Virus Corona
Anda Diminta Hanya Berkata Jujur, Pasien Covid-19 Jangan Bohong, Fatal bagi Puluhan Tenaga Medis
Perilaku tidak jujur yang dilakukan sejumlah pasien yang belakangan ternyata terkonfirmasi positif Covid-19 amat disayangkan. Anda hanya berkata jujur
TRIBUNKALTIM.CO - Perilaku tidak jujur yang dilakukan sejumlah pasien yang belakangan ternyata terkonfirmasi positif Covid-19 amat disayangkan. Anda hanya berkata jujur, hanya itu yang diminta.
Ketika tenaga mereka sangat dibutuhkan untuk menangani kasus yang kian masif ini, akibat kebohongan pasien, mereka terpaksa menjadi korban atau memberi beban tambahan kepada sesama tenaga medis.
Mereka yang secara iklas berkorban demi menyelamatkan nyawa para korban, kini harus terbaring dan meninggalkan tugasnya kepada sesama tenaga medis lain, yang sudah pasti semakin berat tanggungjawabnya.
Penyebaran wabah corona sangat perlu diwaspadai. Sayangnya, masih ada pihak-pihak yang berbohong pada tenaga medis saat dimintai keterangan mengenai riwayat perjalanannya.
• Miliki 14 Kamar, Gedung KNPI Jadi Alternatif Tempat Isolasi Covid-19 di Bulungan Kalimantan Utara
• Update Info SKB CPNS: Benarkah Akan Dibatalkan Gara-gara Covid-19 Tak Kunjung Reda? Ini Jawaban BKN
• Jumat 17 April, Satu Pasien di RSUD AWS Samarinda Sembuh dari Covid-19
Akibat tindakan tersebut, tenaga medis yang memeriksa pun terkena imbasnya. Berikut kasus-kasus kebohongan pasien di sejumlah daerah yang dirangkum oleh Kompas.com:
1. Sebabkan tenaga medis terjangkit corona
Seorang tenaga medis di salah satu rumah sakit di Kabupaten Pelalawan, Riau berinisial AS positif terjangkit corona ( Covid-19 ). Ia tertular usai mengobati dua orang pasien corona yang tak jujur saat memberikan keterangan.
Pasien yang sempat bepergian ke Jakarta itu mengaku tak memiliki riwayat perjalanan dari zona merah Covid-19. Sehingga petugas kesehatan, termasuk AS, melayani pasien dengan protokol standar bukan penanganan corona.
"Dia kontak erat dengan pasien positif Covid-19, yakni RBT dan JG yang didapat dari hasil tracking," kata Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi. AS akhirnya terkonfirmasi positif corona dan tercatat sebagai pasien ke-18 lantaran ketidakjujuran pasien tersebut.
"Oleh karena itu, kami meminta masyarakat yang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk jujur, kooperatif, dan memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya ketika dimintai keterangan medis karena ketidakjujuran dapat berakibat fatal," kata Yovi.
2. Mengaku tak pernah ke luar negeri
Seorang pasien yang belakangan dinyatakan positif corona sempat ditempatkan di bangsal umum Aster. Pasien berusia 47 tahun itu berbohong tak pernah ke luar negeri dan ke daerah zona merah Covid-19.
Padahal kenyataannya, ia baru saja pulang dari luar negeri dan bahkan sempat berkunjung ke Yogyakarta.
"Setelah ditanya lebih lanjut akhirnya pada 30 Maret, pasien baru mengaku kalau pulang dari luar negeri dan sempat main ke Jogja. Setelah menyampaikan keterangan itu, pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi," kata Wakil Direktur dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Titik Wahyuningsih.
Pasien sempat diambil sampel lendir tenggoroannya untuk diperiksa. Hasilnya positif Covid-19. Akibatnya,sejumlah pegawai dari tenaga medis hingga tenaga kebersihan menjalani rapid test.