Ramadhan
Sholat Tarawih 1 Ramadhan, Umat Muslim di Kalimantan Utara Diminta Beribadah di Rumah Saja
Pelaksanaan ibadah di bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah tahun ini, berbeda dengan tahun sebelumnya. Seperti buka puasa bersama, Sholat Tarawih
Penulis: Amiruddin | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Pelaksanaan ibadah di bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah tahun ini, berbeda dengan tahun sebelumnya.
Sejumlah ibadah yang biasanya dilaksanakan di masjid atau mushola, kini dianjurkan dilaksanakan di rumah.
Seperti buka puasa bersama, Sholat Tarawih, peringatan Nuzulul Qur'an, tadarus Alquran, Idul Fitri dan ibadah lainnya.
Anjuran tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2020, yang diteken Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kalimantan Utara ( Kaltara ), Suriansyah Hanafi, mengatakan warga Kaltara diimbau melaksanakan edaran tesebut.
BACA JUGA:
• Pengetatan Sosial Diterapkan, Kualitas Udara di Balikpapan Nomor 1 Terbaik dari 39 Kota di Indonesia
• Pasien Pertama Positif Corona di Berau Kondisi Membaik, Tiga Masih Mengalami Keluhan
Apalagi kata dia, edaran tesebut sebagai bentuk pencegahan terhadap penularan covid-19 atau virus Corona yang melanda Indonesia, termasuk Kaltara.
Di provinsi termuda tersebut, diketahui telah ditemukan 77 kasus terkonfirmasi positif covid-19.
"Kita harus sami'na wa atho'na dengan kebijakan yang dibuat pemerintah, terkait pelaksanaan ibadah di bulan suci Ramadhan.
Pemerintah telah melakukan yang terbaik untuk keselamatan umat dan rakyatnya.
Para ulama juga sudah berbicara, maka sebagai warga negara dan umat beragama, supaya akomodatif dengan protokol pencegahan covid-19, yang dianjurkan pemerintah kita," kata Suriansyah Hanafi, kepada TribunKaltim.co.
BACA JUGA:
• Pandemi Corona, Dinkes Kutim Berharap Tidak Ada Transmisi Lokal di Kutai Timur
• Soal Sembako Gratis, Wabup PPU Minta RT Hingga Lurah dan Kades Tidak Minta Pungutan ke Warga
• Gubernur Kaltara Irianto Lambrie Bantu Warga yang Dikarantina di BKPSDM Bulungan
Suriansyah menambahkan, masyarakat juga harus mencari tahu dan memahami bahaya penyebaran covid-19.
Jika masyarakat sudah paham bahaya covid-19, kata dia, tentu akan sadar dan taat terhadap anjuran pemerintah dan ulama.
"Kita tegak lurus dengan edaran Menteri Agama dan Ulil Amri kita, sambil terus berdoa agar pandemi ini berakhir, dan kita bisa beribadah seperti biasanya," ujarnya.
Selama Ramadhan kata dia, tetap diisi dengan ibadah yang dilaksanakan di rumah saja.
Seperti, sahur dan buka puasa, Sholat Tarawih, tadarus Alquran, dan memperbanyak amal saleh.
Pantau Hilal
Sebelumnya diberitakan, Kemenag Kaltara melaksanakan rukyatul hilal atau pemantauan hilal sore ini.
Pemantauan hilal dilaksanakan, untuk penetapan awal Ramadhan 1441 Hijriah/2020 Masehi.
Selain Kanwil Kemenag Kaltara, pemantauan hilal juga akan melibatkan pihak Pengadilan Agama Tanjung Selor, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tokoh masyarakat dan ormas Islam.
"Rukyatul hilal sore ini, tidak lebih dari sepuluh orang yang melakukan pemantauan.
BACA JUGA:
• 7 Alumnus Ijtima Dunia di Gowa Diperiksa Rapid Test di Bontang, Dinkes Sebut Ada 3 Positif
• Peserta Ijtima Dunia di Gowa Banyak Belum Lapor Pulang, Kemenag Bontang Sebut Ada Santri Berangkat
Apalagi kita berada di tengah pandemi covid-19, makanya paling banyak sepuluh orang yang mengamati hilal sebentar sore," kata Suriansyah Hanafi.
Setelah dilakukan pemantauan, kata dia, setiap unsur yang terlibat dalam pemantauan hilal akan menandatangani berita acara.
"Usai pemantauan, berita acara itu kita langsung kirim kepada Kemenag di Jakarta, untuk dilanjutkan dengan sidang isbat penetapan satu Ramadhan 1441 Hijriah," tuturnya.
Sidang isbat tahun ini, kata dia, akan dilaksanakan via online atau daring.
Sementara itu, lokasi pemantauan hilal dilaksanakan di 82 titik, yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
( TribunKaltim.co/Amiruddin )