Viral di Medsos

Ferdian Paleka Cs Pantas Terima Dua Hukuman, Aktivis HAM Menilai Perlu Ada Sanksi Sosial

Aksi Youtuber Ferdian Paleka dan kawan-kawan yang memberikan paket kardus berisi sampah mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Editor: Budi Susilo
Youtube/Kompas TV
Sejumlah Kontroversi Akrab dengan Ferdian Paleka Sebelum Prank Sembako Berisi Sampah 

TRIBUNKALTIM.CO, SOLO - Aksi Youtuber Ferdian Paleka dan kawan-kawan yang memberikan paket kardus berisi sampah mendapat kecaman dari berbagai pihak. 

Respon sebagian besar warganet pun tidak setuju dengan pembuatan konten yang dilakukan oleh Ferdian Paleka dalam YouTube ya. 

Kali ini kalangan pegiat Hak Asasi Manusia ( HAM ) pun ikut angkat bicara atas aksi Ferdian Paleka, membuat konten prank

Pihak aktivis HAM ini berpendapat, Ferdian Paleka tidak hanya dihukum positif saja akan tetapi juga diberi hukumman sanksi sosial.  

Aktivis HAM dari Kota Solo, Fitri Haryani menilai, selain sanksi hukum Youtuber Ferdian Paleka Cs juga perlu menerima sanksi sosial.

BACA JUGA:

 Balikpapan Ajukan PSBB, Gubernur Kaltim Setuju, Isran Noor: Saya Kira Memang Sebuah Kewajaran

 34 Tenaga Medis Puskesmas Long Ikis Positif Corona, DPRD Paser Usul Mereka Dibawa Saja ke Grogot

 Pandemi Corona, Mahakam Ulu Terapkan Kebijakan Penutupan Wilayah, Kadinkes Mahulu Beberkan Alasannya

Fitri mencontohkan sanksi sosial tersebut seperti unfollow akun sosial media para pelaku.

"Daripada melakukan hujatan, caci maki, atau perang kata-kata sampah di medsos."

"Sangsi sosial yang lain dengan melakukan permintaan maaf ke publik dan menyampaikan tidak mengulang serta menyadari kesalahan perbuatan yang dilakukan," ucap Fitri kepada Tribunnews, Senin (4/5/2020).

Manager Divisi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Masyarakat (PPKBM) Yayasan Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM) Solo ini juga menyampaikan pandangannya.

Fitri meyakini apa yang dilakukan Ferdian Paleka dan kawan-kawannya hanya bertujuan untuk meningkatkan jumlah subscriber dengan meninggalkan rasa kemanusiaan terhadap sesama.

"Hal yang dilakukan hanya panjat sosial tetapi nila inilai kemanusiannya hilang," ucapnya.

Fitri juga menilai dengan memberikan bingkisan berupa sampah ke orang lain dengan maksud lelucon bisa dimaknai sebagai pelanggaran HAM.

Mengingat mendapatkan makanan dan penghidupan yang layak merupakan hak setiap orang.

"Tetapi kemudian caranya yang tidak dengan melakukan penyerangan pada identitas gender seseorang, kalau kemudian itu dilakukan berarti dia telah melakukan pelanggaran HAM,"kata dia.

Terlebih situasi pandemi Covid-19 ini, sejumlah sektor ikut terdampak.

BAGI BINGKISAN PALSU - Dua Youtuber Paleka Present, Tubagus dan Ferdian Paleka.
BAGI BINGKISAN PALSU - Dua Youtuber Paleka Present, Tubagus dan Ferdian Paleka. ((Bidik layar Instagram @infobandungkota))

Seperti pemutusan hubungan kerja atau PHK, sehingga masyarakat miskin atau pun kelompok minoritas yang akan menanggung beban lebih berat.

"Dampak yang lain misalnya soal akses ekonomi untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan agar kebutuhan ekonomi seperti untuk makan juga semakin sempit."

"Nah disaat seseorang melakukan pembagian sembako, semua orang yang mendapatkan paket sembako tersebut mesti merasa sangat terbantu, tetapi kemudian hal tersebut hanya kegiatan untuk menaikkan popularitas tetapi meninggalkan aspek kemanusiaan ," tandasnya.

Kata Persatuan Waria (Perwaris) Kota Semarang

Prank yang dilakukan oleh Ferdian Paleka dan rekan-rekannya (TribunJabar/Istimewa)
Ketua Persatuan Waria (Perwaris) Kota Semarang, Silvy, mengaku prihatin dengan aksi Ferdian Paleka dan kawan-kawan.

"Ikut berduka cita atas apa yang terjadi dengan teman waria dan korban prank yang lain, termasuk anak-anak juga."

"Nggak bisa bayangkan perasaan korban ketika membuka kardus tersebut, padahal waktu menerima, mereka sudah mendoakan yang bagus-bagus, promosi channel YouTube-nya juga."

"Eh ternyata cuman sampah dan batu bata yang didapat," kata Silvy kepada Tribunnews, Senin (4/5/2020).

Silvy menyayangkan kenapa ada pihak-pihak yang mengesampingkan rasa kemanusiaannya hanya untuk sebuah konten semata.

"Miris liat tingkah YouTuber yang demi konten, nggak peduli soal kemanusiaan."

"Liat aja semua video mereka, isinya pelecehan terhadap kelompok minoritas," imbuhnya.

Silvy melanjutkan, ia meminta kepada semua pihak untuk tidak mem-blow up kasus ini lebih lama.

Menurutnya perhatian masyarakat yang berlebih dapat meningkatkan popularitasnya.

"Pelaku akan terkenal dan itu yang dia mau. Walaupun dengan tindakan tidak terpuji," katanya.

Silvy mengaku telah melakukan komunikasi dengan rekan-rekan waria di wilayah Bandung.

"Langkah kami pertama kali adalah me-report video tersebut di YouTube, jangan menonton videonya, karena hanya menambah AdSense mereka. Report juga akun medsosnya, termasuk Instagram dan lain-lain."

"Kemudian berkoordinasi dengan teman-teman komunitas waria di Bandung terkait perkembangan laporan kasusnya. Serta memberikan dukungan moral kepada korban," ucapnya.

Terakhir Silvy meminta kepada masyarakat untuk menghargai keberadaan rekan-rekan waria di seluruh Indonesia.

Sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali dikemudian hari.

"Semoga tidak terjadi lagi kejadian seperti ini."

"Jika Anda tidak bisa menerima kami sebagai waria, setidaknya terimalah kami sebagai manusia," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Aktivis HAM Menilai Ferdian Paleka Cs Patut Menerima Sanksi Sosial, Apa Itu?, https://www.tribunnews.com/regional/2020/05/06/aktivis-ham-menilai-ferdian-paleka-cs-patut-menerima-sanksi-sosial-apa-itu?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved