Bukan Ide Ferdian Paleka, Kronologi Prank Sembako Sampah Demi Naikkan Subscriber YouTube
Prank sembako sampah Ferdian Paleka dan teman-temannya mengundang banyak kecaman.
TRIBUNKALTIM.CO - Prank sembako sampah Ferdian Paleka dan teman-temannya mengundang banyak kecaman.
Ini kronologi video YouTube tersebut dibuat dan bikin heboh.
Ternyata idenya bukan dari Ferdian Paleka, tetapi dari satu orang.
• Kaget Saat Dengar Pengumuman Jokowi, Pasien 01 & 02 Corona Indonesia Beber Kisahnya ke Media Inggris
• Nasib Tragis Mahasiswa Ketahuan Sembunyi di Bawah Ranjang Istri Orang, Sang Suami Tiba-tiba Pulang
• PSBB Surabaya Tak Mampu Tekan Covid-19 di Jatim, Presiden Jokowi Kirim 3 Jenderal ke Wilayah Risma
• Diremehkan Tak Punya Uang Biayai Bansos Jakarta, Anies Baswedan Beber Siap Anggaran Super Jumbo
YouTuber Ferdian Paleka ditangkap polisi di Tol Jakarta-Merak, Jumat (8/5/2020) dini hari.
Setelah diamankan, Ferdian meminta maaf kepada transpuan yang menjadi korban prank sembako sampah yang ia lakukan bersama Tubagus dan Aidil.
Pria asal Bandung ini juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, terutama warga Bandung.
Ia mengaku menyesal dengan perbuatan yang dilakukan dengan alasan untuk menaikkan jumlah subscriber YouTube-nya itu.
Berikut kronologi prank sembako sampah yang dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram @polrestabesbandung, Jumat.
Kejadian prank sembako sampah tersebut terjadi di Jalan Ibrahim Adjie, Kiaracondong, Kota Bandung, Jumat (1/5/2020).

Pelaku yang terlibat dalam kejadian prank sembako sampah kepada transpuan, yakni Ferdian Paleka (21), Tubagus Faddinar Achyar (20), dan Aidil (21).
Awalnya ketiga pelaku berkumpul di rumah Ferdian untuk membicarakan konten YouTube yang akan dibuat, Kamis (30/4/2020).
Mereka ingin menaikkan jumlah subscriber di akun YouTube Ferdian, dan ditonton banyak orang agar mendapatkan uang.
• Ditangkap Polisi Akibat Narkoba, Roy Kiyoshi Sempat Peringatkan Anak Ahmad Dhani Soal Dunia Kelam
Aidil lalu memberikan ide kepada Ferdian untuk membuat video prank pemberian makanan kepada transpuan di pinggir jalan.
Namun, ia menyarankan untuk memasukkan sampah ke dalam kardus instan.
Mengamini ide Aidil itu, ketiganya lalu melancarkan aksi prank dengan memasukkan sampah dan batu ke dalam kardus mi instan.