Breaking News

Virus Corona di Kukar

Cara Merangkum Isi Buku ala Belajar Siswa di Kukar Kala Pandemi Corona, Kombinasikan Video

Pandemi covid-19 atau Corona kali ini membuat aktivitas kegiatan di sekolah diliburkan. Seperti halnya yang ada di lembaga pendidikan formal.

Editor: Budi Susilo
HO/YOUTUBE
ILUSTRASI - Siaran tayangan via video. Setiap hari Sabtu, siswa dapat memilih berbagai kegiatan yang mengharuskan keterampilan membaca. Kegiatan ini tetap berjalan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap buku. 

Setelah itu, Zahra meminta bantuan orang tua untuk memvideokan Zahra sedang membaca puisi. Setelah itu, video dikirim melalui WhatsApp Group, dan Kurnia mengapreasiasi semua video yang dikirimkan.

BACA JUGA:

 Ada Jadwal Uji Swab, 6 Santri Ponpes Temboro Magetan Dikarantina di Tarakan

 Dalam Sebulan, PMI Tarakan Bantu Semprotkan Disinfektan ke 639 Lokasi Untuk Tanggulangi Covid-19

Beda halnya dengan Dinny Amaliyah, memilih merangkum isi buku favoritnya yang berjudul "Raja Yang Culas."

Karena buku ini sering dibacanya, mudah bagi Dinny merangkum cerita ini dalam tiga paragraf. Setelah dirangkum, Dinny merekamnya dan mengirim ke Kurnia.

“Saya lebih mengetahui kemampuan membaca anak saya, tidak hanya itu saya mengetahui genre bacaan anak saya,” ungkap orang tua Najwa.

Aplikasi WhatsApp memberi kemudahan menyebar informasi
Aplikasi WhatsApp memberi kemudahan menyebar informasi (Superiocity)

Kurnia Astuti melihat program membaca ini dapat meningkatkan kepercayaan diri para siswanya. Selain itu ada kesepahaman antara Kurnia dan orang tua siswa terkait bakat anak didiknya.

Salah satu siswa ada yang membaca puisi mengenai bagaimana manusia merusak hutan. Pembacaan puisi tersebut diiringi suara latar yang cocok.

BACA JUGA: 

PSBB Diberlakukan, Dandim 0907 Tarakan Ingatkan TNI Polri Bukan Berkutat pada Pengamanan Saja

Tidak Mudah Dibaca Orang, Ternyata Begini Cara Mudah Mengunci Pesan di Aplikasi WhatsApp

"Ini membuktikan para siswa masih tetap bisa mengekspresikan kreativitasnya dalam kegiatan literasi,” tutup Kurnia.

Firjatullah, salah satu siswa mengembangkan kreativitasnya dengan membuat pantun yang mengungkapkan kerinduannya terhadap suasana sekolah dan berharap Firjatullah dapat kembali ke sekolah bersama teman-temannya.

Berikut ini isi pantuan karyanya: 

Sudah pasti bukan kangguru
Karena bulunya berwarna merah
Mamaku tak cocok jadi guru
Sebab mengajarnya selalu marah-marah.

IKUTI >> Update Virus Corona

IKUTI >> Update Virus Corona di Kukar

( TribunKaltim.co )

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved