Virus Corona

Fakta Kota Asal Jokowi, Sempat Gegerkan Indonesia Karena Status KLB, Kini Nol Pasien Virus Corona

Fakta kota asal Jokowi, Solo, sempat gegerkan Indonesia karena status KLB, kini nol pasien Virus Corona alias covid-19

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / Freepik.com
Fakta Kota Asal Jokowi, Sempat Gegerkan Indonesia Karena Status KLB, Kini Nol Pasien Virus Corona 

TRIBUNKALTIM.CO - Fakta kota asal Jokowi, Solo, sempat gegerkan Indonesia karena status KLB, kini nol pasien Virus Corona alias covid-19.

Kota Solo membuktikan berhasil mengatasi pandemi Virus Corona, lantaran saat ini mencatat nol pasien Virus Corona, Kamis (1/4/2020) pagi.

Artinya tidak ada lagi pasien yang dinyatakan positif covid-19 di kota asal Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) ini.

Padahal sebelumnya, Solo sempat bikin geger Indonesia, lantaran menjadi daerah pertama yang menetapkan status Kejadian Luar Biasa ( KLB ) Virus Corona, Kota Solo, Jawa Tengah,.

Bahkan bisa dibilang Kota Solo jadi yang pertama menerapkan lockdown lokal dan social distancing demi mencegah penyebaran Virus Corona.

Sebelumnya, status KLB dicanangkan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo melalui rapat koordinasi yang di gelar pada Jumat (13/3/2020) lalu.

Jokowi Blak-blakan Tidak Mau Lockdown Indonesia Karena Virus Corona, Sebut Ganggu Perekonomian

Reaksi Anak Buah Jokowi saat PSBB Dikritik di ILC, Haris Azhar: Pemerintah Malu-malu Ngakuin

Akhirnya Presiden Jokowi Berani Terang-terangan Tak Pilih Lockdown Atasi Virus Corona di Indonesia

Rapat darurat tersebut digelar setelah adanya dua pasien positif covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi Solo.

Namun, akhirnya pada Selasa (31/3/2020), semua pasien positif covid-19 yang dirawat di Solo telah dinyatakan sembuh dari Virus Corona.

Berikut fakta tentang kota Solo yang kini bebas dari covid-19.

1. Kasus Pertama Positif covid-19

Dilansir Kompas.com, Jumat (13/3/2020), awalnya ada seorang warga Solo yang mengeluhkan batuk, pilek dan demam seusai menghadiri seminar di Bogor.

Setelah memeriksakan diri ke sejumlah rumah sakit di Solo, pasien tersebut tetap tak kunjung sembuh.

Pasien yang berusia 59 tahun dan berjenis kelamin laki-laki tersebut kemudian dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo pada Minggu (8/3/2020), lantaran demam mencapai 38 derajat.

Pada hari yang sama, seorang pasien wanita asal Kabupaten Wonogiri juga dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo karena memiliki gejala yang serupa.

Kedua pasien tersebut harus menjalani perawatan di ruang isolasi sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Namun, akhirnya pasien yan berjenis kelamin laki-laki meninggal saat rumah sakit masih menunggu hasil swabs test Virus Corona dari pemerintah pusat.

"Satu pasien masih dirawat di ruang isolasi, namun satu pasien meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020) pukul 13.00 WIB.

Meninggal disebabkan karena gagal nafas atau pneumonia," jelas Dokter Spesialis Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta Harsini, saat konferensi pers di kantor Dinkes Jateng, Kamis (12/3/2020).

Diketahui pasien yang meninggal dan pasien yang masih diisolasi tersebut tidak memiliki riwayat pergi keluar negeri, hanya menghadiri seminar di Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa (25/2/2020) hingga Jumat (28/2/2020).
"Dua pasien itu sama-sama datang ke acara seminar di Bogor," ujar Harsini.

Ia menjelaskan, dua pasien tersebut mengeluhkan batuk, pilek hingga demam, sehari berselang sepulang dari Bogor.

Hasil tes laboratorium baru diumumkan pada Jumat (13/3/2020), dan dari hasil tersebut, kedua pasien dinyatakan positif Virus Corona.

Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo
Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo (Tribun Solo)

Selain di Wilayah Risma Surabaya, Solo Juga Terapkan Pembatasan Jam Operasional Supermarket

2. Wali Kota Tetapkan Solo KLB

Mendengar ada dua warganya yang positif Virus Corona, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo langsung melakukan rapat di Gedung Loji Gandrung, pada Jumat (13/3/2020) malam.

Pertemuan tersebut membahas mengenai langkah-langkah pencegahan dan menetapkan sejumlah aturan termasuk status KLB di Solo tersebut.

Status tersebut mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh pemerintah yang memprioritaskan penanggulangan persebaran virus.

"KLB ini jangan dimaknai negatif. KLB ini dimaknai keseriusan Pemkot Surakarta untuk menangani dan menyampaikan kepada masyarakat.

Pemkot Surakarta mau dan mampu menangani dan mencegah Virus Corona," ujar FX Hadi Rudyatmo.

Dengan adanya status KLB ini, FX Hadi Rudyatmo menetapkan beberapa aturan antara lain agar sekolah-sekolah ditutup selama 14 hari, ruang publik dan tempat wisata tutup serta segala aktivitas yang mengundang kerumunan orang dibatalkan atau ditunda.

Berikut poin-poin kesimpulan rapat koordinasi antisipasi Virus Corona di Solo:

Kota Surakarta dinyatakan KLB Corona, CFD ditiadakan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Murid-murid sekolah mulai TK s/d SMA baik negeri dan swasta belajar di rumah, Pentas wayang orang Sriwedari, kethoprak diliburkan.

Kegiatan olahraga di GOR Manahan dan Sriwedari ditutup, Destinasi dan transportasi pariwisata ditutup.

Upacara dan apel bersama di Balai Kota ditiadakan, Event-event olahraga dan budaya dibatalkan/ditunda.

Kegiatan kunker dan penerimaan kunker dibatalkan, Lomba kelurahan ditunda sampai dua minggu ke depan, Musrenbang RKPD ditunda selama dua minggu, 12. Mal dan pasar harus sediakan tempat cuci tangan dan sabun, Pemusnahan kelelawar, kalong dan codot di Pasar Depok, dan Untuk sementara hindari salaman dan cipika cipiki.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Solo langsung melakukan penelusuran kepada orang-orang yang pernah berinteraksi dengan dua pasien tersebut.

Hasilnya, 62 orang termasuk petugas kesehatan yang pernah berinteraksi akan menjalani karantina selama 14 hari.

62 orang tersebut yakni 16 orang tenaga kesehatan RS Dr Oen Kandang Sapi, 15 orang tenaga kesehatan RS Dr Oen Solobaru, 6 orang tenaga kesehatan dari Klinik Mojosongo, 12 orang keluarga pasien, 6 orang kontak dekat dengan pasien meninggal dan 7 orang karyawannya.

Adapun 4 toko yang pernah disinggahi oleh penderita covid-19 tersebut juga ditutup sementara waktu.

Jokowi Resmi Digugat Warga Soal Corona, Kesalahan RI 1 Disebut Fatal, Nilai Kerugian Tak Main-main

3. Kematian Pasien Positif Virus Corona di Solo

Dilansir TribunSolo.com, Jumat (27/3/2020), pasien positif pertama di Kota Solo meninggal pada Rabu (11/3/2020).

Seminggu setelahnya, pasien positif kedua juga diketahui meninggal di Solo pada Rabu (18/3/2020).

Selanjutnya, pasien positif Virus Corona ketiga juga dikabarkan meninggal pada Selasa (24/3/2020) pukul 17.00 WIB.

Pasien ketiga tersebut merupakan rekan dari pasien positif pertama.
Diketahui, ketiganya diketahui tertular covid-19 setelah menghadiri seminar di Kota Bogor.

4. Solo Negatif Virus Corona

Meski tidak menerapkan isolasi wilayah, angka penularan di Kota Solo dinyatakan menurun.

Bahkan per Selasa (31/3/2020), sudah tidak ada lagi warga Solo yang dinyatakan positif Virus Corona.

Dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com, Rabu (1/4/2020), Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyatakan bahwa pasien positif di Kota Solo sudah tidak ada lagi.

"(Pasien di RSUD Dr Moewardi) sembuh semua jadi sudah nol. Sana tidak ada yang positif. Jangan sampai ada lagi (yang positif covid-19)," jelas Rudy saat dikonfirmasi di Balai Kota Solo, Selasa (31/3/2020).

Tercatat, hingga kini pasien positif yang ber-KTP Solo ada tiga orang.
Dua orang meninggal dunia, sedangkan 1 orang dinyatakan sembuh.

Pasien yang dinyatakan sembuh tersebut adalah Purwanti, pasien asal Mojosongo Jebres, Solo.

Purwanti merupakan istri dari pasien kedua asal Solo yang meninggal karena Virus Corona.

Sementara itu, dua pasien lain yang juga dinyatakan sembuh di RSUD dr. Moewardi bukan berasal dari Kota Solo.

Selain di Wilayah Risma Surabaya, Solo Juga Terapkan Pembatasan Jam Operasional Supermarket

Hingga Rabu (1/4/2020), tidak ada lagi pasien yang dinyatakan positif covid-19 di Kota Solo.

Namun, warga Kota Solo yang saat ini statusnya masih Orang Dalam Pemantauan (ODP) masih terdapat 162 orang, dengan rincian rawat inap 6 orang, dan rawat jalan 156 orang.

Sedangkan warga Kota Solo yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terdapat 26 orang dengan rincian dirawat 16 orang, 7 dinyatakan sembuh, dan 3 meninggal dunia.

(TribunWow.com/Via)

(*)

IKUTI >> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pertama Kali Umumkan Status KLB, Kota Solo Kini Nol Pasien Virus Corona, Ini 4 Faktanya, https://wow.tribunnews.com/2020/04/01/pertama-kali-umumkan-status-klb-kota-solo-kini-nol-pasien-virus-corona-ini-4-faktanya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved