Tut Wuri Handayani, Bagian Terakhir dari Semboyan Ki Hajar Dewantara, Ini Dua Lainnya Berikut Makna

Tut Wuri Handayani adalah bagian terakhir dari semboyan terkenal dari Ki Hajar Dewantara, ini dua lainnya berikut maknanya

Editor: Amalia Husnul A
Ilustrasi canva/tribunkaltim/grid.id
Kalimat Tut Wuri Handayani adalah bagian terakhir dari semboyan terkenal dari Ki Hajar Dewantara, ini dua lainnya berikut maknanya. 

Ki Hajar Dewantara lahir dari keluarga kaya Indonesia selama era kolonialisme Belanda.

Ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

Hari nasional ini ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda, dan ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa setelah kembali ke Indonesia.

Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai menteri pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia.

Filosofinya, Tut Wuri Handayani ("di belakang memberi dorongan"), digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia.

Ia wafat pada tanggal 26 April 1959.

Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap dunia pendidikan Indonesia, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Perayaan

Meskipun bukan hari libur nasional, Hardiknas dirayakan secara luas di Indonesia.

Perayaannya biasanya ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi, dari tingkat kecamatan hingga pusat

Disertai dengan penyampaian pidato bertema pendidikan oleh pejabat terkait.

Tulisan Ki Hajar Dewantara

Dikutip dari masukuniveristas.com Ki Hajar Dewantara juga terkenal dengan tulisannya, dimana ia seringkali terlibat masalah dengan Belanda akibat dari tulisan-tulisan yang tajam yang ditujukan untuk pihak Belanda.

Salah satu tulisan yang terkenal adalah “Als Ik Eens nederlander Was”, yang dalam bahasa Indonesia berarti “Seandainya Saya Seorang Belanda”.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved