Longsor di Bontang Wanita 43 Tahun Tewas, Suami Sempat Ingatkan, Ketua RT Beber Sudah 3 Kali Terjadi
kawasan Jalan Kapal Layar 5 RT 20, Kampung Mandar, Lok Tuan, Bontang Utara, Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur rawan longsor.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Berada di kawasan perbukitan membuat kawasan Jalan Kapal Layar 5 RT 20, Kampung Mandar, Lok Tuan, Bontang Utara, Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur rawan longsor.
Apalagi bila turun hujan deras mengguyur dengan intensitas lama.
Ketua RT 20, Padli mengungkapkan, musibah tanah longsor sudah ketiga kalinya terjadi dalam kurun waktu 3 tahun.
"Tiga kali longsor di tahun yang berbeda. Mulai dari tahun 2018, 2019 dan 2020 ini," katanya saat ditemui TribunKaltim.co di rumah duka korban meninggal dunia tertimpa longsoran, Rabu (29/4/2020).
BACA JUGA:
• Pengetatan Sosial Diterapkan, Kualitas Udara di Balikpapan Nomor 1 Terbaik dari 39 Kota di Indonesia
• Pasien Pertama Positif Corona di Berau Kondisi Membaik, Tiga Masih Mengalami Keluhan
• Kursi Tamu Diberi Jarak, Bupati Kukar Gelar MoU, Berikut Nilai Pagu Anggaran Penanganan Covid-19
Lebih lanjut, kata Padli, konstruksi turap rumah warga yang tinggal di kawasannya harus rajin dicek kondisinya. Apabila usianya tua, segera lakukan pemugaran.
Meninggalnya salah satu warganya tertimpa longsoran yang menembus dinding dapur, tak lain akibat konstruksi turap rumah korban yang tua.
Sehingga saat terjadi pergeseran tanah akibat hujan, ia tak mampu menahan. Tanah langsung melorot menghantam dinding rumah yang hanya berjarak sekitar 2 meter dari turap.
"Turapnya gak kuat. Kontruksi kurang memadai. Ditambah cuaca ekstrem tadi malam," ucapnya.

Diketahui, korban, Nur Afni (43) tertimpa tembok dapurnya sendiri saat longsoran menerjang bagian belakang rumahnya.
Ia sempat diselamatkan suaminya, Mustamin (54). Bersama ketua RT korban dibawa ke rumah sakit PKT. Namun, setelah mendapat perawatan korban menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit.
"Pakai mobil pribadi ke RS. Bantu ibu sekali angkat," tuturnya.
Sementara, Lurah Loktuan M Takwin yang juga berada di lokasi mengatakan debit air yang cukup deras akibat hujan membuat tanah bergerak.
Pondasi siring tak kuat menahan pergerakan tanah dari lahan kosong di atas rumah korban.
"Rumah yang bersangkutan saja yang kena. Sebelum kejadian itu, suaminya mau berangkat kerja ternyata longsor, saat ke dalam, istrinya sudah tertimpa runtuhan longsor," ucapnya.