Virus Corona
Anies Baswedan Semangati Warga Terdampak Virus Corona: Bangsa Ini Bangsa Petarung, Bangsa Kuat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan semangati warga terdampak virus Corona atau covid-19, sebuh bangsa Indonesia adalah bangsa petarung.
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan semangati warga terdampak virus Corona atau covid-19, sebuh bangsa Indonesia adalah bangsa petarung.
Dampak pandemi virus Corona atau covid-19 dirasakan oleh berbagai pihak di belahan dunia, tak terkecuali Indonesia.
Penyebaran virus Corona tertinggi di Indonesia adalah DKI Jakarta.
Jakarta telah menjadi episentrum penyebaran virus Corona di Indonesia dengan jumlah kasus positif mencapai 2.447 kasus.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, lantas berikan semangat bagi warganya yang terkena dampak pandemi virus Corona, Selasa (14/4/2020).
Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi (pemprov) DKI Jakarta telah meetapkan Pembatasan Sosial Bersakala Besar ( PSBB) mulai Jumat (10/4/2020).
• Jokowi Dapat Ancaman dari BEM Seluruh Indonesia, Bakal Lancarkan Aksi Andai Presiden Tak Lakukan Ini
• Di ILC Anies Baswedan Terang-terangan Akui Berpihak Pada yang Lemah, Prioritas Nyawa Warga Jakarta
• Jusuf Kalla Buka Suara soal PSBB di Wilayah Anies Baswedan, Ungkap Kekurangannya pada UAS
• Siswa SMA Lakukan Aksi Nekat Saat Rumah Kosong,Ibu Syok Intip Anak di Kamar Mandi Usai Pulang Jualan
Diterapkannya PSBB tersebut sebagai upaya untuk menangani pandemi virus Corona yang tengah mewabah di Jakarta.
Pengaturan PSBB tersebut, tidak hanya berdampak pada kondisi sosial masyarakat namun juga berdampak pada kondisi perekonomian warga.
Karena selama PSBB pemerintah mengharuskan sejumlah sektor untuk menghentikan aktivitas operasionalnya.
Hal ini menyebabkan banyak karyawan kehilangan pekerjaannya, belum lagi masyarakat kecil yang menggantungkan hidupnya dari upah harian.
Akibatnya, mereka tidak bisa mendapat penghasilan, padahal kebutuhan sehari-hari terus menghimpit untuk dipenuhi agar masyarakat dapat menyambung hidupnya.
Larangan-larangan lain seperti pembatasan aktivitas dan pembatasan transportasi serta pelarangan melakukan kegiatan di luar rumah juga terasa berat bagi warga.
Memahami kesulitan warganya, Anies Baswedanmemberikan dukungan moral agar warga mau bertahan dalam kondisi yang serba sulit ini.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Indonesia Lawyers Club yang ditayangkan pada Selasa (14/4/2020).
Ia meyakini bahwa Indonesia merupakan bangsa yang kuat, masyarakat Indonesia adalah para petarung yang tangguh.
Terutama mereka yang berani merantau dari daerah asalnya untuk mengadu nasib di Jakarta.
"Bangsa ini bangsa petarung, bangsa kuat," kata Anies Baswedan.
"Yang datang ke Jakarta, seperti yang diceritakan dari Solok, dari (tempat) sulit air, dari banyak tempat di Indonesia yang berada Jakarta, semuanya orang tangguh."
"Kalau tidak pemberani, tidak tangguh tidak datang ke Jakarta," imbuhnya.
Oleh karena itulah, Anies meyakini bahwa semua masyarakat yang terdampak akan bisa melalui masa-masa sulit ini.
"Karena itu saya percaya, bahwa kita semua memiliki keyakinan, di balik hal yang berat ini, bangsa kita punya tradisi menghadapi kesulitan dan berhasil melampaui dengan baik," ungkap Anies Baswedan.
Ia meminta masyarakat untuk menanamkan kesadaran bahwa generasi terdahulu juga pernah melewati tantangan yang serupa dan berhasil.
"Kita bangkitkan kesadaran itu, bahwa kita bukan yang pertama mengalami ini, generasi sebelumnya pernah mengalami ini," ujar Anies Baswedan.
Ia percaya bahwa jika generasi bangsa sebelumnya bisa melalui kondisi yang berat ini, generasi penerusnya sekarang juga pasti bisa melampauinya.
"Kalau mereka bisa mengalami ini dan survive, berhasil, insya Allah kita bisa lakukan," sambungnya.
Menyoroti ketatnya pelaksanaan PSBB yang dilakukan di Jakarta, Anies Baswedan menjelaskan bahwa hal itu dilakukan agar pandemi covid-19 yang tengah dihadapi bisa segera selesai.
Ia minta kedisiplinan dari masyarakat sehingga pandemi ini bisa segera tuntas dan semua kalangan yang terpuruk dapat bangkit kembali.
"Kami merasa penderitaan yang harus dialami kita semua jangan diperpanjang, kita disiplinkan kita tuntaskan cepat," jelas Anies Baswedan.
"Setelah itu kita bangkit kembali," tandasnya.
Anies mengungkapkan bahwa pekerjaan bisa dicari lagi, namun nyawa yang sudah terlanjur hilang tidak bisa dikembalikan lagi.
"Pekerjaan yang sekarang hilang, insya Allah nanti dapat gantinya dan mudah-mudahan lebih baik, tapi saudara-saudara kita yang sudah terlanjur dimakamkan tidak bisa dikembalikan," ujar Anies Baswedan.
• Cristiano Ronaldo Beri Pesan Ini Setelah Martunis Lelang Jersey Real Madrid Demi Lawan virus Corona
• Baku Hantam Berujung Maut, Besi vs Senapan Angin, Tangis Anak dan Istri Pecah di Yayasan Pemakaman
• Prediksi Ahli: Akan Ada Gelombang Kedua virus Corona, Disebut Menyerang Penduduk yang Belum Terpapar
Dampak PSBB Bagi Masyarakat Marjinal
Sebelumnya, Anies Baswedan juga sempat meminta pengertian dari masyarakat karena kondisi pandemi virus Corona ini sangat perlu untuk segera ditanggulangi.
Anies menyoroti adanya sejumlah masyarakat yang menerima dampak dari pembatasan sosial yang telah diimbau oleh pemerintah sejak bulan lalu.
"Ketika pertengahan Maret itu kita sudah mulai mengurangi kegiatan di luar, saudara-saudara kita terutama yang bergerak di bidang informal, nonformal, merasakan sekali dampaknya," ujar Anies Baswedan.
Anies mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (pemprov) DKI Jakarta memiliki keberpihakannya pada masyarakat kecil tersebut.
"Kami dari awal justru berpihaknya pada mereka yang lemah, mereka yang terpinggirkan," imbuhnya.
Ia justru menginginkan sektor-sektor usaha kecil tersebut bisa berkembang di Jakarta sehingga Jakarta bisa menjadi wadah yang setara bagi seluruh masyarakat.
"Kita dari awal justru ingin sektor mikro, kecil, informal, kaki lima, punya kesempatan tumbuh berkembang," kata Anies Baswedan.
Namun di dalam kondisi pandemi ini pemerintah harus menegakkan pembatasan sosial dan meminta masyarakat untuk sementara bekerja dari rumah.
Karena bila interksi sosial masih terjadi di antara masyarakat, dikhawatirkan penyebaran virus ini akan semakin masif.
"Di sisi lain, kalau interaksi warga di bidang ekonomi, sosial, budaya tetap berjalan seperti biasa, maka kita memiliki potensi untuk mengikuti rute-rute yang dialamai negara lain yang hari ini angka fatalitasnya luarbiasa tinggi," terang Anies Baswedan.
Pihaknya kemudian terpaksa melakukan pelarangan pada warga untuk berjualan atau sementara waktu menghentikan usahanya sesuai yang disebutkan dalam peraturan PSBB.
• Anies Baswedan Ancam Pengusaha, Apindo Tak Tinggal Diam, Beber Kebijakan Ini Jadi Biang Orang Antre
• Jawab Pertanyaan Ustadz Abdul Somad (UAS), Jusuf Kalla: Adzan di Masjid Harus Tetap Ada saat Corona
• Kabar Gembira, WHO Umumkan 3 Vaksin Corona Telah Diujicoba ke Manusia, Bagaimana Hasilnya?
Pemerintah lebih memprioritaskan keselamatan masyarakat karena nyawa manusia tidak bisa dikembalikan.
"Kami merasa, menyelamatkan nyawa, menyelamatkan saudara sebangsa adalah prioritas yang pertama," tegas Anies Baswedan.
"Kehilangan pekerjaan itu memang amat berat, tapi kehilangan nyawa tidak tahu bagaimana mengembalikannya," sambungnya.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-07:10:
IKUTI >> Update virus Corona
(*)