Virus Corona

Kabar Gembira, Anak Buah Idham Azis yang Terpapar Virus Corona di Setukpa Polri Dinyatakan Sembuh

Kabar Gembira, anak buah Kapolri Idham Azis yang terpapar Virus Corona di Setukpa Polri dinyatakan sembuh, ini penjelasannya

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / Kompas.com dan tribunnews
Kabar Gembira, Anak Buah Idham Azis yang Terpapar Virus Corona di Setukpa Polri Dinyatakan Sembuh 

TRIBUNKALTIM.CO - Kabar Gembira, anak buah Kapolri Idham Azis yang terpapar Virus Corona di Setukpa Polri dinyatakan sembuh, ini penjelasannya.

Sekolah Pembentukan Perwira ( Setukpa ) Polri sempat diserang Virus Corona yang menimpa ratusan siswanya.

Tak tanggung-tanggung ada 300 dari 1.550 Siswa Setukpa Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) di Sukabumi, Jawa Barat, dinyatakan terpapar Virus Corona.

Hal tersebut berdasarkan rapid test yang digelar di Sukabumi.

Namun lebih dulu ada 7 Siswa Setukpa Polri yang langsung diiosalis oleh Mabes Polri akibat positif covid-19.

Kini kabar gembira menghampiri institusi Idham Azis.

Patuhi Telegram Kapolri, Anak Buah Idham Azis Janji Lakukan Ini Saat PSBB di Wilayah Anies Baswedan

Virus Corona, SBY Respon Telegram Kapolri Idham Azis Soal Hina Presiden, Ungkap Ketakutan Jokowi

Telegram Kapolri Idham Azis Minta Tak Ada yang Ganggu Distribusi Logistik, Polisi Jangan Arogan

Pasalnya anak buah Kapolri Idham Azis itu sudah berangsur pulih.

Sebanyak tujuh Siswa Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan 49 Setukpa Lemdiklat Polri dinyatakan sembuh dari Virus Corona (covid-19).

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen (Pol) Musyawafak mengatakan, tujuh Siswa Setukpa itu pun diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit Said Sukanto Bhayangkara, Jakarta Timur.

"Untuk tujuh Siswa yang dirawat di RS Polri, dari pemerisaan swab, hasilnya negatif sehingga hari ini ya rencananya pulang ke rumah masing-masing," ujar Musyafak, melansir Kompas.com yang mengutip Antara pada Jumat (10/4/2020).

Dengan kesembuhan tujuh Siswa itu, maka jumlah Siswa Setukpa yang dirawat di RS Said Sukanto tinggal satu orang.

Musyafak sekaligus mengatakan, beberapa hari lalu, ada seorang Siswa Setukpa yang juga telah dinyatakan sembuh dari covid-19 setelah hasil tes swab menunjukkan negatif.

Namun, seorang Siswa itu bukan dirawat di Rumah Sakit Said Sukanto, melainkan di Rumah Sakit Bhayangkara Brimob, Depok, Jawa Barat.

Dengan begitu, jumlah Siswa Setukpa yang sembuh berjumlah delapan orang.

Meski demikian, Musyafak mengatakan, delapan Siswa itu akan tetap menjalani isolasi mandiri selama dua pekan di rumah masing-masing.

"Dilanjutkan istirahat atau isolasi di rumah masing- masing," lanjut Musyafak.

Diketahui, para Siswa Setukpa yang dirawat ini adalah bagian dari 300 Siswa Setukpa yang dinyatakan positif terjangkit virus tertentu dalam rapid test masal, beberapa waktu lalu.

Tidak seluruhnya Siswa yang dinyatakan positif dalam rapid test dirawat di rumah sakit.

Mereka yang dirawat hanya yang disertai gejala medis tertentu.

Sementara, Siswa yang tak mengeluhkan sakit diisolasi selama dua pekan di Kompleks Setukpa Lemdiklat Polri, Sukabumi, Jawa Barat.

Musyafak mengatakan, Siswa yang diisolasi di Kompleks Setukpa dalam kondisi stabil.

"Sampai kini (Siswa di Kompleks Setukpa) masih stabil, setiap hari ditangani.

Diisolasi di tempat berjauhan atau di ruangan sendiri-sendiri sehingga tidak seperti proses belajar mengajar yang kumpul-kumpul," ujar Musyafak.

Setiap hari, mereka melakukan olahraga ringan dan juga diberikan suntikan vitamin demi memperkuat imunitas tubuh.

Asupan gizi mereka pun sangat diperhatikan.

Patuhi Telegram Kapolri, Anak Buah Idham Azis Janji Lakukan Ini Saat PSBB di Wilayah Anies Baswedan

Kronologi anak buah Idham Azis terpapar Virus Corona

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono menyebut, tindakan rapid test dilakukan atas perintah Idham Azis setelah sebelumnya sejumlah Siswa dinyatakan positif corona.

Mengutip dari Tribun Jabar, awalnya seorang Siswa di Setukpa Sukabumi mengalami demam berdarah.

Hasil rontgen menunjukkan paru Siswa tersebut berkabut.

Siswa tersebut kemudian langsung dibawa ke RS Kramat Jati.

Setelah itu, delapan Siswa lain mengalami gejala demam dengan hasil rontgen sama.

Dua Siswa dirujuk ke Mako Brimob sementara tujuh Siswa lain dirujuk ke RS Kramat Jati.

"Kemudian setelah itu ada 8 Siswa yang mengalami gejala demam, dan mereka langsung dilakukan rontgen, ternyata hasilnya sama. Jadi semuanya ada 9 orang Siswa yang di rujuk, 2 Siswa kirim ke Mako Brimob, sedangkan 7 di rujuk ke RS Kramat Jati Polri," kata Argo Yuwono di Setukpa Sukabumi, Rabu (1/4/2020).

Temuan tersebut membuat pihak kepolisian melakukan rapid test kepada 1.550 Siswa.

Hasilnya, 300 Siswa dinyatakan terpapar Virus Corona.

1.250 Siswa lain kini telah dicutikan.

Sementara 300 Siswa tersebut menjalani isolasi mandiri di Setukpa.

"Saat ini 300 Siswa yang dinyatakan positif usai rapid test tersebut ada di Setukpa, kemudian 1250 Siswa lainnya itu cuti. Dari 300 ini sudah dilakukan langkah oleh setukpa, Pusdokes Polri, Kasetukpa, dan Ka SDM," kata Argo.

Jalani isolasi mandiri

Setelah hasil tes diketahui, Polri langsung mengambil langkah penanganan.

Menurut Argo, 300 Siswa tersebut kini tengah menjalani isolasi mandiri di Setukpa.

Mereka diberikan vitamin C baik secara injeksi maupun tablet.

"Mereka diharuskan isolasi mandiri, kedua pemberian vitamin C secara injeksi ataupun tablet. Kemudian rontgen dan olah raga ringan, dan berjemur. Itu semua sudah kita lakukan," kata Argo.

Mengutip dari Kompas.com, para Siswa dikarantina di dalam dormitori di Setukpa selama 14 hari.

Mereka menempati sebuah ruangan tersendiri.

Kapusdokkes Polri Brigjen Pol Musyafak menyebut, para Siswa ditangani selayaknya Orang Dalam Pengawasan (ODP).

"Kami perlakukan, kami tangani seperti halnya ODP," kata Musyafak, dilansir dari tayangan YouTube Kompas TV.

Saat ini, proses belajar mengajar pun telah dihentikan.

Musyafak menambahkan, pihaknya memberikan menu tambahan untuk meningaktkan kesehatan para Siswa.

"Memberikan menu tambahan yang tujuannya untuk stamina sekaligus memberikan obat-obatan," katanya.

Pihaknya juga memberikan vitamin C kepada para Siswa dengan tujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

 Jumlah Orang Positif Virus Corona di Amerika Tertinggi di Dunia, Lampaui Italia, Trump Ragukan China

Tak ada gejala covid-19

Musyafak menjelaskan, pihaknya telah melakukan foto rontgen kepada para Siswa untuk mengetahui kondisi paru-paru Siswa.

Hasil foto rontgen menunjukkan kondisi yang normal.

"Ternyata dari foto rontgen yang dilaksanakan semua dalam keadaan normal," kata Musyafak.

Para Siswa tidak memiliki tanda gejala adanya covid-19.

Meski demikian, Musyafak menegaskan, pihaknya tetap menangani ratusan Siswa tersebut dengan prosedur penanganan terhadap ODP.

 Angka Kematian Akibat Virus Corona Capai 3 Ribu Jiwa, Dokter Amerika Serikat Pasrah Tangani covid-19

Jalani swab test setelah masa karantina

Setelah masa karantina, Musyafak menyebut, para Siswa baru akan menjalani swab test.

Hal ini lantaran saat ini para Siswa tersebut tidak mengalami gejala covid-19.

“Kecuali sudah ada gejala, batuk, pilek, demam, bahkan sesak nafas, itu perlu tes swab."

“Tapi kalau belum ada gejala sebagaimana masyarakat yang kontak erat dengan pasien gaada gejala, ODP, kan gak perlu swab, yang di swab adalah yang ada di rumah sakit, yang ada gejalanya, yang dia sesak nafas, batuk, jangan sampai sia-sia," katanya, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

• Dokter Sarankan Lakukan Cara Sederhana Ini Agar Terbebas dari Virus Corona

• Artis yang 5 Hari Lalu Positif Corona Ini Akhirnya Sembuh Tanpa Dirawat di RS, Cuma Konsumsi Ini

Sebelumnya, Musyafak mengatakan, bajwa hasil rapid test 300 Siswa tersebut tak menjamin mereka positif terjangkit Virus Corona.

“Dari rapid test ini, hasilnya 300 Siswa positif, tapi rapid test, bukan covid-19. Ini yang harus diluruskan, karena rapid test hanya memeriksa antibody, antibody saja tidak spesifik covid-19,” katanya.

Lebih lanjut, masyarakat sekitar Setukpa Sukabumi diminta tak khawatir dengan kondisi tersebut.

Terlebih, mengingat luas lahan Setukpa yang mencapai 40 hektare.

300 Siswa tersebut diisolasi di dalam Setukpa dengan kegiatan olahraga ringan serta berjemur.

Mereka kemudian akan kembali ke ruang karantina selayaknya ODP.

Musyafak menjamin, masyarakat sekitar tak akan terpapar.

IKUTI >> Update virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Delapan Siswa Setukpa Polri Sembuh, Tinggal Satu yang Dirawat", https://nasional.kompas.com/read/2020/04/10/14022131/delapan-Siswa-setukpa-polri-sembuh-tinggal-satu-yang-dirawat?page=all#page3.
Editor : Fabian Januarius Kuwado
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved