Virus Corona
Sohibul Iman Kritik Cara Pemerintah Jokowi Hadapi Virus Corona Lambat, Tak Integratif, Tanpa Komando
Presiden PKS Sohibul Iman kritik cara Pemerintah Jokowi hadapi Virus Corona, lambat, tak integratif, tanpa komando
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Doan Pardede
Agar rakyat punya harapan dan keyakinan bahwa pemimpinnya dapat diandalkan," ucap Sohibul Iman.
• Video Detik-detik Najwa Shihab Mendebat Soal Beda Mudik dan Pulang Kampung, Begini Reaksi Jokowi
Alasan Jokowi
Najwa Shihab menanyakan kepada Jokowi, apakah anggaran pemerintah cukup untuk mengayomi masyarakat selama Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) diberlakukan.
Najwa Shihab menyinggung PSBB tidak mengharuskan pemerintah menjamin kehidupan rakyat.
Ia bahkan mengibaratkan PSBB layaknya karantina wilayah gratisan.
Di mana pemerintah tidak memilki tanggung jawab untuk menyuplai bantuan kepada masyarakat.
Jokowi menjawab bahwa karantina wilayah adalah hal yang sama dengan lockdown, dimana transportasi dimatikan total, dan masyarakat harus di rumah.
"Kalau yang namanya karantina wilayah itu kan sama dengan lockdown," kata dia.
"Artinya apa?
Masyarakat harus hanya di rumah, bus berhenti enggak boleh keluar, taksi berhenti, ojek berhenti, pesawat berhenti, kereta api berhenti, MRT berhenti, KRL, semuanya berhenti.
Hanya di rumah," lanjutnya.
Jokowi mengaku, dirinya pernah memperhitungkan apabila Jakarta diberlakukan lockdown, pemerintah membutuhkan Rp 550 miliar untuk memastikan semua kebutuhan masyarakat tercukupi.
"Untuk Jakarta saja pernah kami hitung-hitungan per hari membutuhkan Rp 550 miliar, hanya Jakarta saja," terangnya.
"Kalau Jabodetabek tiga kali lipat, itu per hari."
Kemudian Najwa Shihab menanyakan apakah budget menjadi alasan Indonesia tidak menerapkan lockdown.