Mantan Panglima TNI Angkat Suara Soal Bentrok Prajurit vs Polisi, Sesalkan Opini TNI Tak Profesional
Mantan Panglima TNI Moeldoko angkat suara soal bentrok prajurit vs polisi, sesalkan opini TNI tak profesional
TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Panglima TNI Moeldoko angkat suara soal bentrok prajurit vs polisi, sesalkan opini TNI tak profesional.
Kepala Kantor Staf Presiden atau KSP, Moeldoko angkat bicara mengenai bentrok berdarah antara TNI vs Polri di Mamberamo Raya, Papua.
Diketahui, dalam insiden tersebut, 3 polisi tewas terkena tembak dan dua lainnya luka-luka.
Moeldoko yang juga mantan Panglima TNI menyesalkan bentrok tersebut, apalagi terjadi saat Negara berperang melawan covid-19 atau Virus Corona, dan KKB Papua yang berulah kembali.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyayangkan konflik yang melibatkan oknum TNI - Polri di Papua.
Apalagi, konflik antar aparat tersebut terjadi di tengah pandemi Virus Corona covid-19.
• Daftar Via WhatsApp, RS Ini Sediakan Tes Swab Virus Corona, Bukan Rapid Test, Biaya Tak Main-Main
• Donald Trump Bekukan Dana Perang Virus Corona WHO, Pemerintah Jokowi Bereaksi, Retno Marsudi Dukung
• Warga Jakarta Siap-siap! Anies Ungkap Hal Mengejutkan, 8 Ribu Orang Kena covid-19 dalam Waktu Dekat
“Sangat disayangkan, di tengah penanganan wabah covid-19, terjadi insiden hingga menimbulkan korban rakyat sipil, ” kata Moeldoko dalam keterangan tertulis, Jumat (17/4/2020).
Bentrokan antara oknum TNI dan Polri terjadi di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, pada Minggu (12/4/2020) pukul 07.40 WIT.
Bentrokan itu melibatkan oknum anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya, di Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah.
Akibat pertikaian itu, tiga polisi meninggal dan dua polisi lain menderita luka tembak.
Atas peristiwa itu, Moeldoko pun meminta semua pihak menahan diri dengan tidak melakukan hal-hal yang memperkeruh suasana.
"Semua pihak diharapkan lebih memfokuskan pada kerja-kerja menjaga perdamaian, pembangunan kesejahteraan, dan mengatasi penyebaran covid-19 di Papua," kata dia.
Moeldoko menegaskan, penugasan TNI dan Polri di Papua dalam rangka mengawal kedaulatan negara.
Khususnya mencermati aktifnya kembali Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
Selain itu aparat bertugas memelihara ketertiban dan keamanan masyarakat dari berbagai gangguan.