Virus Corona
Mata Najwa Malam Ini: Setop Stigma Corona, Singgung Jenazah Pasien Covid-19 yang Ditolak Warga
Pada program Mata Najwa Rabu (15/4/2020), Najwa Shihab kembali membahas topik terkait virus covid-19 dengan tema Setop Stigma Corona.
Namun tidak semua orang menyadari besarnya pengorbanan para perawat tersebut.
Ironisnya, stigma hingga tindakan tak menyenangkan masih saja terjadi pada tenaga medis termasuk perawat.
Berikut kisah-kisahnya:
1. Di Semarang, Jenazah Perawat Positif Corona Ditolak Warga
Jenazah seorang perawat RSUP Dr. Kariadi Semarang yang dinyatakan positif Corona, ditolak oleh sekelompok warga di Desa Sewakul, Ungaran.
Sewakul, Ungaran dipilih sebagai lokasi pemakaman lantaran ayah sang perawat juga dimakamkan di tempat tersebut.
"Keluarga meminta dimakamkan di Sewakul Ungaran Timur agar dekat dengan makam ayahnya," kata Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Kabupaten Semarang Alexander Gunawan.
Awalnya tak ada penolakan. Namun di hari pemakaman, sekelompok warga tiba-tiba tak menerima jenazah perawat tersebut.
Penolakan berujung dipindahnya makam perawat berusia 38 tahun itu.
"Oleh keluarga kemudian dimakamkan di Bergota makam keluarga RS Kariadi Semarang, karena beliau bertugas di sana," ujar dia.
Buntut penolakan pemakaman, tiga orang tokoh masyarakat di Ungaran ditangkap.
Mereka diduga memprovokasi 10 warga dan memblokade jalan masuk menuju pemakaman.
Direktur Reskrimum Polda Jateng Kombes Budi Haryanto menjelaskan, tiga pelaku diduga melanggar Pasal 212 KUHP dan 214 KUHP serta Pasal 14 ayat 1 UU no 4 tahun 1984 tentang penanggulangan wabah.
Menyusul kejadian ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta maaf.
Ia memastikan, jenazah pasien positif yang telah meninggal tak akan menularkan virus.