Virus Corona di Kaltim
Jumat 17 April, Satu Pasien di RSUD AWS Samarinda Sembuh dari Covid-19
Seperti hari ini, Jumat (17/4/2020), diumumkan kembali bahwa satu pasien covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Semangat tenaga medis terus meninggi ditengah keletihan dalam menangani pandemi covid-19 ( Virus Corona ), apabila didapati terus pasien sembuh dari virus mematikan asal Wuhan, China ini.
Seperti hari ini, Jumat (17/4/2020), diumumkan kembali bahwa satu pasien covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie ( RSUD AWS) Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur sembuh dari virus yang menyerang pernafasan manusia tersebut.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Provinsi Kaltim, Andi M Ishak mengungkapkan, satu orang dinyatakan sembuh dari virus Corona, menyusul dua orang sebelumnya yang sembuh saat dirawat di RSUD AWS Samarinda.
“Alhamdulillah, hari ini ada lagi pasien sembuh dari covid-19. Ini tentunya menjadi kabar baik buat kita semua, bahwa penyakit ini bisa kita lawan dan dapat kita sembuhkan,” saat menggelar konferensi pers online dengan awak media di Kaltim melalui aplikasi zoom, pada Jumat (17/4/2020), petang.
BACA JUGA:
• Pandemi Corona, Dinkes Kutim Berharap Tidak Ada Transmisi Lokal di Kutai Timur
• Soal Sembako Gratis, Wabup PPU Minta RT Hingga Lurah dan Kades Tidak Minta Pungutan ke Warga
• Gubernur Kaltara Irianto Lambrie Bantu Warga yang Dikarantina di BKPSDM Bulungan
Mengenai pasien sembuh ini, diceritakan Andi, merupakan pasien yang dilaporkan oleh RSUD AWS Samarinda, pada Senin (30/3/2020) silam, yang juga di dirawat di salah satu rumah sakit rujukan di Indonesia untuk menangani covid-19 ini.
“Kasus ini merupakan kasus positif Corona kedua di Samarinda, dan kita berikan kode SMD2. Pasien berjenis kelamin perempuan, dengan usia 31 tahun. Pasien tidak terhubung dengan kluster manapun,” kisahnya.
Berturut-turut, dibeberkan Andi, RSUD AWS Samarinda telah berhasil menyembuhkan pasien Cobid-19. Dan ini, menjadikan pasien ke-tiga yang telah sembuh di rumah sakit ini.
“Sama dengan pasien sembuh lainnya, pasien SMD2 ini sudah dinyatakan dua kali berturut-turut dengan hasil negative dari hasil laboraturium,” tuturnya.
Tidak hanya dilihat dari itu, menurut Andi, pernyataan sembuh oleh tenaga kesehatan di RSUD AWS Samarinda juga dilihat dari hasil pemeriksaan klinis oleh dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi covid-19 tersebut.
“Mereka menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala dan hasil serial foto thoraks menunjukkan tidak didapatkan gambaran Penumonia. Oleh karenanya, dokter menyatakan pasien sembuh,” tandasnya.
Seperti diwartakan sebelumnya kabar membahagiakan bagi segenap warga Kalimantan Timur, khususnya Kota Samarinda bahwa pasien positif mengidap virus Corona (covid-19) pertama di Kaltim sembuh dari virus mematikan asal Wuhan, Cina ini.
Bagaimana tidak, pasien yang disebut sebagai SMD1 oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim ini telah dirawat cukup lama, yakni sejak Rabu (18/3/2020) lalu di ruang isolasi, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahranie (AWS) Samarinda.
Telah banyak kisah dilalui oleh pasien SMD1 ini dalam menjalani pengobatan di ruang isolasi RSUD AWS Samarinda. Untuk diketahui, pasien SMD1 telah menjalani swab sebanyak 5 kali sebelum akhirnya dinyatakan sembuh dari virus Corona.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Provinsi Kaltim, Andi M Ishak mengungkapkan, telah dikirimkan hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) terakhir pasien SMD1. Sekaligus menjonfirmasi bahwa pasien SMD1 sembuh.
“Alhamdulillah, pasien pertama di Kaltim atau SMD1 sudah dinyatakan sembuh melalui tes terakhir PCR, yang baru saja kita terima sore ini,” ujarnya saat menggelar konferensi pers online dengan awak media di Kaltim melalui aplikasi zoom, pada Rabu (15/4/2020), petang.

“Cukup panjang perjalanan pasien SMD1 ini untuk melawan virus Corona, sampai akhirnya dinyatakan sembuh olrh tim medis. Apalagi, pasien ini merupakan pasien perdana saat virus Corona ini masuk ke Kaltim. Artinya, cukup lama padien dirawat,” lanjutnya.
Diceritakan Andi, sejak awal sampai dinyatakan sembuh memang ada sedikit keunikan pada kasus SMD1. Pasalnya, dibeberkan Andi, pada pasien telah dilakukan beberapa kali anal swab.
“Mungkin bukan unik ya sebutannya. Tapi, sesuai laporan dari RSUD AWS Samarinda, hasil tes pasien SMD1 sempat negatif. Lalu, kembali positif,”
Dalam proses diagnosa masih positif atau tidaknya pasien oleh virus Corona, dikisahkan Andi, sejak awal sampai sembuh sudah 5 kali pelaksanaan anal swab dilakukan kepada pasien SMD1. Namun, hasil laboraturium yang dikeluarkan berbeda-beda.
“Jadi, untuk pasien SMD1 ini hasil laboraturiumnya yang pertama dinyatakan positif. Kemudian, hasil kedua negatif. Lalu, yang ketiga kali pasien positif lagi. Test ke-4, pasien kembali memperlihatkan hasil laboraturium negatif,” kisahnya.
Sehingga, Andi menegaskan, tim medis di RSUD AWS Samarinda menyatakan bahwa pasien harus menjalani tes kembali. Dan untuk tes tersebut, diujarkan Andi, telah dilakukan dan telah dikirimkan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
“Sudah dilakukan swab lagi. Dan sudah dikirimkan juga. Setelah beberapa hari kemarin setelah dikirimkan swabnya, hasil laboraturium Yang kita dapatkan bahwa pasien SMD1 dinyatakan negatif Corona,” paparnya.
Terakhir kali dilakukan swab, Andi membeberkan, pada Senin (6/4/2020) lalu pasien SMD1 terakhir kali dilakukan swab. Sedangkan, hasil negatif terakhir pasien SMD1 dikeluarkan, pada Sabtu (4/4/2020) lalu.
“Jadi, hasil swab terakhir Senin (6/4/2020) lalu sudah keluar hari ini dengan hasil negatif. Dinyatakannya dua kali hasil swab negatif virus Corona maka pasien dengan senang hati kita nyatakan sembuh dari virusl,” imbuhnya.
Kasus sembuh lainnya yang ditangani RSUD AWS Samarinda lagi, yakni Satu pasien sembuh yang merupakan pasien asal Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Pasien merupakan warga DKI Jakarta. Dinas Kesehatan Kaltim menyematkan kode KTM4 kepada psien, dan mulai dirawat sejak Selasa (31/3/2020) lalu.
Namun sebelum akhirnya ditetapkan sebagai pasien positif, diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Provinsi Kaltim, Andi M Ishak, pasien memiliki riwayat perjalanan yang cukup panjang di Kalimantan Timur.
BACA JUGA:
• 7 Alumnus Ijtima Dunia di Gowa Diperiksa Rapid Test di Bontang, Dinkes Sebut Ada 3 Positif
• Peserta Ijtima Dunia di Gowa Banyak Belum Lapor Pulang, Kemenag Bontang Sebut Ada Santri Berangkat
“Kalau mau diceritakan panjang perjalanannya di Kaltim ini. Jadi, bukan hanya dari Kabupaten Kutim saja ia melakukan perjalanan. Tapi juga sempat kebeberapa tempat lainnya,” katanya.
“Namun demikian, kami telah melakukan tracing kontak untuk mengetahui siapa saja terlibat kontak dengan pasien positif ini, sebelum akhirnya dia dinyatakan sembuh dari virus,” lanjutnya.
Pria yang juga Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kaltim ini mengatakan, pasien tiba pertama kali di Samarinda melalui Bandar Udara (Bandara) Aji Pangeran Temenggung Pranoto (APTP) Samarinda. Sesampainya di Samarinda, pasien lalu bertolak ke Kutim untuk melakukan pekerjaan.
“Tiba di Samarinda, pasien langsung ke Kutim untuk meninjau pekerjaan. Saat di Kutim, pasien mengaku adanya penurunan kesehatan. Lalu, pasien bergegas ke Samarinda untuk berobat,” kisahnya.
Tepat pada Kamis (19/3/2020), dibeberkan Andi, pasien berobat ke RSUD AWS Samarinda dengan keluhan batuk. Ketika itu, dokter yang menangani pasien menyarankan agar pasien rawat jalan, dan diminta untuk melakukan isolasi secara mandiri di rumah.
“Setelah berobat itu, pasien lalu melakukan isolasi diri di rumah kerabatnya di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Nah, saat di sana kondisi kesehatan pasien tidak kunjung membaik. Sehingga, pasien kembali berobat ke Samarinda,” paparnya.
BACA JUGA:
• Bandara Kalimarau Resmi Dibuka, Dinkes Berau Lakukan Cegah Penyebaran Virus Corona
• 15 April Resmi Dibuka, Aktivitas di Bandara Kalimarau Berau Nampak Ramai
Kamis (26/3/2020), dikisahkan Andi lagi, pasien berobat ke salah satu dokter praktek di Samarinda tentang kondisi kesehatannya yang bertambah turun, dan cenderung keluhan kesehatan terus bertambah.
“Tidak puas dengan berobat ke dokter praktek. Kembali merasa tidak puas, dihari yang sama pasien berobat lagi ke Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda. Kemudian, pasien pun tidak puas maka keesokan harinya pasien lalu kembali berobat ke RSUD AWS Samarinda,” tuturnya.
Lalu, diucapkan Andi, setelah kembali ke RSUD AWS Samarinda pasien langsung diminta untuk melaksanakan rawat inap di rumah sakit rujukan ini. Pasalnya, dalam pemeriksaan awal didapati gambaran pnemoni pada tubuh pasien.
“Setelah dirawat intensif di ruang isolasi, baru pada Rabu (8/4/2020) diumumkan bahwa pasien dinyatakan positif mengidap virus Corona. Kemudian, pada Kamis (16/4/2020) dinyatakan sembuh dari virus,” tandasnya.
IKUTI >> Update Virus Corona
IKUTI >> Update Virus Corona di Kaltim
( TribunKaltim.co/Purnomo )