Virus Corona

Alasan IDI Ragukan Data Perkembangan Virus Corona Pemerintah Jokowi yang Dirilis Achmad Yurianto

Simak alasan IDI ragukan data perkembangan Virus Corona Pemerintah Jokowi yang dirilis Achmad Yurianto

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO ADI WIDANANTO
Kedatangan APD di Kota Balikpapan. Jumlah Pasien Dalam Pengawasan ( PDP ) dalam pandemi Corona atau covid-19 bertambah 23 kasus, terbanyak dari Balikpapan pada 18 April 2020. 

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, angka ODP di Indonesia sebanyak 176.344 orang, dan jumlah PDP 12.979 orang.

Tolak Permintaan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, Luhut Pandjaitan Beber Sosok Dibalik Keputusannya

Soroti pelaksanaan tes covid-19

Selain menyampaikan mengenai kasus kematian PDP, Daeng juga berkomentar tentang pelaksanaan tes covid-19 di Indonesia.

Tak hanya jumlah tes yang dilakukan saat ini masih sedikit, Daeng M Faqih juga menyoroti lambatnya waktu yang diperlukan untuk mengetahui hasil tes.

Sehingga sejumlah kasus PDP mengetahui status dan hasil tes setelah pasien tersebut meninggal.

Bahkan ada pula kasus pasien meninggal dunia namun tidak sempat melakukan tes covid-19.

"Masih lama dan kurang cepat. Volume per hari nya masih relatif kurang.

Perlu percepatan testing, perlu lebih banyak, lebih luas dan massal supaya deteksi kasus bisa lebih cepat dan penanganan lebih cepat," ujar Daeng M Faqih.

Ia menegaskan, apabila test covid-19 dilakukan dengan cepat, maka kematian PDP dapat diketahui penyebabnya.

Khawatir adanya fenomena gunung es

Banyaknya kasus PDP yang meninggal dan belum diketahui hasil tesnya, Daeng M Faqih menilai hal tersebut bisa menjadi masalah yang besar.

Sehingga menurut Daeng M Faqih, kasus tersebut perlu mendapatkan jawaban dan segera diperiksa akar permasalahannya.

"Agar tidak menjadi fenomena gunung es," kata Daeng.

Tak hanya soal angka kematian, Daeng menyebut kasus positif corona di Indonesia masih berpotensi akan meningkat lebih besar.

Dia bahkan menyebut, bahwa data yang diupdate setiap harinya oleh pemerintah bisa jadi adalah data satu atau dua minggu yang lalu.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved