Virus Corona
7 FAKTA Kekacauan di India Akibat Lockdown Wabah Virus Corona, Bagaimana Nasib WNI?
Kebijakan lockdown yang ditetapkan di India akibat wabah Virus Corona atau covid-19 berbuah kekacauan.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
TRIBUNKALTIM.CO - Kebijakan lockdown yang ditetapkan di India akibat wabah Virus Corona atau covid-19 berbuah kekacauan.
Padahal, kebijakan lockdown akibat Virus Corona tersebut belum seminggu diterapkan di India.
Sebagian besar pekerja migran terpaksa jalan kaki pulang ke desanya gara-gara ditutupnya pabrik-pabrik industri dan pembatasan transportasi umum.
Para pekerja migran di India tidak punya cukup uang untuk bertahan hidup, karena upahnya dibayar secara harian.
Rumah sakit pun ikut terkena dampaknya, dengan menipisnya stok masker N-95 serta Alat Pelindung Diri ( APD ).
• Jika Darurat Sipil covid-19 Berlaku, Prabowo Subianto dan Tito Karnavian Jadi Pembantu Utama Jokowi
• Bukan 67, Anies Baswedan Beberkan Ada 283 yang Dikubur Ala Jenazah Korban Virus Corona di Jakarta
• Diungkap Mahfud MD, Begini Lockdown Ala Belanda yang Akan Ditiru RI, Apotek, Pasar Akan Dijaga Ketat
• Sewa Hotel Mewah di Jerman dan Bawa 20 Selir, Begini Cara Raja Thailand Isolasi Diri Hindari Corona
Berikut adalah 7 fakta kekacauan situasi di India setelah dilakukan lockdown akibat Virus Corona atau covid-19 per Selasa (24/3/2020) sampai 21 hari ke depan.
1. Transportasi terbatas
Kebijakan lockdown India mencakup negara-negara bagian, yakni dengan banyaknya perbatasan yang ditutup.
Imbasnya adalah pergerakan warga yang terbatas, dan operasional sebagian besar transportasi umum yang terhenti.
Di New Delhi, beberapa bus masih beroperasi tapi hanya mengizinkan pemegang izin pemerintah untuk naik.
Sementara itu polisi dan paramiliter menghentikan kendaraan pribadi yang melintas.
Beberapa negara bagian seperti Bengala Barat dengan populasi lebih dari 90 juta, me-lockdown kota-kota besar tetapi tidak di pedesaan.
Kereta api India juga membatalkan semua layanan kecuali kereta kota dan kereta barang sampai 31 Maret.
Penerbangan internasional sudah dilarang beroperasi sejak seminggu yang lalu, sementara sekolah, fasilitas hiburan dan monumen seperti ikon Taj Mahal telah ditutup.
2. Pabrik-pabrik ditutup