Virus Corona
Beda dengan Prediksi BIN, Pakar UI Beber Kasus Virus Corona Bisa Tembus 2,5 Juta, Kematian 240 Ribu
Beda dengan Prediksi BIN, Pakar Epidemologi Universitas Indonesia beber kasus Virus Corona bisa tembus 2,5 juta, kematian 240 ribu
Dengan demikian, berdasarkan pemodelan itu, Pandu mengimbau masyarakat untuk tidak mudik.
Sehingga penularan tidak terjadi secara lebih masif dan membahayakan warga yang tinggal di desa.
"Kalau pulang kampung itu, (virus) menyebar di daerah, kampung-kampung, yang pelayanannya sangat terbatas, menularkan ke orang-orang yang ada di sana," ujar Pandu.
Penghitungan ini dilakukan FKM UI berdasarkan data survei potensi pemudik angkutan Lebaran tahun 2020 dari Kementerian Perhubungan.
Dari data tersebut, diketahui ada 14,9 juta orang atau 44,1 persen orang dari Jabodetabek yang melakukan mudik lebaran.
Data lainnya berasal dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek. Sebanyak 56 persen warga Jabodetabek tidak mudik, 37 persen masih mempertimbangkan dan tujuh persen telah mudik.
Kemudian, muncul asumsi 20 persen penduduk di Jabodetabek mudi ke provinsi lain di Pulau Jawa.
• Mantan Panglima TNI Angkat Suara Soal Bentrok Prajurit vs Polisi, Sesalkan Opini TNI Tak Profesional
Prediksi BIN
Deputi VII Kominfo BIN, Wawan Purwanto saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Pagi pada Kamis (15/4/2020).
Mulanya, BIN sempat memprediksikan bahwa puncak Virus Corona akan terjadi Juli 2020 dengan jumlah kasus mencapai ratusan ribu.
• Di Jawa Timur 46 Petugas Medis Terpapar Virus Corona, Perawat Senior Surabaya Meninggal Dunia
• Lagi Nongkrong, 2 Pengunjung Warung Kopi di Surabaya Positif Corona, Kawasan Ini Rawan covid-19
• Di Wilayah Risma Disinfektan Sudah Makan Korban, TNI-Polri Tetap Semprot 12 Jalan Surabaya Hari Ini
• Putus Rantai Penyebaran covid-19, Risma Dewi Marthen Ikuti Pesan Najwa Shihab: Soliter & Solidaritas
Prediksi itu dilakukan oleh pihak BIN sebagai pengingat.
"Ya, sebetulnya prediksi kan ini untuk rewarning dengan secara sistemic ada di situ."
"Rewarning ini harus disampaikan upaya-upaya apa supaya ini bisa tidak terjadi," ujar Wawan.
Meski demikian, prediksi tersebut terjadi jika Pemerintah maupun masyarakat sama sekali tak melakukan usaha apapun untuk memutus mata rantai covid-19.
"Kalau terjadi pembiaran iya mengarah ke sana, enggak ada kebijakan."
"Tapi kita justru dengan ini memberikan pressure bagaimana langkah-langkah ini," ungkapnya.

Wawan menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) sudah berkerja secara intensif dengan bawahan-bawahan serta semua lembaga untuk bersatu mengatasi Virus Corona.
"Pak presiden itu secara intensif melakukan rapat-rapat terbatas di kabinet juga memerintah semua kementerian lembaga negara termasuk Badan Intelejen Negara."
• Virus Corona di Surabaya Melonjak, Wilayah Risma Didesak Susul Anies Baswedan Terapkan PSBB
• Lonjakan Kasus Virus Corona di Surabaya, Gubernur Jatim Khofifah Geram di Kota Risma Bandel Soal Ini
"Termasuk kebijakan-kebijakan PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar ) ini kan upaya supaya," jelasnya.
Sehingga, Wawan menjelaskan ada tren penurunan Virus Corona sekarang.
Hal itu tidak lepas dari kerja keras semua pihak khususnya Pemerintah.
"Terlihat sekali sekarang sudah mulai ada penurunan. Iya, pada waktu itu kan belum makanya sekarang kita kerja keras itu supaya itu tidak terjadi."
"Karena Badan Intelejen Negara punya lini-lini wilayah-wilayah sehingga angka-angka selalu bisa masuk tidak terlalu sulit," terangnya.
Yang dimaksud trennya menurun adalah tingkat infeksi hingga tingkat kesembuhan.
"Sekarang mulai menurun jumlah angkanya baik itu korban dari maupun tingkat kesembuhan itu trennya agak menurun," ungkap dia.
Sementara itu, Wawan menjelaskan bahwa tren naik Virus Corona biasanya akan meningkat jika ada pergerakan masyarakat.
"Biasanya terjadi pergerakan naik misalnya kalau ada pergerakan orang ke daerah."
"Misalnya dari luar negeri atau imigran ataupun pekerja kita (dari luar negeri, atau dari Jakarta ke daerah-daerah," jelasnya.
Sehingga agar tak terjadi kenaikan, Wawan Purwanto mengingatkan agar masyarakat mematuhi anjuran Pemerintah hingga tokoh agama untuk tidak mudik.
• Warga Jakarta Siap-siap! Anies Ungkap Hal Mengejutkan, 8 Ribu Orang Kena covid-19 dalam Waktu Dekat
"Maka itu sekarag kita ingin masyarakat ikutilah disiplinlah, yang disampaikan oleh Pemerintah kemudian, ahli, ulama, tokoh agama dan tokoh-tokoh lainnya," pungkasnya.
IKUTI >> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prediksi Pakar soal covid-19: Capai 1,3 Juta Kasus, Puncak Pandemi, hingga Gelombang Kedua", https://nasional.kompas.com/read/2020/04/15/06375351/prediksi-Pakar-soal-covid-19-capai-13-juta-kasus-puncak-pandemi-hingga?page=all.