Virus Corona

Alasan IDI Ragukan Data Perkembangan Virus Corona Pemerintah Jokowi yang Dirilis Achmad Yurianto

Simak alasan IDI ragukan data perkembangan Virus Corona Pemerintah Jokowi yang dirilis Achmad Yurianto

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO ADI WIDANANTO
Kedatangan APD di Kota Balikpapan. Jumlah Pasien Dalam Pengawasan ( PDP ) dalam pandemi Corona atau covid-19 bertambah 23 kasus, terbanyak dari Balikpapan pada 18 April 2020. 

Sebab antara waktu pengetesan, proses dan pengumuman hasilnya bisa memakan waktu satu minggu.

Sehingga konteks pernyataanya terkait jumlah pasien meninggal terkait corona yang mencapai 1.000 itu juga berkaitan dengan jumlah tes yang sedikit dan waktunya yang lama.

Karena itu pihaknya mendorong agar tes Virus Corona di Indonesia dipercepat dan diperluas.

Daeng mengungkapkan, dengan tes yang dipercepat dan diperluas maka penemuan kasus akan semakin cepat dan tepat.

May Day Digelar Aksi Hari Buruh Internasional pada 30 April 2020, Anak Buah Idham Aziz akan Bubarkan

Selain untuk menghindari fenomena gunung es yang ia sebut tadi.

"Yang ditemukan sekian, tetapi sebenarnya yang aslinya lebih besar dari itu," kata Daeng.

"Saya sebenarnya menekankan pesan dari Presiden Jokowi untuk mempercepat tes itu tadi karena angka positif atau kematian akan lebih besar bila itu dilakukan," pungkas Daeng M Faqih.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki berjudul https://www.tribunnewswiki.com/2020/04/19/pemerintah-sebut-535-kasus-kematian-akibat-corona-idi-dua-kali-lipat-jika-ditambah-pdp-covid-19?page=4

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved