Virus Corona Mewabah, Pekerja Lain Bisa Work From Home, Jurnalis Tetap di Lapangan Tangkal Hoaks

"Peluang kita menjadi ODP besar, saat masyarakat diminta di rumah saja, kita harus bertemu narasumber, karena tidak semua bisa ditelepon. Belum lagi ke daerah ramai, seperti liputan ke pasar dan lainnya. Meski begitu, perasaan cemas kalah ketika kita memberi informasi yang benar ke masyarakat. Hoaks yang terutama harus ditanggulangi. Kita yang bisa luruskan," pungkasnya. 

Karyawan Retail tak Bisa Libur

Meysi Arista, karyawan yang tidak dapat libur atau kerja dari rumah, karena perusahaan tempatnya bekerja bertanggung jawab menyediakan bahan pangan bagi masyarakat. Mey, panggilan akrabnya merupakan salah satu staf administrasi di PT Eramart Group.

"Sehingga tidak bisa diliburkan ataupun WFH. Ada perasaan cemas, pasti, itu manusiawi," ungkapnya.

Meski begitu, seperti para pekerja lainnya, ia tetap semangat dan bertanggung jawab menjalankan pekerjaannya.

Tempatnya bekerja pun sudah disiapkan alat untuk menjaga kebersihan diri sesuai anjuran pemerintah.

"Di tempat saya bekerja disediakan tempat untuk cuci tangan dengan sabun antiseptik sehingga steril sebelum memasuki swalayan. Kami juga menerapkan harus menggunakan masker saat berbelanja dan untuk antrean pembayaran di kasir diberikan jarak," ungkapnya.

Lanjutnya, karyawan adalah pihak yang harus lebih steril. Saat bekerja pun tetap menggunakan masker dan rajin menggunakan hand sanitizer serta cuci tangan secara berkala.

Suka dan duka selama pandemi ini pun dialami perempuan cantik berhijab ini. Ia senang dapat terus beraktivitas, namun wabah makin menghantui.

"Harapannya semoga wabah Covid-19 ini cepat berlalu dan tidak memakan korban lebih banyak lagi," pungkasnya. (*)