Harga Cabai di Balikpapan Masih Fluktuatif, Penyebabnya karena Stok dari Pulau Sulawesi
Menjelang bulan Ramadhan 1441 Hijriah, harga cabai di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur cenderung naik turun tiap minggu, meski tidak signifikan
Penulis: Heriani AM | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN -Menjelang bulan Ramadhan 1441 Hijriah, harga cabai di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, cenderung naik turun tiap minggu, meski tidak signifikan terutama cabai rawit.
Harga sejumlah komoditas pangan pada masih bergerak bervariasi.
Sebagian besar harga pangan mengalami kenaikan, namun juga ada yang turun.
Sebelumnya, Dinas Perdagangan Kota Balikpapan menegaskan pasokan bahan pokok aman hingga Lebaran Idul Fitri mendatangkan.
Salah salah seorang pedagang sayur di Pasar Tradisional Rapak Plaza, Winoto menyebut, saat ini harga cabai cukup stabil.
Namun tidak menutup kemungkinan beberapa waktu kedepan akan berubah.
"Saat ini tidak bisa dipastikan harganya, apakah akan tetap diharga yang sama dengan saat ini atau tidak," ujar Winoto.
Pasalnya, harga di cabai dipasaran saat ini tergantung stok barang yang dikirim oleh pemasok.
Baca Juga
Persiapkan Dana Bansos Hingga Rp 65 Miliar, Pemkot Balikpapan akan Bagikan Jelang Ramadhan
Sebelum Bulan Ramadhan, Pemkot Samarinda Akan Bagikan 24 Ribu Paket Sembako
Sambut Ramadhan, Kepala Kemenag Kaltara Imbau Warga Beribadah di Rumah Saja
Jika ada pasokan, harganya akan turun, namun jika pasokan terlambat, otomatis harganya akan naik.
"Harga saat ini stabil, Rp45.000 sampai Rp50.000 per kilogram," imbuhnya.
Winoto menyebut, cabai yang ia jual didapat dari distributor di Pasar Pandansari. Komoditi tersebut dikirim dari Pulau Sulawesi.