Virus Corona
Peneliti IPB dan UI Meyakini Temukan Senyawa Anti Corona dari 2 Buah-buahan Ini
Peneliti IPB dan UI meyakini temukan senyawa anti Corona dari 2 buah-buahan ini.
TRIBUNKALTIM.CO - Peneliti IPB dan UI meyakini temukan senyawa anti Corona dari 2 buah-buahan ini.
Pandemi virus Corona menyerang hampir seluruh belahan dunia.
Hal ini membuat banyak peneliti mencoba menemukan obat-obatan atau vaksin penangkal virus Corona atau covid-19
Termasuk para peneliti di Indonesia.
Para peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University dan Universitas Indonesia (UI) sedang mengembangkan senyawa dari jambu biji, kulit jeruk, dan daun kelor, sebagai antivirus Covid-19.
Para peneliti gabungan tersebut meyakini, senyawa yang terkandung dalam bahan alami itu berpotensi mampu menghambat dan mencegah virus corona baru atau SARS-CoV-2.
• Larangan Lockdown Berbuntut Panjang, Bupati Ini Minta Luhut Tak Bicara Sembarangan: Ini Rakyat Kami
• Jokowi Ungkap Motif Sebenarnya Pilih PSBB Dibanding Karantina Wilayah, Lockdown Itu Apa Sih?
• Anies Baswedan Curhat Kewenangannya Terbatas Cegah Virus Corona di Jakarta, Tak Boleh Lockdown
Dekan FKUI Ari Fahrial Syam mengatakan, apabila buah dan tanaman tersebut dikonsumsi, khasiatnya dipercaya mampu mengatasi virus corona.
"Jadi, di dalam buah dan tanaman tersebut terkandung senyawa antara lain hesperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin dan myricetin yang bisa mencegah virus corona," ucap Ari, dalam keterangannya, Rabu (1/4/2020).
Dirinya menjelaskan, penelitian tersebut telah melalui beberapa tahapan dan hasil skrining aktivitas terhadap ratusan protein dan ribuan senyawa herbal terkait dengan mekanisme kerja virus.
Selain itu, penelitian juga telah dikaji melalui analisis big data dan machine learning dari basis data HerbalDB yang dikembangkan oleh Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI sejumlah 1.377 senyawa herbal.
"Dari situ diperoleh beberapa golongan senyawa tersebut yang berpotensi menghambat dan mencegah virus SARS-CoV-2," katanya.
Ia menerangkan, pemetaan farmakofor dilakukan dengan metode struktur dan ligan. Kemudian, dikonfirmasi hasilnya menggunakan metode pemodelan molekuler untuk dievaluasi aktivitas antivirusnya.
Dirinya berharap penemuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk mencegah dan meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus corona.
"Kami imbau masyarakat juga tetap memprioritaskan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat melalui rajin cuci tangan dengan sabun, menerapkan etika batuk dan bersin, dan penggunaan masker bagi yang sakit flu," sebutnya.
Sementara itu, Guru Besar IPB University Irmanida Batubara mengatakan, senyawa hesperidin yang terkandung di dalam kulit jeruk bermanfaat untuk memberikan perlindungan terhadap mikroba dan virus.
Dia menuturkan, selain kulit jeruk buah, senyawa hesperidin ini juga terdapat di kulit jeruk nipis, jeruk lemon, dan varietas jeruk lainnya.
"Jadi, selama berdiam di rumah, kita dapat membuat jus jeruk dan jangan lupa untuk ditambah sedikit kulit jeruk yang sudah dicuci bersih.
Memang akan terasa sedikit pahit.
Tahanlah sedikit rasa pahit itu karena ini menunjukkan hesperidin ada di dalamnya," pungkasnya
Meski Tak ke Mana-mana, Ini 3 Kemungkinan Virus Corona Bisa Masuk ke Rumah, Cara Mengatasinya Mudah
Alasan Persib tak Isolasi Wander Luiz di Rumah Sakit Meski Positif Virus Corona
Terlalu Lama Berjemur untuk Cegah Corona Malah Berbahaya
Salah satu upaya untuk mengindari terinfeksi virus Corona atau covid-19 adalah dengan memperkuat daya tahan tubuh atau imun.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjaga imun tubuh tetap baik sehingga hal itu dapat melawan paparan virus.
Di antara yang dapat dilakukan untuk menjaga imun tetap baik untuk menCegah Corona atau covid-19 adalah dengan berjemur di bawah sinar matahari.
Penjelasannya, paparan sinar matahari yang mengandung ultraviolet B sangat pas untuk penyerapan vitamin D3.
Namun untuk berjemur agar mendapatkan ultraviolet B yang pas ada waktu-waktu khusus.
Ketua Aliansi Telemedis Indonesia Pumawan mengungkapkan, salah satu aktivitas yang dapat dilakukan selama berada di rumah adalah berjemur di bawah sinar matahari.
Menurutnya, berjemur cukup dilakukan selama 15 menit.
Hal itu dilakukan demi meningkatkan daya tahan tubuh di tengah wabah virus Corona.
“Berjemur itu kita usahakan bukan yang pagi, yang jam 10.00 sampai jam 15.00, cukup 15 menit,” tutur Pumawan di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (28/3/2020).
“Jadi itu bukan untuk mematikan virus, tapi untuk meningkatkan daya tahan, imunitas,” imbuh dia.
Selain itu, untuk tetap menjaga kesehatan fisik, masyarakat dapat berolahraga di rumah.
Demi mengatasi kebosanan selama di rumah, ia mencontohkan aktivitas yang dapat dilakukan, misalnya berkebun, membersihkan rumah, hingga merintis usaha secara daring atau online.
Pumawan mengatakan, masyarakat dapat merintis bisnis pembuatan masker kain.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona Achmad Yurianto sebelumnya menyebutkan, masker berbahan dasar kain dapat dijadikan alternatif untuk menCegah penularan virus.
“Sebenarnya masker kain sepanjang sampai di rumah kita cuci ya, besok ganti lagi, pakai yang sudah bersih, tidak masalah itu,” ucapnya.
Pumawan lalu menekankan pentingnya berpikir hingga bertindak positif untuk menghadapi wabah covid-19 ini.
“Yang penting kita ini mesti berpikir positif, bersikap positif, bertindak positif,” kata dia.
• Jika Jakarta Lockdown Cegah Virus Corona, Pemain Persija Ini Ungkap Situasi Bakal Semakin Parah
• Kepastian Karantina Wilayah Diputuskan Oleh Jokowi Pekan Ini, Luhut: Kita Tak Kenal Istilah Lockdown
IKUTI >> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peneliti Gabungan IPB dan UI Temukan Senyawa Antivirus Corona".