Virus Corona

PSBB Surabaya, Masih Banyak Warga yang Bandel di Wilayah Risma, Kapan Sanksi Tegas Diterapkan?

Pemberlakuan PSBB Surabaya, warga di wilayah Tri Rismaharini alias Risma masih banyak yang bandel, kapan sanksi tegas diterapkan?

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / TribunJatim
PSBB Surabaya, Masih Banyak Warga yang Bandel di Wilayah Risma, kapan sanksi tegas diterapkan? 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemberlakuan PSBB Surabaya, warga di wilayah Tri Rismaharini alias Risma masih banyak yang bandel, kapan sanksi tegas diterapkan?

Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di Kota Surabaya telah memasuki hari ketiga, Kamis (30/4/2020).

Kendati demikian, masih banyak warga di wilayah Tri Rismaharini alias Risma yang bandel tak mengindahkan imbauan PSBB.

Lantas kapan sanksi tegas diterapkan saat PSBB Surabaya ?

Sebelumnya, Pemkot Surabaya langsung melakukan evaluasi pelaksanaan hari pertama PSBB di Kota Surabaya.

PSBB di Surabaya Baru Diterapkan, Kasus Covid-19 di Wilayah Risma Masih Tertinggi se-Jawa Timur

Tidak Ada Penerbangan ke Surabaya, Spesimen Asal Kalimantan Utara Bakal Diperiksa di Jakarta

Hari Pertama PSBB Surabaya, Pintu Masuk Menuju Wilayah Risma Macet Parah, Ini yang Terjadi

Evaluasi hari pertama itu, langsung terbukti pada PSBB Surabaya hari kedua.

Pelaksanaan hari kedua PSBB Surabaya, Rabu (29/4/2020), relatif tak menemui kendala penerapan di lapangan.

Hal itu yang diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Surabaya, Eddy Christijanto.

Hari kedua ini, seluruh posko pintu masuk Kota Surabaya relatif lancar.

Berbeda dengan hari pertama penerapan yang sempat diwarnai antrean kendaraan di titik check point Bundaran Waru Surabaya.

Meskipun beberapa pengendara masih terdapat yang tak mengenakan masker dan tak menerapkan physical distancing.

"Kita sudah mulai bisa melakukan efektifitas kerja," kata Eddy.

Akhirnya PSBB Surabaya Resmi Dimulai Hari Ini, Terungkap Alasan Risma Tak Terapkan Jam Malam

Selain evaluasi titik check point, Kepala BPB Linmas Surabaya ini juga melakukan evaluasi terkait beberapa warung kopi yang masih bandel tetap menyediakan tempat cangkruk.

Padahal dalam Perwali nomor 16 tahun 2020 tentang PSBB, telah mengatur detil soal itu.

Sehingga, pihaknya bersama Satpol PP dan pihak Kecamatan tetap melakukan operasi untuk memberikan imbauan.

Eddy mengungkapkan, juga tak jarang masih ada pengendara yang tidak mengenakan masker serta berboncengan.

Selain itu, termasuk di pasar tradisional masih terus dilakukan pemantauan terkait dengan protokol kesehatan.

Jajaran Risma juga terus mengimbau masyarakat di lapangan, belum sampai menerapkan sanksi tegas.

Tiga hari pertama PSBB Surabaya memang masih dalam tahap imbauan saja.

"Masih imbauan, arahan dari Gubernur kan 3 atau 4 hari ke depan jadi kita ikuti," ungkapnya.

Untuk diketahui, evaluasi terkait PSBB di Surabaya direncanakan akan terus dilakukan setiap hari selama 14 hari.

Tak hanya di lingkungan Pemkot Surabaya, namun juga berkoordinasi dengan Pemprov Jatim.

Sebab, evaluasi di tingkat Jatim dilakukan oleh tiga daerah yang melakukan PSBB yakni Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.

Hari Ini Penerapan PSBB di Tiga Daerah di Jatim, Bus tak Boleh Masuk Kota Surabaya

Patroli dini hari

Sementara itu, Tim Coronavirus Desease 2019 ( covid-19 ) Hunter melakukan patroli di sejumlah kawasan di Kota Surabaya, Rabu (29/4/2020) dini hari guna mencegah penyebaran Virus Corona atau covid-19.

Selain melakukan penyisiran terhadap kemungkinan, adanya warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP), tapi masih bandel, dan berkeliaran di luar rumah.

Anggota tim juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sejumlah ruas jalan Kota Surabaya, satu diantaranya di ruas jalan kawasan Bundaran Waru atau di Pos Check Point Bundaran Waru, Gayungan, Surabaya.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim Kombes Pol R Pitra Andrias Ratulangie mengatakan, banyaknya laporan dari pihak rumah sakit (RS) mengenai warga yang berstatus sebagai ODP dan PDP yang tak disiplin menjalankan protokol medis karantina mandiri.

Mereka, lanjut Andrias, malah berkeliaran di luar rumah dan masih bercengkrama dengan sanak familinya.

"Atas dasar itu tim ini dibentuk, maka hasilnya orang-orang yang berobat dengan Karantina Mandiri inilah yang banyak menularkan," katanya pada awak media di Mapolda Jatim, Rabu (29/4/2020).

H-1 PSBB Surabaya, Gubernur Jatim Khofifah Soroti Angka Kematian Virus Corona di Jawa Timur

Tim yang beranggotakan 15 orang itu terdiri dari anggota gabungan Ditreskrimum Polda Jatim, Anggota Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jatim, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim.

Andrias menerangkan mereka juga dilengkapi pakaian alat pelindung diri (APD); Hazedhazardous Materials Suit (Hazmat).

Dan peralatan penyemprot cairan disinfektan, lengkap beserta tabung, dan alat penyemprotnya.

"Mulai malam ini kami sudah mendatangi sejumlah RS untuk minta data pasien yang pulang tanpa ijin atau kabur untuk dilakukan penangkapan atau upaya paksa untuk dikembalikan ke rumah sakit rujukan,” pungkasnya kepada TribunJatim.com.

(*)

IKUTI >> Update Virus Corona

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Hari Kedua Pelaksanaan PSBB Surabaya Lancar, Gugus covid-19 Ganti Soroti 'Warung Kopi Bandel', https://jatim.tribunnews.com/2020/04/29/hari-kedua-pelaksanaan-psbb-surabaya-lancar-gugus-covid-19-ganti-soroti-warung-kopi-bandel?page=all.
Penulis: Yusron Naufal Putra
Editor: Hefty Suud
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved