Virus Corona
Di Wilayah Risma Tetap Pakai Bilik Disinfektan, hingga Punya Fasilitas Baru di Ruang Publik Surabaya
Walikota Tri Rismaharini alias Risma tetap pakai bilik disinfektan, hingga punya fasilitas baru alat otomatis di ruang publik Surabaya Jawa Timur
TRIBUNKALTIM.CO - Walikota Tri Rismaharini alias Risma tetap pakai bilik disinfektan, hingga punya fasilitas baru alat otomatis di Ruang Publik Surabaya.
Meski penggunaan bilik dan cairan disinfektan untuk tubuh manusia sudah dilarang WHO dan Kemenkes, Walikota Surabaya Tri Rismaharini tetap memanfaatkan fasilitas tersebut di Surabaya.
Bahkan Surabaya punya fasilitas baru berupa alat otomatis semprot disinfektan di jalan protokol.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma seolah tak menghiraukan Surat Edaran dari Kemenkes dan WHO tersebut.
Pemkot Surabaya bakal terus menggunakan bilik sterilisasi untuk mencegah penyebaran virus corona atau covid-19.
Tapi dalam waktu dekat, Pemkot Surabaya bakal melakukan evaluasi terkait fasilitas yang banyak disebar ini.
• Walikota Risma Tak Hiraukan WHO & Kemenkes, Surabaya Justru Punya Fasilitas Baru Disinfektan
• Walikota Surabaya Risma Langsung Reaksi Begini Setelah WHO dan Kemenkes Melarang Bilik Disinfektan
• Jangan Sembarangan Tiru Cara Risma Semprot Disinfektan di Surabaya, Ganjar Pranowo Minta Dihentikan
Sebelumnya, Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran terkait penggunaan bilik disinfektan untuk sterilisasi dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19.
Surat itu ditujukan kepada seluruh Pemda di Indonesia, termasuk di wilayah Risma yang diketahui menempatkan sejumlah bilik disinfektan di ruang publik Surabaya.
"Karena itu imbauan jadi kami menghormati, tapi Pemerintah Kota sementara masih melaksanakan," kata Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Surabaya, M Fikser, Senin (6/4/2020).
Hingga saat ini, produksi bilik itu masih terus dilakukan Pemkot Surabaya.
Areal Balai Kota Surabaya yang menjadi tempat produksi pun masih dipenuhi oleh alat yang setiap hari diproduksi ini.
Menurut Fikser, sebelum memutuskan menggunakan bilik ini, telah dilakukan kajian dan berkonsultasi dengan pakar dan ahli di bidangnya.
Konsultasi itu termasuk berapa kadar cairan yang digunakan sehingga tetap aman.
Dia tak memungkiri, penggunaan bilik ini memang tidak dapat membunuh virus di dalam tubuh, melainkan melemahkan bahkan mematikan virus yang berada di luar tubuh seperti menempel di baju.
"Setiap biliknya itu selalu ada wastafel. Jadi itu pasangan.