Virus Corona di Balikpapan
BI dan Pemkot Balikpapan Melalui Wanita Matilda, Giatkan Urban Farming Alternatif Kecukupan Pangan
Bertepatan dengan perayaan Hari Kartini, pada Selasa 21 April 2020, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Balikpapan (KPwBI Balikpapan).
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Bertepatan dengan perayaan Hari Kartini, pada Selasa 21 April 2020, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Balikpapan (KPwBI Balikpapan) bersama Pemerintah Kota Balikpapan ( Pemkot Balikpapan ) dan Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan Kalimantan Timur mencanangkan Penguatan Gerakan Wanita Matilda (Mandiri, Terampil, Berdaya) tahun 2020.
Kegiatan ini berlangsung di rumah jabatan Walikota Balikpapan dibuka oleh Walikota Balikpapan, Rizal Effendi didampingi Kepala Perwakilan BI Kota Balikpapan, Bimo Epyanto, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan, Arita Rizal Effendi.
Dan dihadiri secara virtual oleh anggota dan pengurus tim penggerak PKK Kota Balikpapan hingga kelurahan serta awak media.
Bimo menjelaskan, penguatan Gerakan Wanita Matilda merupakan salah satu upaya Bank Indonesia untuk memberdayakan wanita setempat, dalam rangka menjaga kecukupan pangan keluarga dan mendorong alternatif pendapatan keluarga di tengah pandemi covid-19 atau Corona. Dengan kegiatan urban farming di lingkungan rumah tangga.
BACA JUGA:
• Pengetatan Sosial Diterapkan, Kualitas Udara di Balikpapan Nomor 1 Terbaik dari 39 Kota di Indonesia
• Pasien Pertama Positif Corona di Berau Kondisi Membaik, Tiga Masih Mengalami Keluhan
• Kursi Tamu Diberi Jarak, Bupati Kukar Gelar MoU, Berikut Nilai Pagu Anggaran Penanganan Covid-19
"Program ini merupakan lanjutan dari Gerakan Wanita Matilda yang sebelumnya dilaunching pada 30 Juli 2019 sebagai bagian dari pengendalian inflasi Kota Balikpapan," ujar Bimo.
Program penguatan GWM tahun 2020 diikuti oleh enam kelurahan yang tersebar pada empat kecamatan di Kota Balikpapan yaitu Kelurahan Sumber Rejo, Kelurahan Karang Rejo, Kelurahan Prapatan, Kelurahan Damai Bahagia, Kelurahan Lamaru, dan Kelurahan Sepinggan.

Pemilihan enam kelurahan tersebut didasari oleh kesiapan lokasi, keaktifan kebun urban farming GWM, dan kemampuan dalam melakukan budidaya tanaman.
Program penguatan GWM ini terdiri dari program urban farming yaitu kegiatan bercocok tanam di lingkungan sekitar dan hilirisasi produk untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship perempuan.
Lanjutnya, sebagai upaya memperkuat program GWM di tahun 2020, KPwBI Balikpapan memberikan bantuan 3.000 bibit yang terdiri atas 1.500 bibit cabe rawit, 600 bibit terong, 900 bibit tomat sayur, serta berbagai benih sayuran (bayam, sawi, kangkung), dan saprodi pertanian senilai total Rp54 juta kepada enam kelurahan tersebut.
BACA JUGA:
• 7 Alumnus Ijtima Dunia di Gowa Diperiksa Rapid Test di Bontang, Dinkes Sebut Ada 3 Positif
• Peserta Ijtima Dunia di Gowa Banyak Belum Lapor Pulang, Kemenag Bontang Sebut Ada Santri Berangkat
Pada kesempatan ini pula, KPwBI Balikpapan juga memberikan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) untuk penanggulangan covid-19 berupa 50 unit sprayer elektrik dan cairan disenfektan untuk tiga kelurahan serta 3.000 masker dan 300 paket sabun cair untuk pedagang di lima Pasar.
Yakni Pasar Penampungan, Pasar Inpres, Pasar Klandasan, Sepinggan, dan Pasar Pandansari di Kota Balikpapan senilai Rp77 juta.

Adanya program GWM diharapkan dapat mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat, terhadap sayuran dan holtikultura agar tercukupi secara mandiri dan tidak berdampak positif terhadap pengendalian inflasi. Serta meningkatkan awareness perempuan sebagai pengelola keuangan keluarga untuk bijak berbelanja.
"Juga mendorong entrepreneurship bagi perempuan sehingga dapat memperoleh alternatif pendapatan bagi keluarga terutama di tengah pandemi covid-19. Sekaligus mendukung pemberdayaan wanita di Kota Balikpapan untuk menjadi wanita yang mandiri, terampil dan berdaya," pungkasnya.
IKUTI >> Update Virus Corona
IKUTI >> Update Virus Corona di Balikpapan
( TribunKaltim.co/Heriani )