Virus Corona
Peneliti Covid-19 asal China Tewas Ditembak di Amerika Serikat, Punya Temuan Penting Virus Corona
Kabar buruk Peneliti covid-19 asal China tewas ditembak di Amerika Serikat, punya temuan penting Virus Corona
TRIBUNKALTIM.CO - Kabar buruk Peneliti covid-19 asal China tewas ditembak di Amerika Serikat, punya temuan penting Virus Corona.
Kabar buruk datang dari Amerika Serikat, saat salah satu Peneliti cerdas asal China tewas setelah ditembak.
Padahal Peneliti asal China itu punya temuan penting tentang Virus Coron dan nyaris membongkar penyebab infeksi covid-19 ke tubuh manusia.
Seorang Peneliti di Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat, Bing Liu ditemukan tewas tertembak.
Dikutip TribunWow.com dari nbcnews.com, Rabu (6/5/2020), pria berusia 37 tahun itu ditemukan tewas di sebuah rumah di Ross Township, utara Pittsburgh pada Sabtu (2/5/2020).
• Terus-terusan Disalahkan Donald Trump Soal Covid-19, Amerika Serikat Sebut China Sembunyikan Sesuatu
• Hasil Penelitian di China Temukan Akar Manis Berpotensi Obati Virus Corona
• China Sebut Negeri Donald Trump Hanya Gertak, Tuduhan Direktur CIA Soal Virus Corona Tak Berdasar
Bing Liu tewas dengan luka tembak di bagian kepala dan leher.
Satu jam setelah mayat Liu ditemukan, seseorang bernama Hao Gu (46), ditemukan tewas di dalam mobil kurang dari satu mil jauhnya.
Detektif Polisi Ross Township, Brian Kohlhepp mengatakan kedua pria yang tewas itu saling kenal.
Diduga Hao Gu membunuh Bing Liu sebelum kembali ke mobilnya, di mana ia tewas karena luka tembak.
Polisi, kata Brian Kohlhepp, tengah menyelidiki hubungan keduanya dan kemungkinan motif pembunuhan.
Nyaris Temukan Penyebab Infeksi Virus Corona
Sementara itu, Universitas Pittsburgh mengungkap sosok Liu yang merupakan seorang asisten Peneliti.
Liu dianggap sebagai mentor yang sangat baik dan Peneliti produktif yang telah menulis lebih dari 30 makalah.
Karyanya juga berfokus pada biologi sistem.
Universitas Pittsburgh juga menyebut Liu sedang mempelajari susunan biologis dari Virus Corona atau covid-19 dan berada di ambang temuan signifikan untuk memahami dasar penyakit itu.
Pusat Penelitian Liu tentang biologi sistem komputasi dan tampaknya Penelitian Virus Corona mengarah pada terobosan tahap berikutnya.
"Bing berada di ambang membuat temuan yang sangat signifikan untuk memahami mekanisme seluler yang mendasari infeksi SARS-CoV-2 dan dasar seluler dari komplikasi berikut," kata Universitas Pittsburgh dalam sebuah pernyataan.
• China Bereaksi Usai Tuduhan AS Virus Corona Berasal dari Laboratorium Wuhan, Balik Beri Balasan
"Kami akan melakukan upaya untuk menyelesaikan apa yang ia mulai dalam upaya untuk memberi penghormatan kepada keunggulan ilmiahnya," imbuhnya.
Sementara dikutip dari Fox News, Liu diketahui berasal dari Tiongkok dan tinggal bersama istrinya.
Mereka belum memiliki punya anak.
Motif pembunuhan ini juga belum terungkap.
Kepala Departemen Liu, Ivet Bahar mengatakan Liu adalah individu yang sangat berbakat, sangat cerdas, dan pekerja keras.
"Dia telah berkontribusi pada beberapa proyek ilmiah, menerbitkan di jurnal profil tinggi," kata Bahar.
"Dia adalah seseorang yang kita semua sukai, sangat lembut, sangat membantu, orang baik, sangat murah hati."
“Kita semua terkejut mengetahui apa yang terjadi padanya. Ini sangat tak terduga," sambung dia.
• Momen Covid-19 Bikin Sandiaga Uno Merapat ke Pemerintah Jokowi? Ini Target Wakil Prabowo di Gerindra
Gelombang kedua covid-19 Ancam Amerika Serikat
Seorang dokter bernama George Díaz yang merawat pasien covid-19 pertama di Amerika Serikat mengatakan pada Senin (4/5/2020) bahwa dia takut gelombang kedua wabah Virus Corona akan datang ketika lockdown dicabut.
Pasien pertamanya, yang didiagnosa pada Januari di negara bagian Washington telah dinyatakan sembuh setelah menerima perawatan dengan remdesivir, obat uji coba yang disetujui AS pada Jumat untuk penggunaan darurat.
Meski dia percaya dengan obat anti-Virus tersebut, Diaz tetap menekankan bahwa karantina atau isolasi untuk menghindari penularan Virus Corona merupakan perawatan paling efektif untuk covid-19 saat ini.
Sejak kasus pertama pada Januari, Amerika Serikat telah melampaui negara lain dengan kasus infeksi tertinggi sekitar 1,2 juta orang termasuk kasus kematian tinggi sekitar 69.000 jiwa.
Dikutip dari media Perancis AFP, meski memiliki catatan kematian tinggi, beberapa negara bagian di Amerika Serikat telah mencabut lockdown untuk mengurangi tekanan perekonomian yang telah merenggut pekerjaan dari 30 juta warga Amerika Serikat dalam enam pekan.
• Hasil Penelitian Terbaru, Ternyata Hanya 5 Persen Perokok Aktif yang Penderita Covid-19 di Perancis
"Apa yang mengkhawatirkan saya adalah ketika perekonomian dibuka, kita akan melihat gelombang kedua wabah yang mungkin sama besarnya dengan yang pertama, dan gelombang pertama sangat sulit bagi kita dan bagi seluruh dunia," ungkap Diaz.
"Dan lebih dari itu semua, saya risau apakah kita akan punya sumber daya untuk menangani gelombang kedua," imbuhnya.
Remdesivir yang dibuat oleh Gilead Sciences telah menunjukkan uji klinis utama untuk mempersingkat waktu pemulihan pada beberapa pasien dengan Virus Corona.
Diaz mengatakan bahwa perkembangan vaksin yang tertunda dan memunculkan remdesivir untuk melawan virus tetap harus digunakan dengan sangat bijak.
Penggunaan remdesivir tidak boleh jadi sandaran dan menjadikan orang berkata, 'Saya kini bisa berbuat apa pun yang saya mau karena kami memiliki obat remdesivir.'
"Tidak (begitu)," ujar Diaz memperingatkan, "Mereka tetap harus mengikuti panduan tentang jaga jarak sosial."
(*)
IKUTI >> Update Virus Corona
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Peneliti Virus Corona di AS Ditemukan Tewas Tertembak, Hampir Ungkap Hasil Penting soal covid-19, https://wow.tribunnews.com/2020/05/06/peneliti-virus-corona-di-as-ditemukan-tewas-tertembak-hampir-ungkap-hasil-penting-soal-covid-19.
Penulis: Vintoko
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas