Virus Corona
Detik-detik Pegawai Ramayana Kena PHK, Menangis dan Berpelukan, Usaha Lesu Sebelum Virus Corona
Sebuah video viral menampakkan detik-detik pegawai Ramayana kena Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK.
TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah video viral menampakkan detik-detik pegawai Ramayana Depok kena Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK.
Para pegawai Ramayana tersebut tampak menangis dan saling berpelukan.
Sejak wabah Virus Corona atau covid-19 melanda Indonesia, ekonomi di Indonesia semakin melemah.
Hal tersebut membuat sejumlah perusahaan terpaksa merumahkan atau melakukan Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK) karyawannya.
Seperti yang dilakukan oleh perusayaan Ramayana Depok, Jawa Barat.
• Kabar Gembira, Ini Prediksi Terkini Kapan covid-19 di Indonesia Hilang, Saat Ini Sudah Masuk Puncak
• Merinding, Pakar Ungkap Korban Virus Corona Indonesia Bisa Capai Jutaan, Kalahkan Amerika dan Italia
• Kronologi Puluhan Jamaah Tabliq Masjid Jami Kebon Jeruk Jakarta Positif Virus Corona
• Wanita Ini Menangis Histeris Lihat Detik-detik Suami Wafat Akibat Corona Via Video Call: Saya Hancur
Dikutip dari Kompas.com, Ramayana Depok menjadi perusahaan pertama yang melakukan gelombang PHK terhadap ratusan pegawai.
Bukan hanya pegawai asli, tetapi sejumlah pegawai dari gerai-gerai yang titip edar di Ramayana Depok juga terpaksa angkat koper.
Suasana haru pun pecah di kalangan para pegawai ketika mengetahui bahwa mereka akan berpisah dan terkena PHK, sebagaimana viral di media sosial.
Limbung sebelum pandemi
PHK itu terjadi karena kondisi keuangan perusahaan memang sedang tidak begitu baik ketika pandemi covid-19 masuk ke Indonesia.
"Benar (kondisi finansial Ramayana Depok) kurang begitu bagus (sebelum pandemi)," jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok, Manto Jorghi ketika dihubungi pada Selasa (7/4/2020).
"Selama ini hanya bertahan dari subsidi pusat, ditambah situasi saat ini, kemudian diminta tutup, ya sudah, jadi di situ."
"Ramayana yang sekira (punya) 24 cabang se-Jabodetabek memang ada rencana pengurangan yang saat ini sangat terpengaruh akibat covid-19."
"Kan mereka malnya sudah tutup, yang buka hanya barang pokok yang di bawah. Itu enggak bisa menutupi operasional dan penggajian," jelas dia.