Breaking News

Tahukah Anda Apa itu Penyakit Meningitis? Berikut Penyebab dan Gejala-gejala yang Dirasakan

Tahukah anda apa itu penyakit meningitis ? Berikut ini penyebab dan gejala-gejala yang dirasakan penderitanya

Editor: Nur Pratama
periodicodecrecimientopersonal.com
Ilustrasi: meningitis yang disebabkan terinfeksi bakteri menjadikan kondisi selaput otak meradang seperti pada gambar ditunjukan dengan warna merah dan ungu (lihat gambar). 

TRIBUNKALTIM.CO - Tahukah anda apa itu penyakit meningitis ? Berikut ini penyebab dan gejala-gejala yang dirasakan penderitanya

Meningitis menjadi penyakit berbahaya jika tidak segera diobati.

Berbagai gejala ditunjukkan oleh penyakit ini mulai dari ringan hingga berat.

Risiko terburuk dari penyakit meningitis adalah bisa menyebabkan kematian.

Apa itu penyakit meningitis?

Dilansir dari Mayo Clinic, meningitis adalah peradangan selaput (meninges) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Pembengkakan akibat meningitis biasanya memicu gejala-gejala seperti sakit kepala, demam, dan leher kaku.

Infeksi virus adalah penyebab paling umum dari meningitis, diikuti oleh infeksi bakteri dan infeksi jamur.

Jangan di Buang, Ternyata Bagian Putih Pada Buah Semangka Memiliki Manfaat bagi Kesehatan Tubuh

Selai Segar, Ternyata Air Lemon Memiliki Manfaat Bagi Kesehatan, Salah Satunya Mencegah Batu Ginjal

Bakteri yang masuk ke aliran darah kemudian menuju ke otak dan sumsum tulang belakang menyebabkan meningitis bakteri akut.

Tetapi meningitis juga bisa terjadi ketika bakteri langsung menyerang meninges.

Gejala meningitis dini dapat menyerupai flu (influenza) dan dapat berkembang selama beberapa jam atau beberapa hari.

Tanda-tanda dan gejala umum dari meningitis di antaranya:

- Tiba-tiba demam tinggi

- Leher kaku

- Sakit kepala parah yang tampaknya berbeda dari biasanya

- Sakit kepala karena mual atau muntah

- Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi

- Kejang

- Rasa kantuk atau sulit bangun

- Sensitivitas terhadap cahaya

- Tidak ada nafsu makan atau haus

- Ruam kulit (kadang-kadang, seperti pada meningitis meningokokus)

Tidak hanya menjangkit orang dewasa, penyakit meningitis juga bisa terjadi pada bayi.

Berikut tanda-tanda bayi mengidap meningitis:

- Demam tinggi

- Menangis terus menerus

- Rasa kantuk atau lekas marah berlebihan

- Tidak aktif atau lamban

- Pemberian makanan yang buruk

- Tonjolan di bagian lunak di atas kepala bayi (fontanel)

- Kekakuan pada tubuh dan leher bayi

Bayi yang mengidap meningitis akan menangis ketika dipegang.

Penyakit meningitis ini bisa berangsur parah.

Semakin lama penyakit ini tidak diobati, maka semakin besar terjadinya risiko kejang dan kerusakan neurologis permanen.

Berikut gejala berat dari meningitis:

- Gangguan pendengaran

- Kesulitan daya ingat

- Sulit mempelajari suatu hal

- Kerusakan otak

- Masalah gaya berjalan

- Kejang

- Gagal ginjal

- Syok

- Kematian

Namun, apabila penyakit ini segera mendapat penanganan yang cepat maka kesehatan tubuh bisa membaik.

Bakteri atau virus umum yang dapat menyebabkan meningitis dapat menyebar melalui batuk, bersin, atau berbagi peralatan makan, sikat gigi dan juga rokok.

Berikut ini pencegahan yang bisa dilakukan untuk terhindari dari meningitis:

1. Cuci tangan

Mencuci tangan dengan hati-hati membantu mencegah penyebaran kuman.

Cuci tangan terutama saat sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan toilet, setelah memegang hewan dan setelah berada di tempat umum.

2. Jaga kebersihan

Jangan berbagi minuman, makanan, sedotan, peralatan makan, lipstik atau sikat gigi dengan orang lain.

3. Jaga kesehatan tubuh

Pertahankan sistem kekebalan tubuh dengan istirahat yang cukup, berolahraga secara teratur, dan makan makanan sehat dengan banyak buah-buahan segar, sayuran dan biji-bijian.

4. Tutup mulut

Ketika batuk atau bersin, pastikan untuk menutup mulut dan hidung.

5. Jika hamil, berhati-hatilah dengan makanan

Kurangi risiko listeriosis dengan memasak daging, termasuk hot dog dan daging deli, hingga 165 F (74 C).

Hindari keju yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi.

Pilih keju yang diberi label jelas dibuat dengan susu pasteurisasi.

(Tribunnews.com/Yurika Nendri)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved