Virus Corona

Ma'ruf Amin Beri Pesan Khusus ke Anies Baswedan Hadapi Corona, Gubernur DKI Jakarta : Insya Allah

Ma'ruf Amin beri pesan khusus ke Anies Baswedan hadapi Corona, Gubernur DKI Jakarta : Insya Allah.

Kolase/Tribunnews
Ma'ruf Amin beri pesan khusus ke Anies Baswedan hadapi Corona, Gubernur DKI Jakarta : Insya Allah. 

"Kami khawatir mengenai pergerakan orang ke luar kawasan Jakarta. Karena itu, kami pada Senin kemarin mengeluarkan surat untuk menutup terminal AKAP, bus AKAP, karena potensi penyebaran sangat tinggi. Ini perlu perhatian dari pemerintah pusat," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf juga menanyakan kebijakan Pemprov DKI dalam menyambut bulan ramadan atau puasa yang tinggal 21 hari lagi.

Menjawab pertanyaan itu, Anies menyebut sejauh ini Pemprov DKI belum membuat perencanaan khusus, pembatasan peribadatan di tempat ibadah selama dua pekan terakhir hingga sekarang masih diberlakukan.

Untuk selanjutnya, Anies akan melihat perkembangan kondisi wabah virus corona dari hari ke hari.

Jika kondisi seperti sekarang tetap berlangsung hingga tiga minggu ke depan, Pemprov DKI berharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberi arahan yang komperhensif terkait pelaksanaan ibadah bagi umat Islam.

"Untuk ramadan kita masih ada waktu, kita lihat perkembangannya. Sejauh ini belum ada langkah khusus. Kami akan tunggu, barangkali dari MUI ada arahan ketika mendekati Ramadan. Nanti menjelang ramadan kita diskusikan dengan para ulama," kata Anies.

Sementara untuk stok kebutuhan pokok, Anies memastikan dalam kondisi aman bahkan sampai Hari Raya Idul Fitri pada 24 Mei 2020 mendatang.

"Kalau kebutuhan stok aman, termasuk proyeksi sampai dengan Idul Fitri, persiapan logistik insya Allah aman," ungkap dia.

Meski Tak ke Mana-mana, Ini 3 Kemungkinan Virus Corona Bisa Masuk ke Rumah, Cara Mengatasinya Mudah

Alasan Persib tak Isolasi Wander Luiz di Rumah Sakit Meski Positif Virus Corona

Tunggakan BPJS

Mengenai hal lain, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan ada 70 rumah sakit rujukan penanganan virus corona di ibu kota. Delapan di antaranya milik Pemprov DKI, sedangkan sisanya punya swasta.

Namun kendala tetap terjadi di lapangan, terkhusus pada rumah sakit swasta.

Alasannya karena mereka tidak bisa lagi menampung pasien kasus COVID-19.

Hal lainnya karena rumah sakit swasta tersebut terganjal masalah tunggakan BPJS yang belum dibayar pemerintah.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved