Virus Corona

Curiga Ada Kepala Daerah yang Mau Tampil di Pilpres 2024, Pakar Hukum Ini Blak-blakan di ILC

Pakar Hukum Tata Negara Zainal Arifin Mochtar di ILC curiga ada kepala daerah yang mau tampil di Pilpres 2024 memanfaatkan Virus Corona covid-19,

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / tangkapan layar YouTube Indonesia Lawyers Club
Curiga Ada Kepala Daerah yang Mau Tampil di Pilpres 2024, Pakar Hukum Ini Blak-blakan di ILC 

TRIBUNKALTIM.CO - PakarHukum Tata Negara Zainal Arifin Mochtar blak-blakan di ILC, curiga ada kepala daerah yang mau tampil di Pilpres 2024 memanfaatkan Virus Corona alias covid-19,.

Perbedaan cara penanganan Virus Corona antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah membuat pengamat hukum tata negara, Zainal Arifin Mochtar curiga.

Bahkan beberapa kepala daerah terang-terangan mengambil langkah sendiri mendahului Pemerintah pusat.

Namun ada pula yang sikap kepala daerah yang lebih dulu ditolak pemerintah.

Zainal Arifin Mochtar blak-blakan curiga ada kepala daerah yang inign tampil di Pilpres 2024 sehingga memanfaatkan isu Virus Corona ini sebagai panggung.

Hal itu diungkapkan Zainal Arifin Mochtar melalui sambungan telepon di acara Indonesia Lawyers Club ( ILC ) pada Selasa (31/3/2020).

Zainal Arifin Mochtar meminta agar perbedaan-perbedaan kepentingan semua pihak disingkirkan terlebih dahulu, termasuk kepentingan politik 2024 dalam penanganan Virus Corona.

Reaksi Anak Buah Jokowi saat PSBB Dikritik di ILC, Haris Azhar: Pemerintah Malu-malu Ngakuin

Di ILC Haris Azhar Terus Kritik Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman Ngambek Tak Mau Lanjutkan Debat

Di ILC Pedagang Curhat ke Ridwan Kamil Ingin Mudik, Gubernur Jabar Janji Titipkan ke Anies Baswedan

"Saya berharap sebenarnya segregasi-segregasi pemerintahan pemerintah daerah, pemerintah pusat antara sesuatu yang terbentuk dari persaingan Pilkada, jangan-jangan ada kepala daerah yang mau tampil 2024," ujar Zainal Arifin Mochtar melansir Tribun Wow.

Ia juga menyinggung agar jangan ada persaingan-persaingan antar partai politik di waktu seperti ini.

"Jangan-jangan ada partai yang mencoba menutup ketertampilannya dan lain sebagainya, ini yang harus dihindari sekarang," ucap dia.

Tak berhenti di sana, Zainal Arifin Mochtar meminta agar semua pihak berhenti mengurusi buzzer maupun influencer yang saling berdebat terkait penanganan Virus Corona.

"Saya mengatakan bahwa buzzer harus segera dihilangkan gitu yang banyak membuat berbagai hal-hal yang kontraproduktif dengan ini, influencer tak perlu juga mempertarungkan soal ini," saran dia.

Pasalnya, Virus Corona adalah sesuatu yang menjadi permasalahan semua orang.

"Kita bicara soal umat, ini umat musuh manusia, ini musuh umat kita bersama, kita harus bekerja bersama memang," ungkapnya.

Lalu, ia mencontohkan warga di daerah tempatnya tinggal yang sudah membahas langkah-langkah mengurangi dampak kerugian akibat Virus Corona sejak lama.

"Saya sendiri tinggal di Daerah ujung jalan Kaliurang kilometer 18 daerah Pakem (Yogyakarta) kami dari beberapa minggu lalu sudah bertemu."

"Berbicara di tingkat RT, bicara di tingkat RW, bicara di tingkat Dusun bahwa kami harus menyediakan protokol-protokol," jelas dia.

Pakar Hukum Zainal Arifin Mochtar di ILC
Pakar Hukum Zainal Arifin Mochtar di ILC (Tangkapan Layar YouTube Indonesia Lawyers Club)

Akhirnya Presiden Jokowi Berani Terang-terangan Tak Pilih Lockdown Atasi Virus Corona di Indonesia

Bahkan, warga di sekitarnya tinggal sudah membahas mengenai nasib pemudik sejak beberapa minggu lalu.

