Ramadhan

Menjelang Bulan Ramadhan 1441 Hijriah, Ini Tips Jalankan Ibadah Puasa Bagi Penderita Diabetes

Menjelang Bulan Ramadhan 1441 Hijriah, Ini Tips Jalankan Ibadah Puasa bagi Penderita Diabetes.

Editor: Nur Pratama
youtube
Menjelang Bulan Ramadhan 1441 Hijriah, Ini Tips Jalankan Ibadah Puasa Bagi Penderita Diabetes 

TRIBUNKALTIM.CO - Menjelang Bulan Ramadhan 1441 Hijriah, Ini tips jalankan Ibadah puasa bagi penderita diabetes

Puasa di Bulan Ramadhan merupakan satu di antara lima rukun Islam yang wajib dilakukan.

Namun, bagaimana jika Anda mengidap penyakit diabetes?

Sedangkan, berpuasa juga dapat bermanfaat bagi penderita diabetes, misalnya penurunan berat badan.

Berikut tips menjalani puasa bagi penderita Diabetes dikutip dari Healthxchange.sg, Jumat (3/4/2020):

1. Sebelum Anda berpuasa, ketahuilah bahwa tidak ada paksaan untuk berpuasa ketika sakit.

Surah Al Baqarah Ayat 184 - 185 menjelaskan bahwa puasa selama Bulan Ramadhan tidak wajib jika Anda memiliki penyakit kronis.

Puasa juga tidak wajib jika dapat membahayakan hidup Anda (misalnya mengalami gagal ginjal atau tengah mengandung).

Anda dapat memberikan kontribusi kepada orang miskin atau yang membutuhkan sebagai pengganti puasa selama Bulan Ramadhan.

Menjelang Bulan Suci Ramadhan 1441 H, Ini 12 Cara Terhindar dari Dehidrasi saat Menjalankan Puasa

Menjelang Bulan Ramadhan 1441 Hijriah, Ini Makanan-makanan yang Harus Dihindari bagi Penderita Maag

2. Berkosuntasilah dengan dokter 2 Bulan sebelum Ramadhan soal cara berpuasa dengan aman.

Pergilah konsultasi ke dokter, apakah penyesuaian terhadap obat diabetes perlu dilakukan sebelumnya.

Selain itu, jangan berhenti minum obat diabetes tanpa anjuran dokter.

3. Lakukan uji coba puasa sebelum Ramadhan

Uji coba puasa sebelum Ramadhan dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah selama puasa Ramadhan.

Sebelum Anda melakukan uji coba puasa, diskusikanlah hal ini dengan dokter Anda.

4. Jangan lewatkan Sahur

Anda tidak boleh melewatkan makan sahur.

Jika Anda tidak sahur maka Anda tidak boleh berpuasa.

Cobalah makan secukupnya untuk sahur dan minum minuman yang tidak mengandung gula.

Hanya 3 Hari Promo Superindo Periode 3-5 April 2020, Diskon hingga 40 % & Minyak Goreng Super Murah

5. Cobalah untuk minum cairan yang cukup

Minumlah cairan yang bebas gula selama sahur dan berbuka untuk mengisi kembali cairan yang hilang pada siang hari.

Selain itu, minumlah air sebanyak 8 gelas sehari.

6. Pantau kadar glukosa darah saat Anda berpuasa

Periksalah apakah glukosa darah Anda dalam keadaan tinggi, rendah atau justru dehidrasi parah

Anda harus dapat mengenali kapan kadar glukosa darah Anda sedang tinggi, rendah atau dehidrasi parah.

7. Hentikan puasa dan gantikan pada hari lain saat Anda mengalami hal-hal berikut:

Tingkat glukosa darah

Glukosa darah <4,0 mmol / L selama puasa

Glukosa darah> 16 mmol / lL

Tanda-tanda hipoglikemia (glukosa darah rendah)

Perasaan tremor

Berkeringat

Palpitasi

Kelaparan

Pusing

Kebingungan

Gejala dehidrasi parah

Pusing (perasaan pingsan)

Kebingungan

8. Segera berbuka dan makanlah secukupnya

Berbuka puasa tidak harus ditunda.

Selain itu, cobalah untuk tidak makan berlebihan saat Anda berbuka puasa.

Alat untuk Deteksi Gula Darah selama Ramadhan

Sebuah alat telah yang bisa membantu penderita diabetes, untuk mengendalikan gula darah selama melaksanakan Ibadah puasa di Bulan Ramadhan kini ditemukan.

Alat pengendali gula darah tersebut dikembangkan oleh peneliti Joyce Yu-Chia Lee dari National University of Singapore dan peneliti di University of California, Irvine.

Alat yang disebut FAST (Fasting Algorithm for Singaporeans with Type 2 Diabetes) tersebut mampu menyediakan informasi penting bagi penderita diabates soal gula darah saat puasa.

Diketahui, penderita diabetes terutama yang tipe dua, harus terus menjaga asupan dan pola makannya agar penyakit tersebut tidak kambuh kembali.

Hal tersebut bisa menjadi masalah ketika umat muslim yang harus melakukan Ibadah puasa di Bulan Ramadhan, tidak bisa mengontrol asupan dan memodifikasi pola makannya agar tetap dalam kondisi yang sehat.

Dilansir TribunWow.com dari usnews.com, Jumat (3/4/2020), alat ini disebutkan mampu memberi informasi modifikasi untuk pasien dan dokter, serta mendorong pemantauan mandiri gula darah penderita selama dan setelah puasa.

Alat tersebut telah melalui uji klinis dan evaluasi terhadap 111 orang dewasa yang memiliki diabetes tipe 2 dan sedang menjalankan puasa.

Dalam prosesnya, peneliti membagi sejumlah orang tersebut menjadi dua kelompok, di mana kelompok pertama diminta menggunakan FAST sementara kelompok lainnya berpuasa tanpa menggunakan FAST.

Hasil yang diperoleh menyebutkan bahwa rata-rata kelompok yang menggunakan FAST memiliki pengurangan hemoglobin A1c.

Dari data yang diperoleh, jumlah pengurangan tersebut mencapai empat kali lipat lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan FAST.

Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada penurunan gula darah dibawah normal (hipoglikemia) pada kedua kelompok.

Selain itu, tidak ada peningkatan kejadian hipoglikemik minor pada kelompok FAST. Hal ini disampaikan dalam penelitian yang diterbitkan Senin (9/3/2020) dalam jurnal Annals of Family Medicine.

Menurut para peneliti, penggunaan alat manajemen gula darah seperti FAST dapat membantu umat muslim untuk melaksanakan Ibadah puasa dengan aman.

(TribunWow.com/Mariah Gipty/Noviana)

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved