Virus Corona

Pasien Virus Corona di Wilayah Risma ini Kapok Sepelekan Imbauan Pemerintah, Kini Sudah Sembuh

cerita pasien Virus Corona asal Surabaya ini kapok anggap sepele imbauan Pemerintah di wilayah Risma, kini sudah sembuh dari covid-19

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / freepik.com
Pasien Virus Corona di Surabaya Kapok Sepelekan Imbauan Pemerintah, Kini Sudah Sembuh, Senin (13/04/2020) 

TRIBUNKALTIM.CO - Cerita pasien Virus Corona asal Surabaya ini kapok anggap sepele imbauan Pemerintah di wilayah Risma, kini sudah sembuh dari covid-19.

Jangan pernah anggap sepele ancaman Virus Corona, jika tidak ingin terjangkit covid-19.

Pengakuan ini diberikan salah satu pasien positif Virus Corona di Surabaya yang awalnya menganggap sepele covid-19.

Kini pasien tersebut kapok dan tak ingin masyarakat menganggap Virus Corona sebagai ancaman sepele.

Pasien ini awalnya tak mengindahkan imbauan Pemerintah di wilayah Tri Rismaharini alias Risma untuk physival distancing hingga menggunakan masker saat berpergian.

Tak disangka, pasien ini akhirnya terjangkit Virus Corona dan harus mendapat perawatan intensif dari RSUD Dr Soetomo.

Stok Reagen di BBLK Surabaya Terpenuhi, Pemeriksaan Sampel Swab Asal Kalimantan Utara Mulai Normal

Kasus Virus Corona di Surabaya Meningkat Sabtu 11 April 2020, Risma Kasi Makan PDP dan ODP Covid-19

Pria Surabaya Nyaris Buta Terkena Cairan Disinfektan, WHO dan Kemenkes Sudah Peringatkan Risma

Namun kini pasien asal Surabaya itu sudah sembuh dan bisa berkomunikasi dengan Gubernur Jatim, Khofifah.

Berikut kisah pasien sembuh yang menceritakan pengalamannya terjangkit Virus Corona.

Dikeatahui beberapa waktu lalu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan video call dengan salah satu pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari covid-19.

Pasien yang sempat dirawat di RSUD dr Soetomo tersebut dinyatakan sembuh setelah dirawat selama tiga minggu.

Pria yang melakukan video call tersebut dipanggil oleh Gubernur Khofifah dengan panggilan Bagus.

Ia menyampaikan kisahnya begitu divonis positif covid-19 hingga melakukan perawatan sampai sembuh.

“Perasaan saya waktu awal-awal divonis positif terinfeksi Corona, saya takut.

Lalu saya dibawa ke RSUD dr Soetomo untuk mendapatkan perawatan,” ucap Bagus.

“Gejala yang saya rasakan saat itu adalah sekujur badan terasa lemas dan saya juga mengalami sesak nafas,” urainya.

Begitu dirawat di rumah sakit plat merah tersebut Bagus bahkan masuk dalam pasien yang dirawat dengan kondisi yang cukup berat.

Ia harus diisolasi dan harus dipasangi alat bantu ventilator atau alat bantu pernafasan.

Selama tiga pekan dirawat ia mengaku puas dengan pelayanan rumah sakit rujukan utama RSUD dr Soetomo dalam merawat pasien covid-19.

Selama dirawat di ruang isolasi ia mengaku mendapatkan penjagaan 24 jam dan sangat disiplin.

Namun ia bersyukur dirinya bisa survive dan bisa sembuh.

“Saya terima kasih bapak Joni selaku Dirut yang melayani dengan baik pasien pasiennya.

Saya juga dirawat oleh Dr Sudarsono. Intinya pada saat dirawat suasana saya sangat diperhatikan,” ucapnya.

Disinfektan Makan Korban di Wilayah Risma, Pria Surabaya ini Nyaris Buta, Pembuluh Darah Mata Pecah

Tak hanya ber-video call dengan Bagus, dalam sambungan video call itu Gubernur Khofifah juga turut berdialog dengan sang istri Bagus, yang ia sapa dengan sebutan Bu Bagus.

Sang istri Bagus itu mengatakan, pihak keluarga berharap masyarakat yang lain aware dalam melakukan physical distancing untuk mencegah penularan covid-19.

Sebab ia mengaku suaminya bisa tertular covid-19 juga karena meremehkan corona.

“Pesan kami kami adalah tolong yang lain disiplin dalam melakukan physical distancing dan melakukan pencegahan yang lain.

Karena suami saya juga kena gara-gara meremehkan, tidak pakai masker.

Kami pesan yang lain sering-seringlah cuci tangan dan jangan keluyuran di luar rumah,” tegas istri Bagus.

Di akhir video call, Khofifah menyampaikan ucapan selamat pada Bagus karena sudah dinyatakan sembuh.

Selain itu ia juga memberikan apresiasinya pada para tenaga medis, dokter, perawat hingga sanitarian yang telah memberikan dedikasi terbaiknyandalam merawat pasien covid-19.

“Tentu kita semua menyampaikan terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan baik para Dokter, tenaga medik maupun paramedik, dan kepada semua yang sudah memberikan profesionalisme dan dedikasi terbaiknya untuk memberikan layanan merawat pasien baik yang positif covid-19 maupun yang PDP,” ucap Gubernur Khofifah.

Kasus Virus Corona di Surabaya Nyaris 100, hingga Risma Perintahkan Bongkar Posko dan Tarik Petugas

Pasien sembuh di Kaltim dapat 3 pelajaran

Sementara itu ada pula cerita pasien sembuh Virus Corona di Kaltim yang mendapat 3 pelajaran saat diisolasi di RSUD Taman Husada Bontang.

Kesembuhan pasien KTM2 positif Virus Corona atau covid-19 asal Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Pendeta Wanita bernama Nency Uli Pakahan pada 7 April 2020 lalu, membawa kabar bahagia bagi masyarakat Kutim.

Dalam jumpa pers yang dilaksanakan di Kantor Dinas Kominfo Sangatta, Nency Uli Pakpahan berkesempatan menceritakan hal-hal yang bisa didapat dan pelajari, saat penanganan penyembuhan covid-19 di ruang isolasi RSUD Taman Husada Bontang.

Kepada awak media, Nency mengungkapkan jika mendapat 3 pelajaran saat sedang di isolasi sampai dinyatakan sembuh oleh tim medis.

Yang pertama adalah iman. Mendekatkan diri kepada Tuhan dalam doa dapat menambah ketenangan, ia percaya bahwa wabah covid-19 ini akan berlalu.

Kemudian selain mendoakan diri sendiri juga mendoakan orang lain seperti para medis yang berada di garda depan agar tidak terpapar oleh covid-19.

Yang kedua adalah hikmat. Menurutnya, banyak orang saat situasi seperti ini tidak berhikmat. Tidak menyaring berita secara benar. Ia menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan informasi yang ada di media sosial.

"Tinggal bapak-ibu yang menyaring mana yang hoax mana yang betul-betul sumber terpercaya dan harus kita ikutin," ujar Nency.

Update Corona RI Per 12 April : Meski Kasus Positif Tambah 399 Orang, Ada Kabar Baik Soal Kesembuhan

Kemudian yang terakhir adalah kasih.

Menurutnya budaya gotong royong ramah-tamah adalah budaya Indonesia, dengan dianjurkannya social distancing ini adalah hal yang baik , tetapi memang tindakan ini benar.

Justru menurutnya dengan melakukan social distancing ini adalah bentuk kasih kepada sesama, karena merupakan bentuk pencegahan agar tidak tertular oleh sesama.

"Dan saya pun menjaga diri saya dan keluarga saya agar tidak terkena dengan pemikiran seperti itu, kita sudah melakukan kasih kepada orang lain melakukan kebaikan kepada orang lain agar orang lain tidak menderita," ujar Nancy.

(*)

IKUTI >> Update Virus Corona

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Pengakuan Pasien Positif Covid-19 di Jatim Bisa Sembuh, Kena Corona karena Remehkan 1 Hal, https://jatim.tribunnews.com/2020/04/11/pengakuan-pasien-positif-covid-19-di-jatim-bisa-sembuh-kena-corona-karena-remehkan-1-hal.
Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Januar AS
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved