Dibongkar Rizal Ramli di ILC, Begini Cara Prabowo Gagalkan Mark Up Proyek Alutsista Rp 50 Triliun

Selain itu, dia juga memuji sikap Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat berhadapan dengan proyek mark up alutsista tersebut.

Editor: Doan Pardede
YouTube Indonesia Lawyers Club/Tribunnews Jeprima
MARK UP ALUTSISTA - Di acara ILC, ekonom senior Rizal Ramli menyebutkan terima kasih sedikit sama Prabowo, tak ada suaranya, tetapi Dia tidak menandatangani proyek alat utama sistem persenjataan ( alutsista ). 

"Terima kasih sedikit sama Prabowo, enggak kedengeran suaranya, tapi dia tidak tanda tangani semua proyek pembelian alutsista yang Mark Up-nya lebih dari 10 persen," ujar Rizal Ramli.

• Kabar Terbaru SKB CPNS: Kata BKN Soal Opsi Ditiadakan hingga Kelulusan Cukup Pakai Ranking SKD Saja

• Detik-detik Bos ILC Karni Ilyas Dapat Teguran Susi Pudjiastuti: Jangan Dikasih Cerita Lain-lain

Diketahui, total penghematan yang didapat dari tindakan Prabowo Subianto tersebut mencapai hingga 50 triliun rupiah.

"Itu dia menghemat sekitar 3,4 miliar dolar diem-diem, total Rp 50 triliun," sambungnya.

Rizal Ramli menyoroti adanya permainan oknum-oknum tertentu dalam proyek pengadaan alutsista.

Ia menyebutkan bahwa biasanya anggaran yang diajukan untuk membeli alutsista sudah di naikkan hingga ribuan bahkan ratusan persen dari harga barang.

Namun Prabowo dengan berani mengambil keputusan tegas dan menolak pengajuan proyek yang mengambil keuntungan lebih dari 10 persen.

"Karena biasanya Mark Up alutsista itu ratusan persen, ada yang ribuan persen, dia maksimum 10 persen. Di atas 10 persen dia enggak mau tanda tangan," ungkap Rizal Ramli.

"Dia udah lapor ama Jokowi, setor sekitar 3,4 miliar dolar, itu hampir 50 triliun, tahun kemarin," tandasnya.

Rizal Ramli juga sempat menyebutkan bahwa sebenarnya, pemerintah masih memiliki uang yang bisa difokuskan untuk menangani Virus Corona.

• Sandiaga Uno Dipuji Orang Kepercayaan Megawati, hingga Beber virus Corona di Indonesia Mereda

• Refly Harun Bongkar Hal yang Bisa Hambat Anies atau Ahok BTP Maju Pilpres 2024, Putusan MK Disorot

Ia meminta sejumlah proyek dihentikan dan dananya di alihkan untuk membantu penanggulangan covid-19 di tanah air.

Satu di antaranya adalah proyek pemindahan Ibu Kota Baru yang dinilainya menyedot anggaran yang sangat besar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved