Operasional Tutup, Pengelola Mangrove Center di Graha Indah Balikpapan Utara Berbenah
Untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona, Pemkot Balikpapan mengimbau warga mengurangi aktivitas di luar rumah.
Penulis: Heriani AM | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona, Pemkot Balikpapan mengimbau warga mengurangi aktivitas di luar rumah. Pusat keramaian banyak yang tidak beroperasi, termasuk lokasi wisata.
Termasuk Mangrove Center, yang juga ditutup sementara. Objek wisata yang terletak di wilayah Graha Indah, Balikpapan Utara ini tertutup rapat sejak 18 Maret 2020 lalu.
Pengelola Mangrove Center Agus Bei menyebut, kendati tidak ada lagi kunjungan wisatawan, pihaknya masih melakukan aktivitas. Bersama petugas relawan di Mangrove Center, perbaikan dan perawatan dilakukan di tempat tersebut.
"Sejak dilakukan penutupan, kami langsung memulai kegiatan renovasi ini. Meski awalnya hanya menggunakan modal sendiri, hingga kini banyak pihak yang telah memberi bantuan dana untuk pengembangan," ujarnya, Rabu (6/5/2020).
Pihaknya mulai membangun musala, dan beberapa fasilitas penunjang. Jembatan pun akan ditambah dengan harapan setelah masa pandemi berakhir, pengunjung semakin puas.
• NEWS VIDEO Berburu Tiram Dipinggiran Hutan Mangrove Teluk Semanting
• TRIBUN TRAVEL Berburu Tiram Pinggiran Hutan Mangrove Teluk Semanting Pulau Derawan, Ini Keseruannya
• Pelaku Usaha UMKM dan Kesenian di Kawasan Wisata Mangrove Tarakan Sepi Pembeli
Agus Bei menjelaskan, musala menjadi fasilitas yang paling penting. Agar dapat memudahkan pengunjung dalam beribadah. Sebab sebelumnya, pengunjung harus beribadah di masjid yang cukup jauh dari Mangrove Center.
Perihal penutupan ini, menurut Agus memang perlu dilakukan. Mengingat yang bertandang, tidak sedikit yang merupakan wisatawan asing.
Hal tersebut membuatnya khawatir. Apalagi jika penyebaran bisa saja berasal dari wisatawan yang datang. Hal tersebut bisa saja memberi pengaruh buruk bagi nama Mangrove Center.
Sebelum ditutup secara total, ia pun telah mengumumkan melalui media sosial pribadi. Akan tetapi dibalik penutupan ini, Agus mengakui akan risiko yang diterima. Khususnya bagi para masyarakat yang mencari nafkah dari objek wisata ini.
"Tetapi kalau tidak ditutup, risikonya akan lebih besar dari yang ini. Jadi lebih baik ditutup agar bisa menekan angka penyebaran," tukasnya.
Agus menambahkan, saat ini pembangunan fasilitas tambahan telah mencapai angka 30 persen. Meski masih sedikit, ia menarget usai lebaran proyek ini akan rampung. Terakhir ia berharap wabah virus segera berakhir.
"Sehingga ekonomi dan sektor lain yang terdampak bisa kembali normal. Begitu pula dengan renovasi yang dilakukan. Harapannya ketika Mangrove Center dibuka kembali, destinasi ini kian dipadati wisatawan yang mana dapat menggenjot pariwisata kita," pungkasnya.