Virus Corona
Teori Konspirasi Corona, Nadiem Makarim: Cara Berpikir Orang Malas, Beda Kata Jerinx SID, dr Tirta?
Menyoal teori konspirasi virus Corona atau pandemi covid-19, Nadiem Makarim sebut cara berpikir orang malas, tetapi beda kata Jerinx SID, dr Tirta?
TRIBUNKALTIM.CO - Akhir-akhir ini pembicaraan mengenai teori konspirasi terkait pandemi virus Corona ( covid-19 ) makin ramai, begini kata Nadiem Makarim, Jerinx SID dan dr Tirta
Menurut Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, teori konspirasi adalah cara berpikir orang malas.
Tetapi berbeda pendapat dari Jerinx SID, lalu bagaimana menurut dr Tirta, simak selengkapnya bagaimana kata mereka mengenai teori konspirasi covid-19 atau virus Corona ini.
Belakangan ini pembicaraan tentang teori konspirasi pandemi virus Corona ( covid-19 ) menjadi ramai di publik.
Banyak tokoh menyampaikan pendapatan mereka mengenai teori konspirasi tersebut.
Mulai dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang keras membantah teori konspirasi, hingga musisi Jerinx yang percaya soal adanya konspirasi di balik pandemi covid-19.
• Dibuat Emosi Ahmad Dhani, Jerinx SID Panggil Pentolan Dewa 19 Mas Botak, Soal Teori Konspirasi Agama
• Jerinx SID Beber Terawan Tak Semeyakinkan Najwa Shihab, Ungkap Jokowi Tahu Teori Konspirasi Covid-19
• Tak Segera Minta Maaf ke DPR, Najwa Shihab Justru Main-main Teori Konspirasi Bareng Nadiem Makarim
• Singgung Teori Konspirasi Covid-19, Dokumen Penting dr Tirta Raib Dibobol Maling, Polisi Lakukan Ini
Berikut ini adalah pandangan dari tiga tokoh yang namanya dikenal luas oleh masyarakat Indonesia mengenai teori konspirasi pandemi covid-19.
Nadiem Makariem: Cara Berpikir Malas
Pertama ada pendapat dari Mendikbud Nadiem Makarim yang menganggap bahwa percaya kepada teori konspirasi adalah cara berpikir orang yang malas.
Dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Selasa (5/5/2020), awalnya Nadiem mengatakan hal terpenting dalam melawan covid-19 adalah mengontrol emosi dan menggunakan akal sehat untuk memilah-milah informasi.
Nadiem menjelaskan ketika seseorang panik maka orang tersebut akan kehilangan kendali.
"Karena bawaannya mau panik, bawaannya ketakutan, dan itu mungkin yang merupakan tantangan utama adalah agar tidak lose control, untuk menjaga akal sehat," paparnya.
Di sisi lain, ketika seseorang bisa mengendalikan dirinya sendiri maka ia akan mampu mengambil kebijakan-kebijakan yang rasional untuk melindungi dirinya sendiri, keluarganya maupun asetnya.
"Tapi bagi yang panik, reaktif itu akan kemana-mana, dan menjadikan pola pikir yang tidak sehat," ujar Nadiem.
Presenter kondang Najwa Shihab kemudian menyinggung soal orang-orang yang tidak rasional akhirnya berlari ke teori konspirasi.