Wawancara Eksklusif
Kisah Cak To Tailor and Gallery Lawan Corona, dari Penjahit Baju Pengantin Kini Buat Baju Hazmat
Cak To Tailor and Gallery menjahit dan mendistribusikan APD berupa baju hazmat ke Rumah Sakit Umum Kota Tarakan ( RSUKT ).
Penulis: Risnawati | Editor: Adhinata Kusuma
Cuma, kita hanya fokus kepada bahan karena itu memiliki standar khusus untuk pembuatan baju hazmat, ada standar kesehatannya nah kebetulan yang kita gunakan ini sudah memenuhi kriteria untuk penggunaan baju hazmat.
Untuk ukurannya sih kita sementara bikin ukuran all size jadi bisa digunakan untuk semua jenis ukuran.
Kalau boleh tau untuk 1 baju hazmat berapa lama dalam pembuatannya?
Sekitar 30 menit selesai, itu dari proses cutting sampai penjahitan.
Untuk bahan-bahannya sendiri itu pakai bahan apa?
Kita menggunakan bahan spanbun, bahan spanbun itu bahan yang tidak tembus air dan memang bisa disterilkan.
Untuk pembelian bahannya itu dari Tarakan aja atau dari luar juga?
Untuk bahan kita dapatkan di Tarakan aja salah satunya di toko Karya Jaya, kebetulan kita sudah lama juga bekerja sama dengan toko tersebut, dan Alhamdulillah mereka mau mendatangkan bahan dari luar untuk kita.
Untuk stok di sini (Tarakan) itu seperti apa stok bahannya, apakah kurang atau bagaimana?
Jujur aja untuk bahan ini kita 'berlomba' dengan yang lain, berlomba dengan teman- teman yang mungkin saat ini juga memproduksi masker dan untuk dijual belikan, sedangkan kita disinikan bergerak di bidang sosial, benar-benar murni untuk teman-teman medis tanpa biaya apapun.
Kita harus berlomba bahan ini siapa yang duluan dapat begitu dan akhirnya karena kami di sini bekerja untuk kegiatan sosial pihak toko lebih mengutamakan kami dibanding teman-teman yang lain.
Kita sudah ada stok sekitar 200 meter.
Lebih, sekitar 250-an meter.
Baca Juga: Walikota Tarakan Minta Pembatasan Penerbangan, Kepala Bandara Juwata Tarakan Khawatir Soal Logistik
Baca Juga: Bandara Juwata Tarakan Belum Berlakukan Pembatasan Penerbangan Kala Pandemi Corona