Virus Corona

Di ILC, Ali Ngabalin Skakmat Geisz Chalifah, Beber Jokowi Musuhi Anies, Karni Ilyas Tak Tinggal Diam

Di ILC, Ali Mochtar Ngabalin skakmat Geisz Chalifah, beber Jokowi musuhi Anies Baswedan, Karni Ilyas tak tinggal diam

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Capture YouTube
Mantan Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin atau Ali Ngabalin disindir oleh Karni Ilyas karena tak lagi dipilih menjadi staf khusus Presiden Jokowi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Di ILC, Ali Mochtar Ngabalin skakmat Geisz Chalifah, beber Jokowi musuhi Anies Baswedan, Karni Ilyas tak tinggal diam

Upaya penanganan Virus Corona atau covid-19 kembali jadi topik debat di acara Indonesia Lawyers Club atau ILC.

Kali ini, giliran Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden atau KSP, Ali Mochtar Ngabalin yang menyoroti pendukung Anies Baswedan Geisz Chalifah.

Namun, sorotan yang dilontarkan Ali Mochtar Ngabalin justru langsung disela oleh Bos ILC, Karni Ilyas

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin memberikan peringatan bagi pendukung Anies Baswedan, Geisz Chalifah.

Hal itu terjadi di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (12/5/2020).

Gelombang Kedua Virus Corona Benar-benar Terbukti, China Kembali Umumkan Kluster Baru di Wuhan

Update Kasus Said Didu vs Luhut, Beredar Pesan Berantai Dukungan untuk Said Didu, Tertulis 871 Nama

Taksi Berhenti di Pinggir Jalan, Sopir Keluar Minta Tolong, Seorang Penumpang Meninggal Dalam Mobil

Mulanya, Ali Mochtar Ngabalin menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo ( Jokowi) itu tidak ragu mengatur anggaran untuk masyarakat yang terdampak Virus Corona.

"Sungguh-sungguh presiden tidak ragu dalam mengalokasikan anggaran dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berdampak maupun yang hari ini terkena Coronavirus ini," ujar Ali Mochtar Ngabalin.

Lantas, Ali Mochtar Ngabalin menyinggung Geisz Chalifah yang juga hadir di acara itu.

Pada kesempatan tersebut, Geisz sempat mengkritik Pemerintah Pusat.

Menurut Ali Mochtar Ngabalin sudah bukan waktunya untuk membahas Pemilu lagi di saat seperti ini

"Oleh karena itu, Bung Geisz ya, saya ingin mengatakan kepada Anda bahwa sudah, Pemilu sudah selesai."

Pada kesempatan tersebut, Geisz sempat mengkritik Pemerintah Pusat.

Menurut Ali Mochtar Ngabalin sudah bukan waktunya untuk membahas Pemilu lagi di saat seperti ini

"Oleh karena itu, Bung Geisz ya, saya ingin mengatakan kepada Anda bahwa sudah, Pemilu sudah selesai."

"Enggak usah lagi singgung-singgung itu Pemilu," imbaunya.

Ngabalin memperingatkan agar Geisz jangan menjadikan masalah Virus Corona sebagai panggung politik.

"Antum harus segera move on, orang enggak lagi bicara tentang panggung."

"Jangan jadikan penanganan Covid-19 ini jadi panggung politik, enggak enggak. Udah selesaikan, itu udah selesai," serunya.

Mantan Anggota DPR ini menolak pendapat Geisz yang menilai bahwa Pemerintah Pusat dan Anies saling beroposisi.

"Dan yang kedua yang paling penting, baik pejabat maupun kementerian, lembaga atau pemerintah pusat, bagaimana mungkin."

"Logika apa Antum pakai untuk bisa menyebut bahwa menjadikan DKI dan Anies sebagai oposisi dalam penanganan kasus Corona ini? Jangan lagi," peringatnya.

Namun, Karni Ilyas lantas menyela pernyataan Ngabalin.

Pernyataan Anies Baswedan pada Media Asing, Ingin Data Covid-19 Transparan, tapi Kemenkes Tak Mau

Karni mengatakan apa yang dimaksud Geisz hanya kesan.

Namun, Ngabalin mengatakan hal itu baiknya tidak diungkapkan di depan publik saat Virus Corona melanda.

"Dia bilang kesan, ada kesan dia bilang begitu," sahut Karni Ilyas.

"Iya, jangan karena ini ditonton. Kan Datuk juga bilang orang nunggu saya bicara."

"Udah, jangan bicara diksi dan narasi yang saling menyalahkan, saling menyudutkan," jawab Ngabalin.

Anies Baswedan oposisi

Pada kesempatan tersebut, Geisz gamblang menyebut ada upaya cari panggung dalam penanganan Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Geisz menyebut pemerintah pusat terus berusaha menyalahkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Menurut Geisz, pemerintah kini bahkan seolah menjadi oposisi Anies Baswedan, yang terus mengkritik kebijakan sang gubernur.

Melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (12/5/2020), Geisz menganggap penanganan Virus Corona kini layaknya persaingan Pilpres.

Bahkan secara gamblang, Geisz menyebut pemerintah pusat kini seolah memusuhi Anies Baswedan.

Putra Jokowi Bagikan Ribuan Masker Puan Maharani, Langkah Gibran Rakabuming Mulus di Pilkada Solo?

"Kita ini sebagai warga Jakarta, saya ingin bertanya. Kita ini menghadapi Covid sebagai wabah atau menghadapi Pilpres?," ucap Geisz.

"Karena saya membaca dari awal Covid ini, bahkan dari sebelum Covid, yang terjadi adalah pemerintah pusat dan baru pertama kali selama saya lahir, ada pemerintah pusat menjadi oposisi terhadap Pemprov DKI."

Lantas, Geisz mengatakan bahwa dirinya merasakan pemerintah pusat terus menyalahkan Anies Baswedan.

Bahkan, sejak sebelum Virus Corona melanda.

"Itu yang saya rasakan," kata Geisz.

"Jadi apapun masalah di pemerintah pusat maka pengalihannya kepada Pemprov DKI."

Melanjutkan penjelasannya, menurut dia pemerintah tak memanfaatkan wabah Virus Corona sebagai lahan untuk cari panggung.

Geisz menilai, dalam kondisi wabah seharusnya pemerintah pusat dan daerah bersama-sama melakukan upaya penanganan.

"Ini enggak sehat bernegara, yang kita hadapi wabah, yang kita perlukan sinergi bersama," terang Geisz.

"Bukan mencari panggung lalu menyalahkan seorang gubernur terus menerus."

Lebih lanjut, Geisz kembali mengungkit soal banyaknya kritikan terhadap Anies Baswdan.

Mulai dari saat awal Anies Baswedan mengumumkan ada indikasi masuknya Virus Corona di Indonesia hingga yang terakhir soal penyaluran bantuan sosial (bansos).

"Dan sering kali setelah disalahkan, diberikan jawaban dan jawabannya itu membuat blunder yang menyalahkan pertama, kan gitu mulu," ucapnya.

"Lihat aja dari Covid terjadi, dari pertama Pak Anies umumkan sampai kemarin."

Selain menyoroti banyaknya 'serangan' kepada Anies Baswedan, Geisz turut membeberkan upayanya membantu pemeirntah mencukupi kebutuhan warga terdampak Virus Corona.

Ia bahkan sampai disebut sebagai pemalak karena terus meminta sumbangan sejumlah pengusaha untuk membantu warga sekitar.

Jokowi Naikkan Iuran BPJS Kesehatan, Ini Rinciannya, DPR: Digugat, Diganti Perpres, Dinaikkan Lagi

"Jadi sebagai warga, saya tiap hari berhadapan, saya bukan jadi aktivis sosial sekarang, saya jadi pemalak," ucap Geisz.

"Setiap teman-teman pengusaha itu dan bergantian aja 'Eh di kelurahan ini kurang sekian tolong bantu saya di sini'."

"Dan ini di sebuah grup WA itu saya dijuluki 'Lo kayak pemalak, tiap hari enggak berhenti'," tandasnya.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Di ILC, Ali Mochtar Ngabalin Minta Pendukung Anies Baswedan Move On: Jangan Jadikan Corona sebagai Panggung, https://wow.tribunnews.com/2020/05/13/di-ilc-ali-ngabalin-minta-pendukung-anies-baswedan-move-on-jangan-jadikan-corona-sebagai-panggung?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved