Refly Harun Beber Muhammadiyah Tak Pro Jokowi, Din Syamsuddin Tak Tinggal Diam, Ungkit Politik Moral
Refly Harun beber Muhammadiyah tak pro Jokowi, Din Syamsuddin tak tinggal diam, ungkit politik moral
Dirinya menegaskan, hal itulah yang menjadi dasar semua warga Muhammadiyah ketika berpolitik.
"Ya tidak, khittah Muhammadiyah yang diyakini oleh seluruh warga Muhammadiyah, bahwa Muhammadiyah tidak terlibat dalam politik kekuasan, seperti mendukung atau tidak mendukung seorang calon presiden atau wakil presiden," ujar Din Syamsuddin.
"Tetapi Muhammadiyah dengan amar makruf nahi mungkar terlibat dan aktif dalam politik moral, high politik.
Maka kalau mengkritik pemerintah menggungat undang-undang itu bagian dari politik moral," jelasnya.
Sementara itu ketika dalam pemilihan umum, Muhammadiyah membebaskan warganya untuk menentukan pilihan terbaiknya.
• Harun Masiku Politikus PDIP yang Jadi Buronan KPK Dikabarkan Ditembak Mati, MAKI:Cara Paling Gampang
• Muhammadiyah Telah Tetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H, Kapan Jadwal Pemerintah Gelar Sidang Isbat?
• Roy Kiyoshi Tak akan Dipenjara, Anak Buah Idham Azis Kabulkan Permintaan Keluarga, Diserahkan ke BNN
Meski begitu, Din Syamsuddin tidak setuju dengan anggapan ada perpecahan di Muhammadiyah lantaran berbeda pilihan di pilpres.
Namun dirinya menyimpulkan bahwa warga Muhammadiyah tidak terbelah, melainkan istilahnya terbagi.
"Pada setiap pilpres, Muhamadiyah secara organisasi tidak berpihak.
"Tetapi karena Muhmaddiyah memberikan kebebasan kepada warganya untuk mendukung partai politik tertentu, untuk mendukung calon presiden atau calon presiden tertentu, ya boleh jadi di lapangan itu Muhammadiyah ya bukan terbelah.
Tetapi terbagi, teralokasi secara proposional," pungkasnya.
Din Syamsuddin Bongkar Percakapan dengan Jokowi
Pada kesempatan itu, Din Syamsuddin juga sempat mengungkap pembicaraannya dengan Presiden Joko Widodo ( Jokowi).