"Pemudik yang datang harus digimanakan ya kan, bahkan kami harus membentuk konsep jaring pengamannya sendiri," jelas Zainal Arifin Mochtar.

Ia menceritakan bahwa warga di daerah tempat tinggalnya juga telah berkoordinasi mengenai nasib penduduk yang diperkirakan tak mampu bertahan jika pembatasan sosial berskala besar benar-benar diterapkan.

"Kami mendata siapa penduduk yang kira-kira mampu bertahan kalaupun ada PSBB diberlakukan secara ketat, siapa yang mampu bertahan dan siapa yang kurang mampu bertahan."

"Dan kewajiban yang mampu bertahan itu mampu menyantuni yang tidak mampu bertahan," terangnya.

Sehingga, semua pihak memang harus bertanggung jawab terkait masalah ini.

"Masyarakatpun memang harus berperan," imbuhnya.

Kritik Jokowi soal Status Darurat Sipil

Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) telah menetapkan status darurat sipil terkait wabah Virus Corona yang hingga kini terus menelan korban.

Dilansir TribunWow.com, penetapan status darurat sipil itu pun menuai kritikan dari sejumlah pihak.

Satu di antaranya yakni, Zainal Arifin Mochtar.

Ia bahkan mengaku bingung dengan keputusan Jokowi menetapkan status darurat sipil tersebut.

"Jadi kalau mau saya sederhanakan, kalau mau dibaca detail undang-undang itu, saya memang agak bingung ketika tiba-tiba melompat ke logika darurat sipil," terang Zainal.

Ia menjelaskan, status darurat sipil itu tak ada hubungannya dengan penanganan Virus Corona.

Menurutnya, status tersebut hanya digunakan untuk menangani bencana alam, bukan bencana non alam seperti wabah Virus Corona.

Jubir Jokowi Jelaskan Konsekuensi Darurat Sipil Bagi Masyarakat, Fadjroel Rachman: Sangat Memaksa

"Karena darurat sipil sama sekali enggak ada relasinya dengan yang lain," kata Zainal.

"Memang ada relasi dengan undang-undang bencana, tapi yang dimaksud itu bencana alam, bukan bencana non alam."

Lantas, secara blak-blakan ia mengungkap ketidaksinkronan upaya penanganan Virus Corona.

"Karena epidemi itu dijelaskan di sini adalah bencana non alam, wabah itu non alam," kata dia.

"Jadi penanggulangan bencana pun menurut saya agak sumir kalau kemudian dibawa ke darurat sipil."

Melanjutkan penjelasannya, Zainal justru mengungkap kebingungannya soal keputusan presiden itu.

Bahkan, ia menyinggung pihak yang mengusulkan Jokowi menetapkan status daruat sipil.

"Saya enggak tahu apa yang terjadi di presiden ketika menjelaskan bahwa ini akan dilakukan pembatasan sosial berskala besar," jelasnya.

"Dan di ujungnya ada kemungkinan menunju ke darurat sipil."

Terungkap Darurat Sipil Bisa Berbahaya Jika Diterapkan Presiden Jokowi, Begini Penjelasan Pakar

Meskipun bisa digunakan untuk mengatasi bencana, Zainal Arifin Mochtar kembali menegaskan status darurat sipil tak tepat digunakan untuk menanagani Virus Corona.

"Saya juga enggak tahu siapa yang membisikkan konsep itu, tapi menurut saya dua konsep itu enggak nyambung sebenarnya," ucap Zainal Arivin Mochtar.

"Walapun meng-cover soal bencana alam tapi sebenarnya tidak ada kaitan. Karena bencana yang dimaksud itu bencana non alam sifatnya."

(TribunWow.com/Mariah Gipty/Jayanti Tri Utami)

(*)

IKUTI >> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Zainal Arifin Sindir Jangan Ada Pemimpin Daerah Cari Panggung untuk 2024: Buzzer Harus Dihilangkan, https://wow.tribunnews.com/2020/04/02/zainal-arifin-sindir-jangan-ada-pemimpin-daerah-cari-panggung-untuk-2024-buzzer-harus-dihilangkan.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved