Anggota DPR Ini Sebut Najwa Shihab Sarjana Hukum yang Gak Ngerti Kewajiban DPR dalam Konstitusi
Masih ingat kritik tajam Najwa Shihab yang ditujukan kepada anggota DPR di tengah pandemi Virus Corona atau covid-19?
TRIBUNKALTIM.CO - Masih ingat kritik tajam Najwa Shihab yang ditujukan kepada anggota DPR di tengah pandemi Virus Corona atau covid-19?
Kritikan Najwa Shihab tersebut rupanya membuat sejumlah anggota DPR gerah.
Tak berselang lama, anggota DPR menyerang balik kritik Najwa Shihab.
Salah satu anggota DPR yang membalas kritik Najwa Shihab adalah Arsul Sani dari Fraksi PPP.
Menurut Arsul Sani, kritik dari figur publik seperti Najwa Shihab seharusnya mengedepankan klarifikasi kepada anggota DPR.
"Untuk individu dengan kapasitas intelektual seperti Najwa tidak boleh dengan prasangka duluan, tanpa keinginan dulu untuk klarifikasi.
• 4 Anggota DPR yang Serang Balik Najwa Shihab, Ancam Bongkar Aib hingga Dugaan Dapat Proyek Prakerja
• Refly Harun-Fadli Zon Kompak Respon Kritik Najwa Shihab, Sindir Arteria Dahlan dan Anak Buah Prabowo
• Di Mata Najwa, Dokter Ini Sampai Minta Bantuan Najwa Shihab Melarang Ayahnya Tangani Pasien Covid-19
• Jerinx SID Beber Terawan Tak Semeyakinkan Najwa Shihab, Ungkap Jokowi Tahu Teori Konspirasi Covid-19
Dia bisa lakukan itu semua, karena anggota DPR yang dia kenal banyak termasuk saya yang sering jadi narasumbernya," ujar Arsul Sani, Senin (4/5/2020).
Arsul Sani juga menjawab kritikan Najwa Shihab terkait DPR yang kini ini sibuk dalam pembahasan sejumlah RUU, termasuk RUU Cipta Kerja.
Menurut Arsul Sani, RUU yang disampaikan Najwa adalah inisiatif pemerintah, sehingga DPR memiliki kewajiban untuk merespons RUU tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-undangan.
"Kenapa yang dikritisi DPR-nya?" ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com.
"Ini menandakan Najwa yang sarjana hukum tapi tidak mengerti kewajiban DPR baik menurut konstitusi maupun UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan," ucapnya.
Arsul Sani menjelaskan, dalam UU tersebut RUU yang diajukan pemerintah harus disegera direspons maksimal dalam 60 hari.
"Kalau mau pembahasan RUU-nya dihentikan maka ya pengusul atau pihak yang berinisiatif yang harus meminta berhenti atau menarik RUU usulannya," tuturnya.
Di samping itu, Arsul Sani menjawab kritikan Najwa Shihab terkait anggota-anggota Satgas Lawan covid-19 DPR yang berfoto mengenakan alat pelindung diri (APD).
• Menhub Bantah Pernyataan Jokowi di Mata Najwa, Sebut Mudik & Pulang Kampung Sama saja, Ini Alasannya
Kritik ini sebenarnya juga disampaikan masyarakat saat anggota Satgas Lawan covid-19 berfoto di Gedung Nusantara III DPR dengan menggunakan pakaian serupa APD.
Namun, Arsul Sani menjawab bahwa Satgas Lawan covid-19 DPR hanya mengenakan APD ketika berkunjung ke RS Darurat covid-19 Wisma Atlet Kemayoran guna menyerahkan bantuan.
"Karena kunjungan itu sampai ke area di mana semua orang harus pakai APD maka sekitar 15 anggota Satgas yang ikut pakai APD ketika berangkat dari DPR."
"Lalu di mana tidak pantasnya kalau hanya 15 APD dipakai sendiri sementara ribuan APD disumbangkan," kata Arsul Sani.

• Emosi, Anak Buah Megawati Serius Ancam Najwa Shihab, Arteria Dahlan: Apa Perlu Diumbar Aib Moralmu?
Lebih lanjut, Wakil Ketua MPR ini menyoroti alat rapid test yang juga sempat dikritisi publik.
Arsul Sani mengatakan, 25.000 ribu alat rapid test disumbangkan DPR dan hanya 2.000 digunakan untuk anggota.
Ia juga menegaskan, APD, rapid test dan obat herbal yang diadakan DPR tanpa menggunakan anggaran negara.
"Tapi sumbangan dari pribadi-pribadi anggota DPR dan koleganya dalam bentuk barang-barang tersebut," kata dia.
• Ilmuwan Temukan Gejala Baru dari Virus Corona, Hati-hati Jika Alami Kesemutan
Seperti diketahui, Najwa Shihab sempat menyoroti foto sejumlah Satgas covid-19 DPR yang berpose mengenakan APD.
Najwa menjelaskan, foto tersebut diambil saat Satgas covid-19 DPR mengunjungi rumah sakit darurat Wisma Atlet untuk menyerahkan sumbangan.
Namun, foto itu justru banjir dengan kritikan warganet.
Foto tersebut, lanjutnya, dinilai melukai hati masyarakat.
"Makanya sempat ramai juga warganet mengkritik Satgas covid-19 DPR RI yang berfoto mengenakan APD saat hendak berkunjung ke rumah sakit darurat Wisma Atlet untuk menyerahkan sumbangan DPR." ungkap Nana seperti dilansir dari tayangan YouTube Najwa Shihab, Sabtu 2 Mei 2020.
"Ini dinilai melukai hati masyarakat," imbuhnya.
Najwa Shihab mengungkapkan, para tenaga medis bertaruh nyawa untuk mengurus pasien positif Virus Corona yang ada di Indonesia.
Bahkan, beberapa dari mereka nekat merawat tanpa mengenakan Alat Pelindung Diri karena kekurangan APD.
"Tenaga medis kita saja bertaruh nyawa benar karena kekurangan APD," ujarnya.
• Setelah Tuding China Biang Kerok Virus Corona, Amerika Serikat Cium Aroma Konspirasi dengan Rusia
Najwa juga mengungkapkan bahwa tidak ada satupun orang yang meragukan jumlah sumbangan DPR.
Mengingat untuk membeli ribuan rapid test dan memborong jamu saja mampu.
Namun, lanjutnya, ini soal rasa dan empati.
"Tidak ada yang meragukan jumlah sumbangan DPR, kami yakin pasti banyak," ungkap Nana.
"Namanya juga DPR, beli ribuan rapid test saja mampu, ngeborong jamu apa lagi, tapi ini soal rasa dan empati," imbuhnya.
Di akhir, Najwa Shihab pun mengungkit soal 'Alat Pelindung Dewan'.
"Kecuali ya, kalau yang dipakai anggota DPR itu APD yang lain, Alat Pelindung Dewan," sindirnya.
"Salam hormat dari kami, yang kalian wakili," pungkas Najwa Shihab.
Selengkapnya lihat video kritik Najwa Shihab:
Diberitakan sebelumnya, foto para anggota dewan yang tergabung dalam Satgas covid-19 DPR RI menuai kritik.
Mereka berfoto dengan menggunakan baju serba putih di depan Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta.
Para anggota dewan dikritik karena mengenakan pakaian yang menyerupai APD tenaga kesehatan.
Foto itu dikritik karena diunggah saat para tenaga medis banyak yang menangani pasien corona tanpa APD yang layak.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Satgas Lawan Covid-DPR Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara.
Ia mengatakan, pakaian atau baju yang digunakan tersebut hanya menyerupai APD.
"Kenapa dibilang menyerupai APD?"
"Karena bahan standar yang kami pakai bukan standar APD," tutur Dasco saat dihubungi wartawan, Jakarta, Rabu (15/4/2020) seperti dikutip dari Tribunnews.com.
• Effendi Gazali Bongkar Kekesalan Jokowi Dikibulin Menterinya, Presiden Diberi Laporan Palsu Covid-19
Menurut Dasco, pakaian yang digunakan satgas tersebut hanya untuk seragam saja.
Bukan merupakan APD standar bagi tenaga medis dalam penanganan covid-19.
"Kalau ada kegiatan kan, orang boleh saja bikin seragam, mau kaos, mau bahannya apa kek."
"Tapi ini kebetulan menyerupai APD," tutur Wakil Ketua DPR itu.
• Khofifah Perpanjang PSBB Surabaya dan Sekitarnya, Siap-siap Jajaran Risma Perketat Kawasan Ini
Dasco pun merasa heran kepada netizen yang mempersoalkan pakaian yang digunakan Satgas Lawan covid-19 DPR, padahal saat ini satgas menyumbangkan APD standar untuk tenaga medis.
"Kami bingung, bukan dibahas yang sumbangan yang banyak dan berkualitas, malah seragam kami."
"Ya namanya netizen, kami berbaik sangka saja, mungkin maksudnya mau memberikan masukan," tutur Dasco. (*)