Virus Corona
Telegram Kapolri Idham Azis, Perintahkan Polisi Bergerak Serentak ke Masyarakat Jelang Bulan Ramadan
Telegram Kapolri Idham Azis, perintahkan Polisi bergerak serentak bakti sosial menyalurkan sembako ke masyarakat jelang bulan puasa Ramadan
TRIBUNKALTIM.CO - Telegram Kapolri Idham Azis, perintahkan Polisi bergerak serentak bakti sosial menyalurkan sembako ke masyarakat jelang bulan puasa Ramadan.
Kapolri Idham Azis kembali mengeluarkan Telegram di tengah pandemi Virus Corona.
Kali ini Telegram Kapolri Idham Azis meminta polisi bergerak secara serentak menjelasng bulan puasa Ramadan.
Hal ini terkait dengan kegiatan bakti sosial yang rencananya bakal dilakukan Polri secara serentak di wilayah Indonesia.
• Kronologi Pria Misterius Todongkan Pisau ke Anak Buah Idham Azis saat PSBB di Wilayah Anies Baswedan
• Detik-detik Anak Buah Idham Azis Diserang Teroris di Poso, Polisi Tembak Mati Pelaku di Jalan Raya
• Respon Panglima TNI Kala Dicecar DPR Soal Bentrok Prajurit vs Polisi, 3 Anak Buah Idham Azis Tewas
Kegiatan bakti sosial ini dilakukan Polri melalui penyaluran sembako bagi masyarakat yang terdampak wabah covid-19.
Imbauan itu tertuang dalam surat Telegram Kapolri Idham Azis bernomor ST/1205/IV/KEP./2020 tertanggal 15 April 2020.
Surat tersebut ditandatangani oleh Asisten Kepala Polri bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Irjen Eko Indra Heri.
“Ya benar, bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat dan tidak wajib,” kata Eko ketika dihubungi wartawan, Kamis (16/4/2020) mengutip Kompas.com.
Kegiatan berupa pembagian sembako tersebut diimbau diselenggarakan serentak menjelang waktu puasa Bulan puasa Ramadan, yaitu pada 21 April 2020.
Kapolri Idham Azis mengatur sumber dana pelaksanaan baksos tersebut, yaitu anggota Polri yang dipungut secara sukarela, para dermawan, atau melalui program corporate social responsibility (CSR) perusahaan.

• Anak Buah Idham Azis Tembak Mati 3 Perampok Toko Emas di Jakarta, Terkuak Unsur Mistis Angka 6
Selain itu, Kapolri Idham Azis meminta agar sumber dana tidak dilakukan dengan memotong gaji, tidak mengambil anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), dan bukan dari anggaran lain di luar ketentuan.
Dalam Telegram Kapolri Idham Azis itu disebtukan pula sasaran dari kegiatan bakti sosial Polri.
"Sasaran penerima bantuan adalah anak yatim piatu, fakir miskin, pekerja tidak tetap (buruh, pemulung, tukang becak.
Kemudian ojek pangkalan, ojek online, korban PHK, dan lain-lain) yang terdampak langsung covid-19, dan keluarga Polri yang terdampak langsung covid-19,” seperti dikutip dari surat itu.
Melalui Telegram tersebut, Kapolri Idham Azis mengimbau kegiatan dilakukan dengan tetap menjaga jarak dan secara terkoordinir antara polda hingga polsek.
Maka dari itu, untuk menghindari kerumunan massa, Idham Azis meminta polisi langsung memberikan bantuan sembako ke masyarakat dengan cara door to door ke rumah.
Adapun 4 poin penting dalam Telegram Kapolri Idham Azis tersebut yakni,
Pertama, memedomani protokol kesehatan dan penerapan social/physical distancing untuk mencegah penyebaran covid-19.
Kedua, penentuan pemberian bantuan dilaksanakan secara terkoordinir sehingga tidak terjadi pemberian bantuan pada tempat atau lokasi yang sama, antara Polda, Polres, dan Polsek.
Ketiga, penyerahan bantuan dilaksanakan secara langsung kepada yang berhak (door to door) untuk menghidari kerumunan massa.
Keempat, dalam penyaluran bantuan kepada masyararakat dapat melibatkan Forkopimda, TOGA, TOMAS, dan keluarga besar putra putri Polri (KBP3).
• Detik-detik Anak Buah Idham Azis Diserang Teroris di Poso, Polisi Tembak Mati Pelaku di Jalan Raya
Perintah Presiden Jokowi ke Idham Azis
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meminta Kapolri Jenderal pol Idham Azis mengawal pembagian bantuan sosial kepada warga di Jakarta yang terdampak virus corona covid-19.
Presiden ingin memastikan warga yang tak memiliki KTP DKI Jakarta juga mendapatkan bantuan sosial. Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas, Senin (13/4/2020).
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Doni Monardo mengatakan, Presiden sudah mendapatkan laporan soal adanya warga pendatang yang tak mendapatkan bantuan sosial.
Untuk itu Kapolri Idham Azis diminta mengerahkan jajarannya untuk memastikan bansos tersalur secara merata kepada seluruh warga DKI yang membutuhkan.
"Terkait masalah warga yang berasal dari luar Jakarta yang tidak mendapatkan bantuan, ini bapak Presiden meminta kepada Kapolri untuk memberikan dukungan kepada kelompok tersebut," kata Doni Monardo usai rapat dengan Presiden.
Menurut Doni Monardo, dalam rapat tersebut Presiden juga menegaskan bahwa bantuan sosial ini sangat penting bagi masyarakat yang ekonominya terdampak oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
• Mendadak Kapolri Idham Azis Video Call Anak Buahnya, Bripka Jerry Tumundo Diganjar Hadiah Khusus
Untuk itu, Jokowi juga memastikan berbagai program pengaman sosial bagi masyarakat akan segera dieksekusi.
Berbagai program itu yakni Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako hingga Kartu Pra Kerja yang sudah ditambah anggarannya sehingga bisa menjangkau masyarakat yang lebih jelas.
Selain itu, ada juga bantuan sembako dan bantuan tunai untuk warga tak mampu senilai Rp 600.000 per bulan selama 3 bulan.
Total anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk berbagai program jaring pengaman sosial ini mencapai Rp 110 Triliun.
"Presiden minta segera dimulai minggu ini bantuan2 sosial yang melalui program social safety net.
Sehingga masyarakat yang terdampak terutama di Jabodetabek ini bisa segera mendapatkan dukungan.
Terutama bantuan sembako yang nantinya berasal dari kementerian sosial," kata Doni Monardo.
(*)
IKUTI >> Update virus Corona