Virus Corona
Peneliti Temukan Alasan Virus Corona Cepat Sekali Menular, Berbeda Sekali dengan SARS
Sejumlah peneliti di Jerman menemukan alasan mengapa penularan virus Corona di masyarakat cepat sekali.
Dia mulai menunjukkan gejala pada 3 Maret 2020, seperti halnya salah satu dari orang-orang yang kemungkinan besar akan terinfeksi saat menghadiri layanan gereja.
Orang lain yang menghadiri gereja pada hari itu juga mulai menunjukkan gejala pada 5 Maret 2020.
Klaster ketujuh: seorang pria
Tidak disebutkan kegiatannya secara rinci.
Hanya disebutkan bahwa pria yang telah terpapar covid-19 bertemu dengan seorang wanita pada 8 Maret 2020.
Pria tersebut mulai mengalami gejala pada 9 Maret 2020 dan wanita itu baru mengalami pada 12 Maret 2020
Tetap gunakan masker
Singapura dikenal sangat teliti dalam pelacakan kontak dan mengidentifikasi kasus.
Peneliti menuliskan, temuan ini menunjukkan bahwa untuk mengendalikan pandemi tidak cukup hanya membatasi atau mengisolasi mereka yang bergejala terinfeksi Virus Corona.
Temuan penularan dari orang tanpa gejala membuat Virus Corona dianggap lebih berbahaya daripada SARS, yang sebenarnya memiliki angka kematian jauh lebih tinggi.
• Rangga Sasana Petinggi Sunda Empire Sesumbar Bisa Hentikan Corona, Kerja Sama dengan Badan Intelijen
• Pasien Virus Corona yang Diumumkan Jokowi Bukan Tertular Warga Jepang, Pakar Ungkap Fakta Sebaliknya
Seseorang tidak dapat menularkan SARS sampai bergejala sehingga mengkarantina orang sakit sudah cukup untuk mengendalikan wabah.
Sementara, pada covid-19 itu tidak cukup. Artinya, walaupun merasa sehat, seseorang harus tetap tinggal di rumah.
Oleh karena itu, jika harus meninggalkan rumah, gunakan masker.
Langkah ini merupakan upaya melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyebaran serta penularan Virus Corona.
(*)
IKUTI >> Update Virus Corona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hidup dan Replikasi di Tenggorokan, Alasan Virus Corona Begitu Menular"