Virus Corona di Kukar

Kisah Pengrajin Kain Tenun Doyo di Kukar Banting Setir, Membuat Masker Kala Pandemi Covid-19

Pagebluk atau wabah Covid-19 di Kutai Kartanegara ( Kukar ) Kalimantan Timur membuat semua sektor usaha melesu.

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.co/Jino Kartono
Selama Pandemi Corona perajin kain Tenun Doyo Meriana asal Tenggarong memindahkan usaha menjadi pembuat masker kain. Selembar masker ia jual mulai dari Rp 8 ribu sampai Rp 13 ribu per lembar ditemui TribunKaltim.co, Minggu (12/4/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Pagebluk atau wabah Covid-19 di Kutai Kartanegara ( Kukar ) Kalimantan Timur membuat semua sektor usaha melesu. Jika tidak adanya diversifikasi usaha atau merubah jenis usaha akan membuat usaha yang berdiri tutup.

Untuk hal itu juga dilakukan oleh Meriana warga Jl. Gn. Belah Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Wanita ini pun terus menyambung hidup dengan usaha membuat masker berbahan kain. Sebab masker saat ini menjadi komoditi barang yang banyak dicari masyarakat.

Padahal sebelum adanya pandemi, perempuan ini berkreasi menciptakan pakaian atau kerajinan kain ulap doyo dari Tenun Doyo khas bumi Kalimantan Timur.

"Saya sebenarnya membuat kerajinan berbagai macam produk Sulam Tumpar, termasuk menjahit tas dan dompet Tumpar berbahan Tenun Doyo, karung goni dan kain drill yang sudah berjalan satu tahun," ucap Meriana Minggu (12/4/2020).

Karena wabah Corona akhirnya ia pun banting Setir jadi pembuat masker kain selama dua minggu terakhir. Bahan-bahan untuk membuat masker kain masih didapat dengan mudah.

BACA JUGA:

 Pasien Positif covid-19 Tambahan di Samarinda, Bukan dari Kluster Manapun, Riwayat ke Acara di Bogor

 Lawan covid-19, Warga Pesona Bukit Batuah dan Taman Sari Balikpapan Resmi Karantina Wilayah

 Karantina Wilayah Pesona Bukit Batuah dan Taman Sari Balikpapan, Begini Penerapan Sistem Keamanannya

Kain berbahan katun tebal menjadi bahan dasar membuat masker kain ini. "Semua bahan seperti kain dan karet masker dapat di Tenggarong," kata Meriana.

Hanya saja saat ini dirinya agak sedikit mengalami kesulitan dengan beberapa bahan seperti tali masker. Sebab bahan tersebut cukup langka di Tenggarong.

"Kalau kain tidak masalah hanya tali masker saya kesulitan, sudah harganya mahal langka lagi," katanya. Selama dua minggu ini dirinya kebanjiran pesanan masker kain. Dalam sehari saja ia bisa membuat sekitar lima sampai delapan lusin masker kain.

Kadang dengan banyaknya pesanan ia pun meminta bantuan kakak dan adik iparnya. "Kalau lagi banyak pesanan saya sendiri jahit tapi kalau banyak pesanan saya di bantu kedua ipar saya untuk menjahit," kata Meriana.

BACA JUGA:

 Raja Salman Asingkan Diri di Pulau Dekat Kota Jeddah, Ratusan Bangsawan Arab Saudi Positif Corona

 Ada Pasien Positif Corona di Kutim dari Jakarta, Bupati Ismunandar akan Isolasi Pendatang Zona Merah

 Pemberian THR di Kalangan PNS Samarinda untuk Tahun Ini Belum Bisa Dipastikan

Biasanya pelanggan membeli masker buatannya untuk kegiatan donasi kepada masyarakat yang belum memiliki masker.

"Penjualan saya tidak hanya wilayah Kukar tapi ke Samarinda , Kubar dan Balikpapan," tuturnya.

Harga masker yang ia jual pun berbeda-beda tergantung jenisnya. Untuk jenis masker satu lapis ia jual sekitar Rp 8 ribu per lembar. Untuk masker berlapis ia jual Rp 13 ribu perlembar.

Semua harganya sama baik yang bermotif, polos ataupun berhijab. "Masker selapis dijualnya Rp 75 ribu per lusin. Masker Double harganya Rp 125 ribu per lusin," ucap Meriana

Biodata Singkat

Nama : meriana
Ttl : tenggarong, 23/08/80
Akun usaha masker
Fb : Merry mekez
Ig : sulamtumpar_tenundoyo.

IKUTI >> Update Virus Corona

IKUTI >> Update Virus Corona di Kukar

( TribunKaltim.co )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved