Virus Corona
Dianggap Tak Paham Agama, Mahfud MD Ungkap Kekesalannya di ILC, Reaksi Ali Ngabalin Menahan Tawa
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan ( Menko Polhukam ) Mahfud MD mengungkapkan kekesalannya terkait tudingan bahwa ia tidak paham agama.
Sesekali Ali Ngabalin juga tampak menganggukkan kepala sambil terkekeh.
"Bang Karni, saya katakan menghindari sunah, tidak melakukan sunah nabi itu dalam arti ahkamul khamsah itu," kata Mahfud.
Terkait kritikan tersebut, Mahfud MD lantas memberi imbaun bagi MUI untuk lebih mengawasi anggota-anggotanya.
Menurut Mahfud, tak semua orang yang bekerja di MUI berhak mengeluarkan fatwa agama seperti kritikan yang ditujukan padanya.
"Ini kadang kala orang enggak ngerti sudah mengaku-ngaku ulama juga ya," kata Mahfud.
"Makanya saya minta majelis ulama supaya membuat ukuran-ukuran, tidak semua orang yang bekerja di majelis ulama itu berhak mengeluarkan penilaian fatwa-fatwa agama," pungkasnya.
Simak video berikut ini menit ke-22.50:
Reaksi Ali Ngabalin Dengar Refly Harun
Dalam acara tersebut, sebelumnya pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun blak-blakan menyatakan keraguannya terhadap kemampuan Pemerintah penuhi kebutuhan warga.
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun menyebut hal itu merupakan satu di antara alasan Pemerintah hingga kini tak menerapkan lockdown untuk mengendalikan Virus Corona.
Ia bahkan menyinggung peluang terjadinya kerusuhan akibat Pemerintah tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah pandemi.
Pada kesempatan itu, mulanya Refly secara gamblang menyebut Pemerintah tidak mampu menerapkan lockdown.
Padahal, menurut dia masyarakat akan menuruti apapun kebijakan Pemerintah.
• Di ILC, Refly Harun Sindir Pemerintah Jokowi Tak Mampu Lockdown, Reaksi Ali Ngabalin Jadi Sorotan
• Refly Harun Kritik Penanganan Covid-19 di ILC, Singgung Kelalaian Pemerintah di Depan Karni Ilyas
"Jadi kita tidak boleh membenturkan terminologi isolasi, lockdown dan PSBB (pembatasan sosial berskala besar)," kata Refly.
"Kenapa? Pemerintah tidak mampu melakukan lockdown bukan karena masyarakatnya yang tidak mau, saya pikir. Karena Pemerintahnya tidak mampu melakukan itu."