Virus Corona
Kasus Corona di Afrika Selatan Menurun Drastis, Belum Diketahui Penyebabnya, Pakar Anggap Misterius
Kasus virus Corona di Afrika Selatan mendadak menurun tajam dalam beberapa waktu terakhir.
Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan penurunan angka infeksi harian disebabkan oleh pembatasan sosial dan telah memutuskan untuk memperluas pembatasan tersebut.
Tadinya pembatasan tersebut akan berakhir pada pekan ini namun diperpanjang hingga akhir April.
Yang menjadi pertanyaan adalah, negara-negara lain juga menerapkan pembatasan, tapi mengapa hasilnya lain?
Mengapa di Afrika Selatan penurunan angka infeksi harian begitu tajam?
Inilah yang masih menjadi misteri dan para dokter di Afrika Selatan belum menemukan jawaban.
Penelusuran kontak yang agresif?
Kasus pertama Virus Corona di Afrika Selatan dikonfirmasi sekitar lima pekan lalu, dan sejak tanggal 28 kurva yang mencatat jumlah infeksi baru terus menanjak, tren yang juga terlihat di banyak negara lain.
Namun sejak Sabtu dua pekan lalu, tiba-tiba kurvanya turun tajam: dari 243 kasus baru menjadi hanya 17.
Sejak itu, jumlah infeksi baru hanya berkisar 50 per hari.
Apakah ini semua karena kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan lebih awal dan lebih ketat di Afrika Selatan?
Apakah ini juga disebabkan oleh penelusuran kontak (contact tracing) yang berjalan efektif?
Pada akhir pekan lalu, Presiden Ramaphosa mengatakan "masih terlalu awal untuk mendapatkan jawaban yang definitif".
Namun ia juga mengatakan, sejak kebijakan karantina wilayah diterapkan, jumlah infeksi baru per hari turun dari 42% "menjadi hanya 4%".
Precious Matotso, pejabat yang memonitor pandemi di Afrika Selatan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan masih diperlukan data yang lebih komplit untuk mengambil keputusan.
"Saya kira, semakin banyak orang yang dites, semakin jelas apakah memang seperti ini situasinya. Kita belum mendapatkan angka yang definitif sejauh ini," kata Matotso.