Virus Corona

PSBB di Surabaya Baru Diterapkan, Kasus Covid-19 di Wilayah Risma Masih Tertinggi se-Jawa Timur

PSBB di Surabaya baru diterapkan, kasus positif covid-19 Virus Corona di wilayah Tri Rismaharini alias Risma masih tertinggi se- Jawa Timur

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
TRIBUNJATIM.COM/AHMAD ZAIMUL HAQ
PSBB di Surabaya baru diterapkan, kasus Virus Corona di wilayah Tri Rismaharini masih tertinggi se-Jawa Timur, Rabu (29/4/2020) 

Eddy mengakui bahwa jumlah petugas yang menjaga perbatasan Bundaran Waru masih kurang, sehingga petugas kewalahan pada saat pemeriksaan kendaraan.

"Ini akan kami tambah petugas jaga dari Satpol PP dan Linmas di sana," ujarnya.

Untuk sanksi, pihaknya masih memberikan toleransi kepada warga pada hari pertama pelaksanaan PSBB.

Hanya saja, warga yang suhu badannya di atas 38 derajat celsius pada saat pemeriksaan tidak akan ditoleransi.

"Mereka tidak boleh masuk Surabaya dan harus menjalankan rapid test," katanya.

Mengenai sanksi lainnya, Eddy menjelaskan merupakan kewenangan pihak kepolisian karena Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 16 Tahun 2020 tentang pedoman PSBB tidak diatur untuk sanksi berupa pidana.

"Kita beri peringatan secara lisan dan tertulis. Jika masih melanggar, ya dihentikan, tidak boleh masuk Surabaya," katanya.

Viral arus lalu lintas di Bundaran Waru macet saat PSBB Surabaya hari pertama, Gugas COVID-19 malah salahkan warga yang anggap seperti hari biasa.
Viral arus lalu lintas di Bundaran Waru macet saat PSBB Surabaya hari pertama, Gugas COVID-19 malah salahkan warga yang anggap seperti hari biasa. (SURYA.co.id/Sugiharto)

Hari Pertama PSBB Surabaya, Pintu Masuk Menuju Wilayah Risma Macet Parah, Ini yang Terjadi

Banyak warga tak paham aturan PSBB Surabaya Raya

Sebelumnya, pada hari pertama penerapan PSBB di Surabaya Raya, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Luki Hermawan meninjau langsung check point PSBB yang bertitik di Bundaran Waru, Surabaya, Selasa (28/4/2020).

Dalam kunjungan itu, Luki terlihat didampingi Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Teddy Chandra dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad.

Di kesempatan itu, Luki membeberkan bahwa saat ini masih banyak warga yang belum memahami aturan selama PSBB berlangsung.

"Tadi sudah mengecek ke beberapa titik di Suramadu, zona merah daerah PPI dan Bundaran Waru, memang kami lihat masih banyak yang belum paham ini (PSBB), terbukti banyak masyarakat setelah ditanya masih banyak yang belum tahu," kata Luki Hermawan, Selasa (28/4/2020).

Dalam menyiasati itu, Kata Luki, selama tiga hari ke depan pihaknya akan terus menggaungkan PSBB.

"Kami sepakat dengan seluruh aparat yang terlibat dalam PSBB imbauan dan teguran ini 3 ke depan akan terus diperkuat," ujarnya.

Luki berharap, selanjutnya masyarakat lebih mengindahkan poin-poin peraturan selama PSBB berlangsung.

Sumber: Surya
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved