Virus Corona
Luhut Pandjaitan Akhirnya Bongkar Pertimbangan Utama Jokowi Sebelum Lockdown atau Karantina Covid-19
Luhut Pandjaitan akhirnya bongkar pertimbangan utama Jokowi sebelum lockdown atau karantina wilayah akibat covid-19
TRIBUNKALTIM.CO - Luhut Pandjaitan akhirnya bongkar pertimbangan utama Jokowi sebelum lockdown atau karantina wilayah akibat covid-19.
Banyak pihak yang mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberlakukan locdown atau karantina wilayah.
Tujuannya untuk mengurangi penyebaran Virus Corona atau covid-19 ke seluruh Indonesia.
Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan pun akhirnya membongkar alasan Jokowi yang ngotot tak ingin memberlakukan lockdown.
Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan kepastian karantina wilayah akibat Covid-19 akan diputuskan pekan ini oleh Presiden Joko Widodo.
• Bukan Luhut Atau Mahfud MD, 3 Menteri Ini Jadi Sosok Vital Jika Opsi Darurat Sipil Covid-19 Dipilih
• Jika Darurat Sipil covid-19 Berlaku, Prabowo Subianto dan Tito Karnavian Jadi Pembantu Utama Jokowi
"Kita akan lihat istilahnya nanti apa.
Tapi saya kira dalam minggu ini akan ada putusan mengenai itu.
Yang intinya Presiden seminimum mungkin rakyat itu jangan sampai jadi korban yang terlalu parah," ujar Luhut Binsar Pandjaitan dalam siaran video resmi dari Kemenkomarves, Selasa (31/3/2020).
Ia menambahkan saat ini pemerintah tengah mengkaji kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi bila diterapkan karantina wilayah.
Salah satu faktor yang tengah dihitung betul oleh pemerintah ialah ekonomi masyarakat yang terdampak kebijakan tersebut.
Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden tak ingin masyarakat menengah ke bawah menjadi korban utama jika karantina wilayah diterapkan.
Karenanya, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani tengah menghitung kebutuhan anggaran yang diperlukan jika kebijakan karantina wilayah diterapkan.
Anggaran tersebut dipersiapkan untuk memberi insentif bagi masyarakat yang terdampak.
"Nah ini yang harus dicari keseimbangannya.
Tapi kira-kira nanti terminologinya dicari juga.