Virus Corona

Dituduh Khofifah Lambat, Anak Buah Risma Tak Tinggal Diam, Suruh Gubernur Jatim Tanya ke Sampoerna

Dituduh Khofifah lambat, anak buah Risma tak tinggal diam, suruh Gubernur Jatim tanya ke Sampoerna

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Amalia Husnul A
Kolase TribunKaltim.co / TribunJatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa soroti lonjakan kasus Virus Corona di wilayah Risma 

Bantahan Anak Buah Risma

Sementara itu, Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Surabaya, M Fikser, mengatakan, Pemkot Surabaya selalu serius dan cepat dalam penanganan kasus wabah corona, termasuk di pabrik Sampoerna.

Menurut Fikser, saat menerima laporan ada dua pegawai Sampoerna meninggal, Pemkor Surabaya segera memanggil pihak perusahaan untuk mendorong perusahaan agar segera melakukan rapid test secara masif.

"Pemerintah kota tidak pernah terlambat, Ibu Gubenur ( Jawa Timur) tidak benar.

Awal mulanya pada tanggal 2 April yang bersangkutan itu sakit dan berobat ke klinik perusahaan," kata Fikser, saat jumpa pers di ruang Sekretaris Daerah, Balai Kota Surabaya, Sabtu (2/5/2020).

Alasan Baru Pemerintah Jokowi Terima 500 TKA China, Bisa Selamatkan 15 Ribu Karyawan Lokal dari PHK

Setelah itu, menurut Fikser, pasien tersebut langsung dirujuk ke rumah sakit dan menjalani tes swab di rumah sakit berbeda.

Fikser menjelaskan, Pemkot Surabaya tak berhenti untuk memantau perkembangan kasus Virus Corona di pabrik rokok tersebut.

"Begitu kami ketahui, tanggal 16 April Dinkes memanggil perusahaan Sampoerna.

Jadi, bukan perusahan yang melapor, tapi kami yang memanggil.

Kami yang menemukan.

Monggo (silahkan) bisa tanya ke Sampoerna," kata dia.

Pemantauan secara intensif

Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita turut membantah tudingan Gubernur Khofifah.

Dirinya menjelaskan, sejak dua pegawan perusahaan meninggal, pihaknya segera meminta 506 karyawan untuk jalani isolasi mandiri.

Setelah itu, tracing juga dilakukan secara intensid dan menentukan status ODP atau PDP-nya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved