3 Polisi Tewas Ditembak Yonif TNI, Kapolda Beri Perintah Strategis Ini Untuk Cegah Aksi Balas Dendam

3 polisi tewas ditembak Yonif TNI, Kapolda Papua beri perintah strategis ini untuk cegah aksi balas dendam

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/HO
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, dan Vice Presiden Security and Risk Management (VP SRM) PT Freport Indonesia Arief Nasuha bersiap melakukan peninjauan tempat kejadian perkara (TKP) penembakan karyawan Freeport di Kantor PTFI, di Kuala Kencana, Timika, Papua, Selasa (31/3/2020). Tiga Karyawan PT Freeport Indonesia menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kuala Kencana, Timika, Papua, pada Senin 30 Maret 2020. 

Paulus juga meminta seluruh perwira dapat menenangkan anggotanya.

“Kami akan konsolidasi untuk menenangkan semua anggota kami, prajurit kami, terutama perwira di lapangan untuk bisa menenangankan semuanya dan tidak keluar dari komando,” kata Paulus, di Base Ops Lanud Silas Papare, Minggu (12/4/2020) petang.

Paulus telah menginstruksikan untuk menarik senjata yang dipegang anggotanya di masing-masing satuan.

“Semua yang memegang senjata kami tarik, dan kami amankan agar tidak ada aksi balasan," kata Paulus.

Tak hanya itu, Paulus Waterpauw juga telah memerintahkan seluruh anggota Mapolres Mamberamo Raya beserta dengan keluarganya untuk tidak keluar dari Mako sampai masalah tersebut tuntas.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat TNI dan Polri Bentrok di Papua, Senjata Api Ditarik dan Keluarga Dilarang Keluar Mako", https://regional.kompas.com/read/2020/04/13/07570051/saat-tni-dan-polri-bentrok-di-papua-senjata-api-ditarik-dan-keluarga?page=all.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved