Virus Corona

Kasus Virus Corona di Surabaya 13 Orang Sembuh, hingga Cara Risma Terapkan PSBB di Surabaya

kasus Virus Corona di Surabaya 13 sembuh, cara Tri Rismaharini alias Risma terapkan instruksi Jokowi Pembatasan Sosial Berskala Besar PSBB di Surabaya

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews dan surya.co.id
Kasus Virus Corona di Surabaya 13 Orang Sembuh, hingga Cara Risma Terapkan PSBB di Surabaya 

TRIBUNKALTIM.CO - Kasus Virus Corona di Surabaya 13 Orang Sembuh, hingga cara Tri Rismaharini alias Risma terapkan instruksi Presiden Jokowi tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar PSBB di Surabaya.

Kabar gembira terkait update kasus Virus Corona alias covid-19 di Surabaya.

Pasien covid-19 di Surabaya berangsur sembuh.

Selain itu, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma juga bergerak cepat menerapkan kebijakan Presiden Jokowi, yakni Pembatasan Berskala Besar ( PSBB ) demi mencegah penyebaran Virus Corona.

Adapun Risma mulai menerapkan PSBB di wilayah Surabaya pada hari ini, Rabu (1/4/2020).

Sementara itu, berdasarkan data dari Pemkot Surabaya, setiap hari ada perubahan dari jumlah ODP, PDP, dan pasien yang positif terinfeksi covid-19.

Terhitung hingga Rabu (1/4/2020) pagi, jumlah ODP sebanyak 237 orang, PDP 73 orang, dan 38 konfirmasi positif Virus Corona.

Pembelaan Walikota Surabaya Risma Setelah WHO Ungkap Disinfektan Berbahaya Bagi Tubuh Manusia

Selain di Wilayah Risma Surabaya, Solo Juga Terapkan Pembatasan Jam Operasional Supermarket

Kasus Virus Corona di Wilayah Risma Tertinggi di Jawa Timur, Supermarket Surabaya Batasi Waktu

Namun kabar baiknya, 13 orang di Surabaya sembuh dari Virus Corona setelah menjalani perawatan.

Berikut ini sebaran kasus Virus Corona di wilayah Risma, Surabaya.

Surabaya Barat 33 OPD, 10 PDP, 1 PDP sehat, 7 konfirmasi positif, dan 2 sudah dinyatakan sembuh.

Di Surabaya Pusat terdapat 21 ODP, 11 PDP, 2 PDP sehat, 1 konfirmasi, dan 1 konfirmasi sembuh, PDP meninggal dunia 1.

Surabaya Selatan menjadi salah satu wilayah dengan jumlah konfirmasi terbanyak yakni 18 orang, sementara jumlah ODP 72, PDP 16, PDP sehat 5 orang.

Kemudian ada 6 orang yang sudah dinyatakan sembuh, 3 konfirmasi meninggal dunia.

Wilayah Surabaya Timur memiliki jumlah ODP terbanyak yakni sebanyak 97, PDP 23, PDP sehat 6, 9 konfirmasi, PDP meninggal dunia 1, dan 1 konfirmasi sembuh.

Terakhir, wilayah Surabaya Utara dengan jumlah 14 ODP, 13 PDP, dan 2 PDP sembuh.

Sedangkan 3 orang dinyatakan positif corona dan 1 dinyatakan sembuh, dan 1 dinyatakan PDP meninggal.

Data terbaru virus corona di Surabaya
Data terbaru virus corona di Surabaya (lawancovid-19.surabaya.go.id)

Pembelaan Walikota Surabaya Risma Setelah WHO Ungkap Disinfektan Berbahaya Bagi Tubuh Manusia

Cara Risma Terapkan PSBB di Surabaya

Tak perlu menunggu waktu lama, setelah Presiden Jokowi menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) demi menekan penyebaran Virus Corona, Walikota Surabaya Tri Rismaharini langsung menginstruksikan anak buahnya menerapkan kebijakan tersebut.

Mulai hari ini, Rabu (1/3/2020) hingga dua pekan ke depan, Pemkot Surabaya akan menutup dua jalur utama yakni Jalan Darmo dan Jalan Tunjungan.

Penutupan dua jalan utama ini untuk memaksimalkan uoaya pencegahan penyebaran virus corona (covid-19) di Kota Surabaya.

Ini kali kedua dua jalan utama itu ditutup.

Sebelumnya, Jalan Darmo dan Jalan Tunjungan sudah ditutup selama tiga hari.

Melansir Surya.co.id, pantauan di lapangan Rabu (1/3/2020), sejumlah petugas dari kepolisian serta petugas dari Pemkot Surabaya nampak telah bersiaga di Jalan Darmo dengan menutup akses di dua jalur.

"Kita dalam rangka menjalankan kebijakan Pak Pesiden, untuk physical distancing," kata salah seorang petugas di lokasi.

Dua jalan yang menjadi akses se ke beberapa titik sentral di kota pahlawan ini dibuat terjadwal.

Dimana pada hari Senin hingga Jumat, penutupan dilakukan dua kali. Pertama mulai pukul 10.00 hingga 14.00 WIB.

Petugas dari Dishub dan Polrestabes Surabaya melakukan penyemprotan disinfektan pada kendaraan roda empat di frontage road Jalan A Yani yang merupakan salah satu pintu masuk ke Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). Penyemprotan disinfektan tersebut merupakan salah satu cara Pemkot Surabaya mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Surya/Ahmad Zaimul Haq
Petugas dari Dishub dan Polrestabes Surabaya melakukan penyemprotan disinfektan pada kendaraan roda empat di frontage road Jalan A Yani yang merupakan salah satu pintu masuk ke Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). Penyemprotan disinfektan tersebut merupakan salah satu cara Pemkot Surabaya mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Surya/Ahmad Zaimul Haq (Tribunnews)

Beda Cara Cegah Corona, Risma Batasi Kendaraan Masuk Surabaya, Balikpapan Tutup Jalan Utama Hari Ini

Selepas itu, jalan kembali berfungsi normal, baru kemudian ditutup kembali mulai pukul 18.00 hingga 23.00 WIB.

Beda lagi jika akhir pekan, penutupan terjadwal itu bakal dilakukan mulai pukul 18.00 WIB hingga keesokan harinya, pukul 06.00 WIB.

Penutupan terjadwal itu, bakal terus dilakukan hingga dua pekan ke depan atau hingga Selasa (14/4/2020) mendatang.

Batasi Kendaraan Selain Plat L

Selain penutupan dua jalan utama, Pemkot Surabaya juga akan membatasi masuknya kendaraan dari luar kota (plat selain L).

Untuk rencana ini akan diatur spesifik terkait beberapa pengecualian.

Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan pro kontra di masyarakat.

"Ini yang didiskusikan, supaya tidak ada pro kontra berlebihan, ini lagi diatur," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya, M. Fikser, di Balai Kota Surabaya, Selasa (31/3/2020) mengutip Surya.co.id.

Penyebaran Virus Corona di Surabaya, Wilayah Risma Masuk Zona Sangat Merah, Ini Kata Khofifah

Meskipun tak berplat L atau berKTP Surabaya tetap bisa masuk.'

Akan tetapi hanya mereka yang mempunyai kepentingan yang jelas, seperti bekerja di Surabaya.

Dan, hal itu bakal termasuk dalam pengecualian itu.

Artinya ketika pembatasan itu dilakukan, mereka tetap dapat masuk ke Surabaya hanya saja prosedur tetap dijalankan dengan ketat. Misalnya, dilakukan sterilisasi terlebih dahulu.

Proses sterilisasi itu dilakukan di posko yang tersebar di pintu masuk Surabaya.

Setidaknya, terdapat 19 pintu masuk ke kota pahlawan.

Sementara bagi mereka yang ketika hendak masuk ke Surabaya tanpa keperluan yang mendesak, harus rela balik kanan lantaran kebijakan itu.

"Kalau orang tidak ada kepentingan harus putar balik," ujar Fikser.

Nantinya, di masing-masing posko itu bakal dijaga oleh petugas dari Pemkot serta jajaran samping.

Fikser mengaku, pihaknya berupaya untuk mendetilkan terkait pengecualian itu.

Menurutnya, Pemkot Surabaya tak ingin terjadi multitafsir hingga menimbulkan kegaduhan dan pro kontra berlebihan di tengah masyarakat.

"Makanya poin-poin seperti ini yang kita atur," ungkap mantan Kabag Humas Pemkot itu.

Beda Cara Cegah Corona, Risma Batasi Kendaraan Masuk Surabaya, Balikpapan Tutup Jalan Utama Hari Ini

Hingga saat ini, Pemkot Surabaya tengah meracik formulasi penerapan yang pas untuk diterapkan dalam pembatasan sosial berskala besar itu.

Prosedur itu bakal disesuaikan secara detil.

Kini, Pemkot tidak lagi menggunakan istilah karantina wilayah melainkan istilah pembatasan sosial skala besar.

"Ini kita evaluasi dengan peraturan Pemerintah pusat.

Sehingga kita ikuti, apa yang disampaikan terkait pembatasan sosial skala besar itu kita coba membangun konsep yang di Pemkot," ungkap Fikser.

(*)

IKUTI >> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul UPDATE Pembatasan Sosial di Surabaya: 2 Jalan Utama Ditutup 2 Pekan & Perlakuan Kendaraan non Plat L, https://surabaya.tribunnews.com/2020/04/01/update-pembatasan-sosial-di-surabaya-2-jalan-utama-ditutup-2-pekan-perlakuan-kendaraan-non-plat-l.
Penulis: Yusron Naufal Putra
Editor: Musahadah
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved