Virus Corona

Ahli Temukan Gejala Virus Corona yang Paling Mudah Dikenalii, Beda dengan Flu Biasa

Ahli temukan gejala virus Corona yang paling mudah dikenali, beda dengan flu biasa .

KOLASE FREEPIK.COM
Ahli temukan gejala virus Corona yang paling mudah dikenali, beda dengan flu biasa . 

TRIBUNKALTIM.CO - Ahli temukan gejala virus Corona yang paling mudah dikenali, beda dengan flu biasa .

Pandemi virus Corona yang menyerang hampir seluruh belahan dunia membuat kekhawatiran di masyarakat.

Banyak kemudian yang bertanya-tanya ciri-ciri paling mudah mendeteksi gejala virus Corona

Virus corona atau covid-19 sulit dikenali pada kasus-kasus ringan.

Dengan adanya gejala flu musiman atau flu biasa, bagaimana kita benar-benar tahu kita terkena virus corona atau tidak?

Ilmuwan kini telah menemukan tanda-tanda atau ciri-ciri virus corona yang paling kuat dan paling mudah dikenali.

Pasien Ketiga Positif Corona di Kukar Pernah Sekamar Dengan Pasien Pertama, Keluarganya Diisolasi

Perkiraan Corona Hilang di Indonesia Mulai Terjawab, Masa Kritis Diprediksi Mulai Minggu Kedua April

Pesan Mengharukan Menhub Budi Karya Sumadi dari Bilik Isolasi Virus Corona, Singgung Kemenangan

Seperti yang dilansir Express UK, ilmuwan dari King's College London telah mengumpulkan data pasien-pasien virus corona melalui sebuah aplikasi.

Aplikasi itu disebut Covid Symptom Tracker yang bisa diunduh di App Store.

Tim pengembang dari aplikasi itu menciptakan model fitur kombinasi gejala.

Gejala-gejala virus corona itu adalah kehilangan indra perasa dan pembau, demam, batuk terus menerus, lelah, diare, sakit perut dan kehilangan nafsu makan.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa kehilangan indra perasa dan pembau adalah cara terbaik untuk memprediksi apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.

Hal ini karena laporan pada gejala-gejala itu lebih kuat dalam memprediksi diagnosis positif Covid-19 daripada demam.

Ketua peneliti Profesor Tim Spector, dari King's College, mengatakan: "Ketika dikombinasikan dengan gejala lain, orang-orang yang kehilangan indra penciuman dan indra perasa tampaknya tiga kali lebih mungkin positif Covid-19 menurut data kami."

Profesor Spector kemudian menyarankan mereka yang menderita gejala itu untuk segera "mengisolasi diri sendiri selama tujuh hari untuk mengurangi penyebaran penyakit".

Pengembang aplikasi memiliki tiga tujuan untuk membuat masyarakat mendokumentasikan gejala-gejalanya.

Sebagaimana dinyatakan pada aplikasi, tujuan pertama adalah membantu layanan kesehatan untuk mengidentifikasi seberapa cepat virus menyebar di berbagai daerah.

Tujuan kedua adalah untuk mengidentifikasi area mana yang berisiko tinggi di Inggris.

Tujuan ketiga adalah untuk menemukan siapa yang paling berisiko, "dengan memahami gejala yang terkait dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya".

Seperti yang diketahui oleh banyak orang, gejala virus corona yang membutuhkan isolasi diri sendiri adalah demam dan batuk terus menerus.

Layanan Kesehatan Nasional Inggris atau NHS mendefinisikan demam sebagai perasaan "panas ketika disentuh" di dada atau punggung Anda.

Sedangkan batuk terus menerus berarti "banyak batuk selama lebih dari satu jam".

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memasukkan kelelahan sebagai gejala umum Covid-19.

Selain itu, WHO mencatat sesak napas, nyeri dan sakit tenggorokan sebagai gejala virus.

WHO menambahkan: "Sangat sedikit orang akan melaporkan diare, mual atau pilek."

Orang yang mengalami gejala batuk dan demam harus mengasingkan diri selama tujuh hari.

Artinya, orang tersebut tidak boleh meninggalkan rumah sama sekali, karena alasan apa pun kecuali berolahraga, selama tujuh hari.

Saat berolahraga, ia pun harus tetap berjarak dua meter dari yang lain.

Penggunaan taman Anda sendiri diizinkan selama masa isolasi diri.

Siapa pun yang berada di rumah tangga Anda juga harus mengasingkan diri, tetapi selama 14 hari.

Ini karena infeksi dapat memakan waktu hingga 14 hari untuk "muncul."

Isolasi diri harus dimulai saat seseorang menunjukkan gejala infeksi.

Jika setelah tujuh hari atau 14 hari tidak ada demam, maka tidak apa-apa meninggalkan rumah untuk berbelanja makanan, olahraga, dan lainnya.

 Cegah Infeksi Virus Corona, Idham Azis Beber 30 Ribu Tahanan Ini Dilepas, Menkumham Izin ke Jokowi

 Jalankan Maklumat Kapolri Idham Azis, Kapolres di Kalimantan Sindir Muda-mudi Asyik Pacaran di Kafe

Cara menjaga orang tua aman dari covid-19.

Orang lanjut usia ( lansia ) menjadi salah satu golongan yang paling berisiko terinfeksi Virus Corona dan bahkan menjadi pasien kronis. 

Virus Corona ( covid-19 ) adalah virus yang menyerang sistem saluran pernapasan manusia.

Covid-19 dapat menjangkiti siapapun dari muda, hingga tua.

Namun ada dua golongan yang rentan sakit parah, bahkan meninggal setelah terpapar covid-19.

Pertama adalah orang-orang yang memiliki penyakit bawaan seperti hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan.

Kedua adalah orang-orang yang berada di usia lanjut, mereka adalah golongan yang paling berisiko sakit parah akibat terpapar covid-19.

Dikutip dari unggahan akun Instagram @dkijakarta, Selasa (31/3/2020), berikut ini adalah tips yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menjaga orang-orang lanjut usia (lansia) dari bahaya covid-19.

1. Tetap di Rumah

Pastikan para lansia hanya berkegiatan di rumah selama wabah covid-19 masih menjadi bahaya.

Selama di rumah tetap lakukan kegiatan rutin sperti berjemur, dan olahraga ringan untuk menjaga kebugaran tubuh.

Waktu istirahat juga harus tetap tercukupi, yakni minimal enam hingga delapan jam sehari.

Kondisi rumah tetap harus dijaga dengan baik, dan higienis.

Cara menjaga lansia dari bahaya wabah Covid-19
Cara menjaga lansia dari bahaya wabah Covid-19 (Instagram/@dkijakarta)

 Kapolri Idham Azis Beber 3 Provinsi Ini Belum Terpapar Virus Corona, Ada Lokasi Wisata Premiumnya

2. Jaga Kesehatan

Tunda pemeriksaan yang mengharuskan pergi ke luar rumah.

Pastikan obat sehari-hari tercukupi, apabila habis, minta tolong kepada saudara yang lebih muda untuk pergi keluar membeli obat.

Anggota keluarga harus memastikan kebutuhan, dan konsumsi obat lansia tetap terpenuhi secara baik.

 

3. Terapkan Physical Distancing

Jauhi lansia dari orang lain dengan jarak minimal satu meter.

Kontak fisik wajib dihindari, karena gejala covid-19 tidak selalu terlihat, dan semua orang bisa menjadi carrier virus.

Jauhkan orang yang sedang sakit dari lansia.

Pendamping lansia hanya boleh orang yang sehat, dan bukan merupakan orang dalam pemantauan (ODP).

Selalu gunakan masker saat bertemu dengan lansia.

 Kronologi 300 Siswa Setukpa Lemdiklat Polri Terkena Virus Corona, Sempat Disangka Demam Berdarah

 Intelijen Polri Bantu Tim Gugus covid-19 Lacak Warga Bontang yang Kontak Pasien Positif Corona

 Bukan Prabowo dan Tito Karnavian, Jokowi Tunjuk Institusi Idham Azis Tertibkan PSBB di Masyarakat

Pada unggahannya, Pemprov DKI Jakarta menjelaskan lewat caption unggahannya bahwa lansia menjadi rawan terserang virus karena sistem imun manusia yang terus menurun seiring menuanya usia.

"Seiring dengan bertambahnya usia seseorang tubuh akan mengalami berbagai penurunan.

Misalnya saja sistem imun, saat masih muda sistem pelindung tubuh ini akan bekerja maksimal untuk bisa melawan virus, bakteri, dan penyebab penyakit lainnya.

Kondisi ini berbeda, dan akan sedikit lebih sulit saat memasuki usia lanjut." tulis @dkijakarta.⁣

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gejala Corona: Ilmuwan Ungkap Ciri-ciri Covid-19 yang Paling Mudah Dikenali, https://www.tribunnews.com/kesehatan/2020/04/02/gejala-corona-ilmuwan-ungkap-ciri-ciri-covid-19-yang-paling-mudah-dikenali?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved