara. Kediamannya berjarak kurang dari dua kilometer dari Wisma Atlet Kemayoran.
Diketahui, Wisma Atlet Kemayoran telah dialihfungsikan menjadi Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 yang menangani pasien terkait virus corona.
Tiara mengaku sudah hampir dua minggu terakhir tak keluar dari rumah. Dia hanya keluar sesekali untuk membeli bahan pokok yang habis dan berjemur.
"Iya sebenarnya agak parno (takut keluar). Cuma sudah dua minggu ini aku juga nggak keluar kosan. Paling keluar mau ke minimarket atau berjemur bentar biar kena matahari," ujarnya, di lokasi, Senin (30/3/2020).
Perempuan berkacamata tersebut juga mengkhawatirkan perkara limbah dari Wisma Atlet Kemayoran dibuang kemana.
Pasalnya hingga saat ini, dia mengaku tak ada penjelasan atau informasi kemana limbah tersebut dibuang. Ketakutan akan virus yang dapat menyebar dari limbah pun muncul dibenaknya.
"Dan yang paling ditakutin tuh limbahnya. Sampai sekarang aku nggak tau limbah dari sana dibuang kemana, kayaknya belum ada penjelasan juga soal limbah ini," kata dia.
"Kan yang bahaya itu ya limbahnya. Pasti ada virusnya, selain virus corona juga bisa ngundang penyakit lain," imbuhnya.
Wujud Virus Corona
Wujud virus Corona atau covid-19: bulat, permukaan berbatu, punya struktur yang khas, begini penampakannya dari mikroskop.
Mewabah di berbagai negara di dunia, virus Corona membuat masyarakat panik.
Sebelumnya, banyak beredar ilustrasi wujud dari covid-19 ini.
Digambarkan, virus Corona berbentuk bulat dan terdapat beberapa mahkota pada sisi-sisinya.
Lantas benarkan demikian wujud aslinya?
• Selain di Wilayah Risma Surabaya, Solo Juga Terapkan Pembatasan Jam Operasional Supermarket
• Cegah virus Corona, DPRD Kukar Minta Pemkab Segera Isolasi Jamaah Dari Gowa Yang Baru Tiba
• Dibantu Intel, Pemkot Balikpapan Terus Upayakan Tracking Cluster Gowa Terpapar Virus covid-19
Dilansir oleh Business Today, ilmuwan di India telah mengungkapkan penampakan dari virus Corona tersebut.
Tim ilmuwan ICMR-NIV di Pune, India ini menganalisa sampel Swab Test atau usap tenggorokan.

Hasil penelitian tersebut kemudian diterbirkan dalam Indian Journal of Medical Research (IJMR) edisi terbaru.
Para ilmuwan itu berhasil mengamati gejala pernafasan akut Coronavirus 2 (Sars-CoV-2) atau virus Corona baru.
Mereka mengamati dengan jelas tentang virus itu di bawah mikroskop khusus berdaya tinggi.
Para ilmuwan Dewan Penelitian Medis India (ICMR) mengambil gambar dari sampel usap tenggorokan pasien yang positif virus Corona yang telah dites positif pada 30 Januari di Kerala.
Gambaran Sars-Cov-2 ini dari pasien wanita, seorang mahasiswa kedokteran yang menempuh pendidikan di Wuhan, China.
Dirinya didiagnosis covid-19 setelah kembali ke India.
Pengurutan gen sampel dari Kerala yang dilakukan di National Institute of Virology (NIV) di Pune menemukan bahwa virus itu 99,98 persen cocok dengan virus di Wuhan.
Hingga saat ini, morfologi terperinci studi tentang bentuk-bentuk benda dan ultrastruktur virus ini masih belum sepenuhnya dipahami.
Ultrastruktur hanya dapat diamati dengan mikroskop elektron yang dapat diperbesar.
ICMR menggunakan Transmission Electron Microscopy (TEM) untuk gambar Sars-CoV-2 dari sampel usap tenggorokan.
Sebanyak tujuh partikel virus yang bernoda negatif, yang memiliki fitur seperti partikel virus Corona, dicitrakan dari sampel.
Gambar-gambar mikroskop yang diambil oleh para ilmuwan ICMR menampilkan bentuk bulat dari virus serta proyeksi menonjol keluar dari permukaannya berupa struktur permukaan berbatu yang memiliki proyeksi selubung.
Gambar tersebut mengungkapkan adanya proyeksi seperti tangkai yang berakhir pada struktur peplomerik bulat yang khas dari partikel Coronavirus.
“Singkatnya, sepengetahuan kami, ini adalah laporan pertama dari India yang mendeteksi virus SARS-CoV-2 yang menggunakan TEM langsung dalam spesimen usap tenggorokan yang dikonfirmasi oleh PCR. Meskipun pencitraan TEM dibatasi oleh beban partikel dalam spesimen, kami masih bisa mendeteksi partikel utuh yang dapat diidentifikasi secara morfologis dalam sampel klinis yang disimpan tanpa fiksasi awal, "kata penelitian itu.

Artikel berjudul "Transmission electron microscopy imaging of SARS-CoV-2" atau "Pencitraan mikroskop elektron transmisi dari SARS-CoV-2" ini telah ditulis oleh Tim Pusat Influenza Nasional ICMR-NIV.
Para penulis termasuk Atanu Basu, wakil direktur dan kepala mikroskop elektron dan patologi di NIV Pune.
Menurut artikel itu, satu partikel virus sangat terpelihara dengan baik, menunjukkan fitur yang sangat khas dari virus Corona.
Partikel ini berukuran 75 nm dan menunjukkan penggumpalan noda yang tidak merata pada permukaan dan proyeksi amplop berbeda yang berakhir dengan peplomerik bulat (lonjakan glikoprotein pada permukaan virus).
Ini mengikat hanya pada reseptor tertentu pada sel inang.
Menurut penelitian, deskripsi human Coronavirus novel, awalnya disebut sebagai Wuhan Coronavirus (CoV), saat ini ditetapkan sebagai sindrom pernafasan akut akut (SARS) -CoV-2 sesuai dengan Komite Internasional terbaru tentang Taksonomi Virus ( ICTV) klasifikasi.
Ini mungkin adalah virus pneumonia manusia terbaru dengan potensi wabah yang tinggi.
Virus novel ini awalnya diidentifikasi melalui sequencing generasi berikutnya (NGS) dan disarankan untuk memiliki kemungkinan asal zoonosis.
Hingga saat ini, morfologi terperinci dan ultrastruktur virus ini masih belum sepenuhnya dipahami.
• Darurat virus Corona, Telkomsel Beri 30 GB Paket Ilmupedia Untuk Akses E-Learning Kampus
Update Penyebaran virus Corona di Dunia
Penyebaran wabah virus Corona secara global masih terus bertambah.
Dilansir dari Kompas.com merujuk data real time, Coronavirus covid-19 Global Cases by the CSSE at Johns Hopkins University, tercatat ada 662.073 kasus hingga Minggu (29/3/2020) pagi.
Dari ratusan ribu kasus tersebut, 139.426 orang dilaporkan sembuh. Sementara korban jiwa akibat virus yang pertama kali menyebar di Kota Wuhan, China tersebut mencapai 30.780.
Adapun jumlah negara yang mengonfirmasi terjangkit virus Corona mencapai 200 negara.
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia:
1. Amerika Serikat: 123.271 kasus, 2.202 orang meninggal, total sembuh 3.231
2. Italia: 92.472 kasus, 10.023 orang meninggal, total sembuh 12.384
3. China: 81.394 kasus, 3.295 orang meninggal, total sembuh 74.971
4. Spanyol: 73.235 kasus, 5.982 orang meninggal, total sembuh 12.285
5. Jerman: 57.695 kasus 433 orang meninggal, total sembuh 8.481
6. Perancis: 37.575 kasus, 2.314 orang meninggal, total sembuh 5.700
7. Iran: 35.408 kasus, 2.517 orang meninggal, total sembuh 11.679
8. Inggris: 17.089 kasus, 1.019orang meninggal, total sembuh 135
9. Swiss: 14.076 kasus 264 orang meninggal, total sembuh 1.530
10. Belanda: 9.762 kasus, 639 orang meninggal, total sembuh 3
• Kebutuhan Pokok Habis di Tengah Wabah virus Corona, Begini Cara Aman Belanja ke Supermarket
• Kenali Infeksi virus Corona Tanpa Gejala, Benarkah Metode Pengujian Sekarang tak Efektif?
• Cegah Penyebaran virus Corona, Ini Daftar Daerah di Indonesia yang Sudah Terapkan Local Lockdown
Populasi India yang memiliki penduduk sebesar 1,3 miliar orang diberikan pemberitahuan lockdown tiga pekan secara mendadak.
Mereka mengetahuinya hanya kurang dari empat jam sebelum kebijakan itu diumumkan pada Selasa 24 Maret 2020.
Negeri Bollywood secara resmi melaporkan sekitar 900 kasus positif.
Namun, para ahli khawatir bahwa jumlah infeksi sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
India memiliki salah satu tingkat pengujian terendah di dunia, meskipun upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas.
Sejauh ini 20 orang dilaporkan meninggal akibat virus Corona.
IKUTI >> Update virus Corona
(Dhita Mutiasari/TribunPontianak)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Pertama Kalinya, Ilmuwan di India Publikasikan Gambar Penampakan virus Corona
(Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha Candraditya)